Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agustian Deny Ardiansyah
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Agustian Deny Ardiansyah adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

7 Elemen Dasar untuk Ciptakan Lingkungan Sekolah Aman

Kompas.com - 06/10/2023, 10:43 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Beberapa waktu belakangan dunia pendidikan Indonesia mengalami peristiwa yang cukup memprihatinkan. Banyak peristiwa kekerasan di sekolah yang dilakukan oleh para siswa, baik kepada sesama siswa maupun kepada guru.

Mulai dari colok mata siswa, siswa SD yang terjatuh dari lantai empat sekolah, bullying kepada sesama siswa, hingga kasus siswa membacok guru.

Sepertinya "merdeka belajar" yang digaungkan oleh Mendikbudristek Indonesia Mas Nadiem Anwar Makarim belum bisa menjadi obat mujarab untuk hal-hal menyimpang di dunia pendidikan kita.

Dasar-dasar Merancang Sekolah Aman

Lingkungan sekolah bisa dikatakan aman jika semua elemen di dalamnya dapat terjamin keamanan, keselamatan, dan kenyamanannya. Tidak hanya aman dari gangguan yang datang dari luar sekolah, melainkan juga aman dari segala gangguan dan ancaman yang datang dari dalam sekolah.

Di sekolah tempat saya mengikuti pelatihan implementasi kurikulum merdeka, lingkungannya bisa dibilang sangat nyaman. Siswa-siswi bisa bebas berinteraksi dengan sesamanya di seluruh penjuru sekolah dengan bebas.

Siswa bermain dengan riang di bawah pohon.Kompasianer Agustian Deny Ardiansyah Siswa bermain dengan riang di bawah pohon.
Ditambah lagi lingkungan sekolah itu juga bisa terbilang sangat sejuk meski Indonesia saat ini sedang diterpa El Nino.

Kenyamanan itu juga makin terasa tatkala semua guru dan siswa sangat ramah yang membuat semuanya semakin merasa tambah aman.

Melihat lingkungan sekolah yang nyaman seperti ini, saya jadi bertanya-tanya, apa yang membuat sekolah lainnya menjadi lingkungan tak aman bagi siswa maupun guru padahal di sekolah aman bisa diwujudkan di sekolah tempat saya mengikuti pelatihan ini.

Ternyata setelah diamati sekolah tersebut dibentuk atas dasar-dasar sekolah aman. Nah, untuk merancang sekolah aman, berikut elemen-elemen yang perlu dipenuhi.

  • Menumbuhkan Interaksi Positif antara Siswa dan Guru

Interaksi positif yang terjalin antara siswa dan guru bisa terlihat saat siswa akan masuk ke dalam kelas. Siswa-siswa datang ke sekolah dalam keadaan rapi kemudian guru yang ada di sekolah akan menyapa dan memeriksa kelengkapan mereka sebelum masuk ke kelas.

Siswa sekolah berbaris sebelum masuk ke ruang kelas.Kompasianer Agustian Deny Ardiansyah Siswa sekolah berbaris sebelum masuk ke ruang kelas.
Interaksi itu akan membentuk hubungan positif antara siswa-siswi dengan guru yang akan membentuk kedekatan dan rasa kepedulian satu sama lain.

Sehingga jika terjadi suatu hal yang "tidak diinginkan" siswa-siswi tak takut bercerita atau mengadu dengan guru karena adanya interaksi positif yang dibangun di sekolah.

  • Adanya Fasilitas Ruang Interaksi Antar Siswa

Saat jam istirahat, banyak siswa-siswi yang melakukan berbagai aktivitas dengan nyaman, ada yang bermain kelereng, berbagi makanan di saung, saling bercerita, atau hanya sekadar duduk-duduk di bawah pohon yang rindang.

Berbagai aktivitas tersebut tentu akan membuat adanya ruang interaksi yang positif antar siswa sehingga mereka bisa mengenal satu sama lain dengan baik.

  • Menumbuhkan Budaya Positif Siswa

Banyak siswa yang dengan otomatis menyalami guru-guru yang mereka temui. Hal ini saya alami ketika saya dan sesama rekan guru berjalan di lorong kelas atau ketika berada di saung.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Melihat Sisi Lain MBG dari Sudut Keamanan Pangan
Melihat Sisi Lain MBG dari Sudut Keamanan Pangan
Kata Netizen
Daripada Dikirim ke Barak, Lebih Baik Rehabilitasi Sosial
Daripada Dikirim ke Barak, Lebih Baik Rehabilitasi Sosial
Kata Netizen
Di Balik Layar Cerita Mengompos dengan Komposter Drum
Di Balik Layar Cerita Mengompos dengan Komposter Drum
Kata Netizen
Jika MBG Dimasak oleh Ibu Sendiri...
Jika MBG Dimasak oleh Ibu Sendiri...
Kata Netizen
Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi
Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi
Kata Netizen
Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana
Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana
Kata Netizen
6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban
6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban
Kata Netizen
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?
Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?
Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?
"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?
Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan
Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca
Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata
Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?
Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau