Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Mayoritas sekolah yang berada di wilayah timur Indonesia tersebar di pelosok-pelosok desa, pesisir, hingga kepulauan. Oleh karenanya tidak heran apabila sekolah-sekolah tersebut mengalami kendala serupa terkait koneksi internet.
Maka, aturan untuk menumpang ke sekolah yang koneksi internetnya baik belum tentu bisa dilakukan dengan mudah. Mereka harus pergi ke sekolah-sekolah di kota yang memiliki koneksi baik, dengan biaya yang tidak sedikit.
Di samping itu, sekolah-sekolah di wilayah pelosok juga dihadapkan pada masalah lain, seperti akses jalan hingga sarana transportasi yang kurang memadai.
Sebagai ilustrasi, apabila sekolah di Pulau Makeang Halmahera Selatan ingin menyelenggarakan ANBK dan perlu menumpang ke sekolah yang memiliki akses jaringan dan laboratorium memadai, maka sekolah di Makeang tersebut harus menyeberangi laut. Itu baru satu sekolah. Jika semua sekolah melakukan hal yang sama, bisa dibayangkan bagaimana jadinya.
Apalagi beberapa wilayah pedalaman di Indonesia sungguh berada di lokasi yang sulit dan harus berupaya ebih keras. Seperti menyeberangi sungai, berjalan kaki melewati hutan, hingga menumpang angkutan umum untuk bisa sampai ke kota. Dengan begitu, akan banyak sekali waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan.
Dalam konteks ketersediaan, banyak sekolah mempunyai fasilitas laboratorium komputer tetapi tidak semua memiliki akses jaringan internet. Dengan begitu, laboratorium tersebut tidak dapat digunakan selain dari pelajaran dasar seperti mengetik dan mengoperasikan komputer.
Maka dari itu, ada baiknya pemerintah menyetarakan berbagai sarana dan prasarana di sekolah-sekolah yang mengalami kendala akses internet, sebelum mengimplementasikan sistem atau kebijakan baru agar tak terkesan terburu-buru.
Perlu ada keselarasan dan tidak hanya berada pada tataran mengeluarkan kebijakan dan memaksakan semua unit khusunya sekolah untuk menyesuaikan diri. Mencapai sebuah tujuan memang penting digalakkan, tetapi menambal kebolongan yang dapat mengagalkan tujuan tersebut juga tak kalah penting.
Tentunya keselarasan dari tujuan pendidikan yang berkualitas ini membutuhkan kinerja lintas sektor, baik pusat, kementerian lembaga, daerah, dan masyarakat. Kemajuan pendidikan yang saling menopang dapat menjadi kunci tumbuhnya SDM yang berkualitas.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Berjibaku dengan Internet, ANBK Butuh Dukungan Infrastruktur Memadai"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.