Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Fauji Yamin
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Fauji Yamin adalah seorang yang berprofesi sebagai Foto/Videografer. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Sulitnya Internet untuk ANBK, Sekolah Pelosok Butuh Sarana Memadai

Kompas.com - 12/11/2023, 20:45 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Pemandangan tak biasa terlihat ketika siswa SDN Sigela, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan mesti berjibaku dengan lemotnya koneksi internet saat hendak melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).

Di hari pertama pelaksanaan ANBK, terlihat lima buah laptop berjejer di atas talud sebuah pantai. Pada setiap laptop, siswa-siswi SDN Sigela memandangi laptop dengan serius.

Pantai dipilih sebagai lokasi pelaksanaan ANBK supaya anak-anak mendapatkan koneksi internet yang lancar. Asesmen sebagai program Kemendikbud ini memang mengharuskan penggunaan komputer secara daring maupun semi daring.

Fenomena ini lantas menyita banyak perhatian publik setelah viral di salah tayangan media sosial. Postingan Facebook bahkan sudah beberapa kali dibagikan oleh media lokal maupun masyarakat.

Adanya fenomena ini menunjukkan bahwa masih lemahnya dukungan infrastruktur program pendidikan, terutama di wilayah timur Indonesia.

Persoalan jaringan internet yang belum memadai merupakan sebuah permasalahan yang belum mampu dituntaskan di daerah-daerah pelosok (Baca: Kemendibud, 2021).

Tentu ini menjadi sebuah permasalahan klasik, saat pemerintah berkeinginan menggenjot kualitas pendidikan, tetapi di satu sisi masih terdapat berbagai macam kendala yang belum mampu diminimalkan.

Persoalan ini harus dibenahi, terutama dukungan infrastrukur internet yang merata. Ini juga merupakan tantangan besar, sebab ketimpangan digital di Indonesia masih cukup tinggi terutama di wilayah timur maupun pelosok desa lain di Indonesia.

Dalam peringkat East Ventures Competitiveness Index 2022, daya saing digital masih terkonsentrasi di daerah Jawa. Sementara dalam konteks literasi digital, Indonesia berada di urutan 53 dengan skor 3,54.

Kendala utama para tenaga pengajar, guru maupun dosen menurut Segara Research Institute (2023) ialah kendala teknis utamanya akses internet yang memadai. Sebanyak 45 persen responden yang merupakan kepala sekolah mengaku mengalami kendala koneksi internet.

Sebanyak 46 persen responden yang merupakan guru juga mengaku mengalami kendala yang sama, khususnya di Indonesia timur dan daerah kepulauan.

Survei tersebut menunjukkan bahwa akibat terdapatnya kendala koneksi internet, terutama di Indonesia timur serta daerah kepulauan, banyak responden akhirnya belum mampu memanfaatkan platform serta berbagai aplikasi yang dirancang oleh Kemendikbud.

Selain itu, kesenjangan penggunaan internet juga dapat dilihat dari aktivitas belajar-mengajar yang hanya mencapai 27,6 persen, multimedia 17,1 persen, dan penggunaan laboratorium virtual sebanyak 3,5% (Status Literasi Digital Indonesia, 2022).

Kesenjangan infrastruktur baik internet, listrik, laboratorium, komputer, dan SDM tentu dapat menghambat pelaksanaan ANBK. Apalagi jika daerah-daerah tersebut belum memiliki akses jaringan internet sama sekali yang sudah pasti akan memengaruhi hasil dari asesmen.

Meskipun memang sudah terdapat aturan bahwa sekolah-sekolah yang terkendala koneksi internet dapat menumpang ke sekolah lain, tetapi tentu dalam pelaksanaannya tidak akan semudah itu.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau