Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Salah satu cara untuk atasi krisis pangan, yaitu bisa memulai menanam pangan lokal dari rumah, seperti terong ungu. Sayuran ini mengandung berbagai nutrisi penting, misalnya kalori, protein, karbohidrat, serat, dan lemak.
Selain itu, terong juga merupakan sumber berbagai vitamin dan mineral, seperti asam folat, vitamin A, vitamin C, Vitamin K, kalium, kalsium, zat besi, dan magnesium. Terong ungu juga sangat mudah untuk diolah menjadi berbagai jenis masakan, bisa digoreng, dibakar, atau direbus.
Untuk membudidayakan terong ungu di rumah pun cukup mudah, karena tanaman ini bisa beradaptasi dengan berbagai jenis lingkungan dengan mudah. Ditambah lagi, untuk menanam terong ungu juga tak diperlukan lahan yang luas, bisa ditanam di pot atau polybag.
Bagi yang ingin coba mulai membudidayakan terong ungu di rumah, bisa simak cara-cara berikut ini.
Cara pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan benih. Untuk bisa menghasilkan terong ungu dengan kualitas baik, maka benih yang harus disiapkan juga harus baik.
Kita bisa mendapatkan benih terong ungu dengan cara membelinya. Namun, pastikan jika benih tersebut merupakan benih yang berkualitas dan yang tersertifikasi.
Setelah benih dengan kualitas yang baik didapat, proses selanjutnya yaitu mulai penyemaian. Pertama kita harus menyiapkan media semai, seperti tanah yang sudah dicampur kompos, ocopeat, atau media lainnya.
Penting juga untuk perhatikan kualitas media semai yang digunakan, lebih direkomendasikan untuk menggunakan tanah yang dicampur kompos, cocopeat, dan arang sekam.
Selanjutnya letakkan media semai di polybag, trai semai, pot, atau lainnya dan masukkan benih terong ungu yang telah disiapkan ke dalam media semai tersebut. Biasanya benih akan mulai tumbuh dalam waktu dua hingga empat hari.
Agar kelembapan tetap terjaga, jangan lupa rutin menyiramnya.
Proses selanjutnya kita bisa menyiapkan lahan untuk proses pindah tanam nantinya. Lahan yang dimaksud di sini bisa berupa lahan pekarangan atau bisa juga menggunakan media seperti pot dan polybag.
Yang perlu diperhatikan adalah kualitas tanah dengan tingkat kesuburan, pH, dan jangkauan sinar matahari yang pas agar pertumbuhan serta hasil terong yang didapat nanti bisa maksimal.
Pastikan untuk meletakkan lahan pindah tanam ini di tempat yang mendapat asupan sinar matahari, sebab tenaman terong perlu ditanam pada lahan yang tadah sinar matahari.
Ketika benih semai berusia 15 hingga 30 hari, ia bisa masuk ke tahap selanjutnya, yaitu pindah tanam. Proses pindah tanam ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar benih tidak layu dan stres akibat terkena sinar matahari.
Ketika melakukan proses pindah tanam ini juga perlu memperhatikan jarak antar tanaman jika dilakukan di hamparan tanah pekarangan langsung. Jarak antar tanaman yang ideal adalah 40 cm x 50 cm atau bisa juga disesuaikan dengan kondisi lahan yang dimiliki.
Untuk proses perawatan tanaman terong ungu ini bisa dikatakan cukup mudah. Perawatan ini meliputi penyulaman atau penyisipan, pembersihan gulma, dan pemupukan.
Penyulaman atau penyisipan tanaman dapat dilakukan pada usia 10 HST, penyulaman atau penyisipan ini dilakukan untuk memastikan tanaman terong ungu tumbuh dengan maksimal.
Setelah itu gulma juga harus dibersihkan dengan teratur, terutama pada usia 0 sampai 30 hst. Jangan sampai gulma yang berkembang menghambat pertumbuhan tanaman.
Setelah penyulaman dilakukan, langkah selanjutnya adalah pemupukan. Pemupukan pertama dilakukan pada 11-15 hst kemudian disusul pemupukan kedua dan seterusnya pada 15 hari berikutnya. Intensitas pemupukan dilakukan sesuai dengan pertumbuhan tanaman.
Pemupukan seimbang harus terus dilakukan secara rutin agar pertumbuhan dan hasil tanaman terong ungu dapat maksimal. Dalam proses pemupukan juga harus melihat kondisi cuaca dan kondisi lahan. Bila musim penghujan hindari penggunaan pupuk berlebihan terutama pupuk yang mengandung nitrogen.
Agar tanaman terong dapat tumbuh dan menghasilkan terong ungu dengan kualitas baik, pengendalian hama juga perlu dilakukan dengan tepat. Tepat waktu dan tepat obat pengendali yang digunakan.
Tepat waktu berarti, pengendalian hama harus dilakukan pada waktu yang tepat tidak boleh terlambat. Tepat obat, berarti obat yang digunakan harus tepat jenisnya berdasarkan serangan hama dan tepat dosisnya.
Meski terong ungu termasuk tanaman yang kuat menghadapi serangan hama, namun kita tentu tidak mau bisa tanaman yang sudah susah payah kita tanam rusak begitu saja karena serangan hama tanpa kita berusaha untuk menjaganya.
Perawatan pengendalian hama ini bisa disesuaikan dengan serangan yang terjadi pada tanaman kita. Umumnya, hama yang sering menyerang tanaman terong ungu adalah penggerek pucuk dan buah terong, wereng daun, kutu putih (whitefly), thrips, aphid, kumbang lembing, penggulung daun, penggerek batang, kumbang melepuh, tungau merah, serta penyakit daun lainnya.
Obat untuk mengendalikan serangan hama ada dua jenis, yaitu pestisida organik dan pestisida kimia. Akan tetapi penggunaan pestisida kimia tidak begitu disarankan, lebih baik gunakan pestisida organik karena ramah lingkungan.
Proses terakhir yang dilakukan adalah memanen terong ungu. Ketika tanaman telah mencapai usia 70-80 HST, terong ungu sudah bisa dipanen. Dan waktu panen selanjutnya bisa dilakukan sekitar 3 atau 7 hari sekali.
Ketika memanen terong ungu juga perlu dilakukan dengan teliti, jangan sampai merusak cabang tanaman terong yang malah dapat menjadi penyebab datangnya serangan jamur. Disarankan pada saat memanen terong gunakanlah gunting atau pisau khusus.
Semoga beberapa kiat dan cara tadi bisa bermanfaat bagi kita untuk mulai mengatasi krisi pangan dengan menanam berbagai pangan lokal di rumah.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Tips Mudah Menanam Terong Ungu di Pekarangan"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.