Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Efrain Limbong
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Efrain Limbong adalah seorang yang berprofesi sebagai Jurnalis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Serunya Wisata Air di Pemandian Air Panas Tulehu dan Pantai Liang

Kompas.com, 13 Juni 2023, 17:51 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Indonesia banyak menawarkan tempat wisata yang eksotis, salah satunya ialah Maluku.

Provinsi yang terletak di bagian timur Indonesia ini memiliki suguhan panaroma alam yang memikat.

Bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Maluku Tengah, jangan lupa mampir berkunjung ke Pemandian Air Panas Desa Tulehu dan Pemandian Air Laut Desa Liang.

Kedua destinasi tersebut berlokasi di Kecamatan Salahutu yang letaknya tidak jauh dari kota Ambon.

Untuk Pemandian Air Panas Desa Tulehu berjarak sekitar 28 kilometer dari kota Ambon, sedangkan jarak antara Ambon ke Pemandian Air Laut Liang sekitar 38 kilometer. Adapun jarak antara Tulehu dan Liang jaraknya sekitar 10 kilometer.

Untuk mencapai Pemandian Air Panas Desa Tulehu dan Pemandian Air Laut Liang, pengunjung dapat menggunakan roda dua maupun empat.

Tidak perlu khawatir merasa penat, sebab ruas jalan antara Tuhelu ke Liang banyak menyuguhkan panorama alam yang indah, seperti hamparan teluk dengan pemandangan perairan laut dan gunung. Selain itu, aksesibilitas yang dekat dan jalan yang mulus membuat pengendara nyaman melintas.

Panorama di ruas jalan dari Tulehu menuju ke Liang Kompasiana/Efrain Limbong Panorama di ruas jalan dari Tulehu menuju ke Liang
Berendam Air Panas di Tulehu

Bagi saya yang baru kali pertama berkunjung ke Pemandian Air Panas Desa Tulehu, saya menyarankan untuk datang pada malam hari, sebab hiruk pikuk baru terasa saat malam tiba.

Dari informasi yang saya dapatkan, Pemandian Air Panas Tulehu merupakan satu-satunya di wilayah Maluku Tengah, sehingga banyak pengunjung yang datang tidak hanya dari wilayah tersebut, namun juga Kota Ambon sekitarnya.

Kolam pemandian air panas saat malam di Desa TulehuKompasiana/Efrain Limbong Kolam pemandian air panas saat malam di Desa Tulehu
Di lokasi Pemandian Air Panas Tulehu, terdapat kolam yang dibuat terpisah bagi pengunjung untuk berendam. Ada kolam yang airnya tidak terlalu panas untuk anak-anak sedangkan kolam yang airnya panas untuk orang dewasa. Sembari berendam, pengunjung juga dapat merasakan sensasi air panas belerang yang keluar dari mata air lewat pancuran yang sudah disiapkan.

Pengunjung di lokasi pemandian air panas Tulehu Kompasiana/Efrain Limbong Pengunjung di lokasi pemandian air panas Tulehu
Di lokasi ini, pihak pengelola juga menyiapkan kamar mandi bagi pengunjung yang akan membilas tubuh usai mandi air panas. Ada juga tempat duduk untuk pengunjung, serta tempat penjualan makanan dan minuman yang didirikan oleh warga setempat.

Untuk tiket masuk, pengunjung akan dikenakan biaya sebesar 5 ribu rupiah per orang.

Mandi Air Laut di Pantai Liang

Beralih ke Desa Liang, di sana terdapat pantai yang memiliki air laut berwarna kebiruan serta pasir putih yang membuat pengunjung nyaman berekreasi di tempat ini.

Deburan ombak di Pantai Liang tidak terlalu deras, sehingga aman bagi pengunjung terutama anak-anak untuk berenang. Pepohonan rindang di sekitar pantai membuat pengunjung nyaman untuk berteduh.

Pengunjung menikmati berenang di Pantai LiangKompasiana/Efrain Limbong Pengunjung menikmati berenang di Pantai Liang
Pada akhir pekan, dari pagi hingga sore banyak pengunjung yang datang untuk berekreasi. Ada yang berenang, sekadar nongkrong menikmati keindahan Pantai Liang. Namun ada juga yang menikmati kuliner khas Maluku salah satunya rujak Ambon yang terkenal nikmat.

Untuk membuat nyaman pengunjung berenang, warga setempat menyiapkan penyewaan ban berenang dengan harga murah. Pengunjung juga bisa menikmati perahu ketinting atau banana boat untuk mengitari pantai Liang yang eksotis.

Eksotisme Pantai Liang yang membuat pengunjung betah berlama-lamaKompasiana/Efrain Limbong Eksotisme Pantai Liang yang membuat pengunjung betah berlama-lama
Karena saat itu saya berkunjung di akhir pekan, maka hampir tidak ada tempat yang kosong sepanjang pantai.

Untuk stan kuliner nampak berjejer rapi sepanjang pantai Liang. Stand ini ada yang disiapkan oleh Dinas Pariwisata Pemprov Maluku, dan ada juga yang dibuat secara mandiri oleh warga setempat yang berjualan kuliner di lokasi tersebut.

Usai berenang, saya menyempatkan menikmati kelapa muda seharga 10 ribu rupiah serta rujak Ambon seharga 20 ribu rupiah.

Berenang, menyantap kuliner dan menikmati panorama Pantai Liang yang eksotis, merupakan paket lengkap berwisata ke destinasi ini.

Untuk masuk ke Pantai Liang dikenakan biaya 10 ribu rupiah per orang.

Pemandian Pantai LiangKompasiana/Efrain Limbong Pemandian Pantai Liang
Bagi pengunjung yang akan ke sana, jangan lupa untuk mendokumentasikan momen beraktivitas di sejumlah spot-spot menarik di Pantai Liang. Tentu saja momen saat berenang di pantai berair biru bisa menjadi dokumentasi menarik untuk dibagikan ke media sosial.

Itulah dua destinasi wisata menarik yang sempat dikunjungi saat berada di Maluku. 

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Antara Tulehu dan Liang, Ada Destinasi yang Menggoda"

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Resistensi Antimikroba, Ancaman Sunyi yang Semakin Nyata
Resistensi Antimikroba, Ancaman Sunyi yang Semakin Nyata
Kata Netizen
Ketika Pekerjaan Aman, Hati Merasa Tidak Bertumbuh
Ketika Pekerjaan Aman, Hati Merasa Tidak Bertumbuh
Kata Netizen
'Financial Freedom' Bukan Soal Teori, tetapi Kebiasaan
"Financial Freedom" Bukan Soal Teori, tetapi Kebiasaan
Kata Netizen
Tidak Boleh Andalkan Hujan untuk Menghapus 'Dosa Sampah' Kita
Tidak Boleh Andalkan Hujan untuk Menghapus "Dosa Sampah" Kita
Kata Netizen
Tak Perlu Lahan Luas, Pekarangan Terpadu Bantu Atur Menu Harian
Tak Perlu Lahan Luas, Pekarangan Terpadu Bantu Atur Menu Harian
Kata Netizen
Mau Resign Bukan Alasan untuk Kerja Asal-asalan
Mau Resign Bukan Alasan untuk Kerja Asal-asalan
Kata Netizen
Bagaimana Indonesia Bisa Mewujudkan 'Less Cash Society'?
Bagaimana Indonesia Bisa Mewujudkan "Less Cash Society"?
Kata Netizen
Cerita dari Ladang Jagung, Ketahanan Pangan dari Timor Tengah Selatan
Cerita dari Ladang Jagung, Ketahanan Pangan dari Timor Tengah Selatan
Kata Netizen
Saat Hewan Kehilangan Rumahnya, Peringatan untuk Kita Semua
Saat Hewan Kehilangan Rumahnya, Peringatan untuk Kita Semua
Kata Netizen
Dua Dekade Membimbing ABK: Catatan dari Ruang Kelas yang Sunyi
Dua Dekade Membimbing ABK: Catatan dari Ruang Kelas yang Sunyi
Kata Netizen
Influencer Punya Rate Card, Dosen Juga Boleh Dong?
Influencer Punya Rate Card, Dosen Juga Boleh Dong?
Kata Netizen
Embung Jakarta untuk Banjir dan Ketahanan Pangan
Embung Jakarta untuk Banjir dan Ketahanan Pangan
Kata Netizen
Ikan Asap Masak Santan, Lezat dan Tak Pernah Membosankan
Ikan Asap Masak Santan, Lezat dan Tak Pernah Membosankan
Kata Netizen
Menerangi 'Shadow Economy', Jalan Menuju Inklusi?
Menerangi "Shadow Economy", Jalan Menuju Inklusi?
Kata Netizen
Bukit Idaman, Oase Tenang di Dataran Tinggi Gisting
Bukit Idaman, Oase Tenang di Dataran Tinggi Gisting
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau