Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Okto Klau
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Okto Klau adalah seorang yang berprofesi sebagai Wiraswasta. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Melihat Implikasi Naiknya Gaji ASN bagi Masyarakat Non-ASN

Kompas.com - 30/08/2023, 11:24 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Pemerintah harus menjaga stabilitas harga bahan-bahan pokok di pasaran dengan cara turun langsung mengontrol para pedagang di pasar agar tak ada lagi pedagang nakal yang menaikkan harga bahan-bahan pokok semaunya.

Selain itu, ada baiknya pemerintah juga jangan selalu meninabobokan masyarakat dengan berbagai bantuan langsung tunai seperti yang selama ini terjadi.

Sebab, bantuan-bantuan langsung tunai semacam itu hanya bersifat insidental dan tidak ada kontinuitasnya di masa depan sebagaimana gaji para ASN.

Justru bantuan-bantuan semacam itu mempunyai dampak negatif jangka panjang bagi masyarakat.

Dengan selalu diberikannya bantuan semacam itu, masyarakat akan merasa dimanjakan. Bantuan semacam itu juga berpotensi mengubah karakter masyarakat yang sebelumnya pekerja menjadi pemalas karena ia tahu akan mendapat bantuan langsung dari pemerintah.

Kenaikan Gaji ASN untuk Mendorong Daya Beli Masyarakat

Kenaikan gaji ASN dan pensiunan tentu akan memengaruhi pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Barangkali memang hal inilah yang menjadi sasaran pemerintah untuk mengatasi daya beli masyarakat yang cenderung menurun beberapa waktu belakangan.

Terkait hal ini pemerintah juga mesti mengontrol dampak inflasi dengan saksama sebagai dampak ikutan yang akan timbul dari setiap kebijakan fiskal. Maka dari itu program pengendalian inflasi yang selama ini berjalan perlu tetap dipertahankan.

Di samping itu, kebijakan menaikkan gaji ASN dan pensiunan juga perlu memperhatikan kondisi keuangan negara. Jangan sampai kebijakan kenaikan gaji ini malah menambah beban fiskal dan berpotensi memberikan tekanan pada APBN kita.

Demikian pula jangan sampai kebijakan menaikkan gaji ASN malah menggurangi anggaran yang dialokasikan untuk sektor pertanian dan kesehatan.

Sektor pelayanan publik harus ditingkatkan, sektor pertanian harus terus digenjot, dan sektor kesehatan juga terus dibenahi sebab semua sektor itu berhubungan erat dengan hajat hidup 270 juta penduduk Indonesia.

Jangan sampai pemerintah jadi lebih mengutamakan satu hal dan menganaktirikan yang lain. Hal itu akan menyebabkan ketidakseimbangan dan timbul jurang pemisah antara masyarakat kelas bawah dengan masyarakat kelas menengah ke atas semakin lebar.

Oleh karena itu, hal tersebut jangan sampai terjadi. Cita-cita Indonesia maju di 2045 harus benar-benar terwujud. Hal itu hanya akana terwujud bila semua masyarakat bisa merasakan kesejahteraan, bukan hanya para ASN, TNI, Polri, dan pensiunan yang jumlahnya hanya sekitar 1% dari total jumlah keseluruhan masyarakat Indonesia.

Terlepas dari berbagai hal tadi, mari kita menantikan bentuk profesionalitas kerja dari para abdi negara ini yang seharusnya ikut meningkat seiring dengan kenaikan gaji mereka di 2024 nanti.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kenaikan Gaji ASN dan Pensiunan adalah Wajar, tapi Berimplikasi pada Banyak Hal"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Jumlah Mesin ATM Terus Berkurang, Ada Apa?

Jumlah Mesin ATM Terus Berkurang, Ada Apa?

Kata Netizen
4 Alasan Orang Indonesia Suka Makanan Pedas

4 Alasan Orang Indonesia Suka Makanan Pedas

Kata Netizen
Peran Vital Guru Honorer dan 'Cleansing' yang Terjadi

Peran Vital Guru Honorer dan "Cleansing" yang Terjadi

Kata Netizen
Menyikap 'Rayuan Bos', Apa yang Mesti Dilakukan Bawahan?

Menyikap "Rayuan Bos", Apa yang Mesti Dilakukan Bawahan?

Kata Netizen
Lembaga Survei, Elektabilitas, dan Strategi Partai

Lembaga Survei, Elektabilitas, dan Strategi Partai

Kata Netizen
Dari Seorang Introvert Kita Belajar...

Dari Seorang Introvert Kita Belajar...

Kata Netizen
Menyemangati Anak Ketika Gagal Masuk Sekolah Favorit

Menyemangati Anak Ketika Gagal Masuk Sekolah Favorit

Kata Netizen
Budget Tipis dari Klien, Terima atau Tolak?

Budget Tipis dari Klien, Terima atau Tolak?

Kata Netizen
5 Cara Meningkatkan Kinerja Guru Sesuai dengan Kurikulum Merdeka

5 Cara Meningkatkan Kinerja Guru Sesuai dengan Kurikulum Merdeka

Kata Netizen
Fenomena 'Makan Tabungan', Kenapa Bisa Makin Marak?

Fenomena "Makan Tabungan", Kenapa Bisa Makin Marak?

Kata Netizen
Pemimpin Populis pada Pilkada 2024

Pemimpin Populis pada Pilkada 2024

Kata Netizen
Istri Alami Baby Blues, Bukan Berarti Manja atau Lebay

Istri Alami Baby Blues, Bukan Berarti Manja atau Lebay

Kata Netizen
PPBD dan Niat Membuat Pendidikan Berkualitas serta Berkeadilan

PPBD dan Niat Membuat Pendidikan Berkualitas serta Berkeadilan

Kata Netizen
Apa yang Dipertimbangkan Sebelum Resign dari PNS?

Apa yang Dipertimbangkan Sebelum Resign dari PNS?

Kata Netizen
Ketika Judi Online Mulai Menyasar Pelajar

Ketika Judi Online Mulai Menyasar Pelajar

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com