Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moeh Zainal Khairul
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Moeh Zainal Khairul adalah seorang yang berprofesi sebagai Dosen. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Perjuangan Toko Kecil di Tengah Maraknya Marketplace

Kompas.com - 31/07/2024, 20:00 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Ada yang namanya rantai makanan dalam pembelajaran IPA, maka dalam ilmu ekonomi kita mengenal rantai pasok: dari produsen ke distributor, ke pengecer, lalu ke konsumen.

Namun, seiring berkembangnya teknologi, rantai ini mulai terputus, mengubah lanskap ekonomi kita dengan cara yang luar biasa "hebat".

Hadirnya e-commerce seperti koin bermuka dua, penyelamat sekaligus perusak struktur lama. Bayangkan, profesi pengecer yang selama ini menjadi tumpuan banyak orang, mulai terkikis.

Aplikasi belanja online mulai menggantikan peran mereka, membangun jembatan langsung antara konsumen dan produsen.

Pengecer yang dulu hanya bermodal kecil kini bisa langsung melangkahi distributor, membeli barang dalam jumlah besar langsung dari produsen.

Distributor yang merasa terancam, membuka divisi penjualan sendiri melalui akun "official" di platform e-commerce.

Perang harga pun terjadi. Penjual berlomba-lomba menarik konsumen dengan diskon dan gratis ongkir.

Konsumen pun semakin dimanja, tanpa sadar turut andil dalam mengacaukan rantai pasok. E-commerce memberikan kemudahan yang luar biasa, tapi di balik itu semua, ada harga yang harus dibayar.

Di balik layar e-commerce, terjadi konflik kepentingan yang intens. Distributor yang dulunya menguasai pasar lokal mulai kehilangan kendali.

Mereka yang merasa tersisih dari rantai pasok tradisional beralih membuka divisi e-commerce sendiri, menjual langsung ke konsumen dengan harga yang sangat kompetitif.

Tidak jarang, mereka juga menjadi pemasok bagi pengecer besar yang kemudian menjual barang dengan harga lebih rendah lagi, memperburuk situasi bagi pengecer kecil.

Situasi ini memicu perang harga, penjual besar dengan modal besar dapat menghabiskan uang untuk iklan dan promosi di platform e-commerce, menarik lebih banyak konsumen.

Mereka juga mampu memberikan diskon besar-besaran dan subsidi ongkir, menarik konsumen dari berbagai daerah, termasuk daerah-daerah terpencil.

Kondisi ini menciptakan konflik yang tidak hanya dirasakan oleh pengecer kecil, tetapi juga oleh konsumen dan pemerintah daerah. Sedangkan di satu sisi, konsumen menikmati kenyamanan dan harga murah yang ditawarkan e-commerce.

Bahkan di sisi lain, ekonomi lokal mulai terguncang. Pendapatan yang seharusnya berputar di daerah kini tersedot ke kota-kota besar.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Frugal Living sampai Ekstrem, Adakah yang Dirugikan?

Frugal Living sampai Ekstrem, Adakah yang Dirugikan?

Kata Netizen
Sumpah Pemuda dan Kesadaran Berbahasa Indonesia

Sumpah Pemuda dan Kesadaran Berbahasa Indonesia

Kata Netizen
Bagaimana Antisipasi Penularan Wabah Penyakit Sapi Ngorok?

Bagaimana Antisipasi Penularan Wabah Penyakit Sapi Ngorok?

Kata Netizen
Ini Alasan Kompos Disebut sebagai 'Emas Hitam'

Ini Alasan Kompos Disebut sebagai "Emas Hitam"

Kata Netizen
Kenali Motif Penipuan di Industri Jasa Keuangan

Kenali Motif Penipuan di Industri Jasa Keuangan

Kata Netizen
Kapan Memulai Chemistry dengan Calon Mertua?

Kapan Memulai Chemistry dengan Calon Mertua?

Kata Netizen
Akhir Kisah Erik ten Hag dan Manchester United

Akhir Kisah Erik ten Hag dan Manchester United

Kata Netizen
Bagaimana Menghadapi Perundungan di Tempat Kerja?

Bagaimana Menghadapi Perundungan di Tempat Kerja?

Kata Netizen
Bisakah Kota Global Direalisasikan di Indonesia?

Bisakah Kota Global Direalisasikan di Indonesia?

Kata Netizen
Masih Adakah Harapan di Tengah Keputusasaan?

Masih Adakah Harapan di Tengah Keputusasaan?

Kata Netizen
Dodol Wijen, Dodol Tradisional dari Desa Serdang Kulon

Dodol Wijen, Dodol Tradisional dari Desa Serdang Kulon

Kata Netizen
Penulis dan Penerbit Merugi di Hadapan Pembajakan Buku

Penulis dan Penerbit Merugi di Hadapan Pembajakan Buku

Kata Netizen
Apa Saja yang Disiapkan Sebelum Jelajah Pulau Jeju, Korea Selatan?

Apa Saja yang Disiapkan Sebelum Jelajah Pulau Jeju, Korea Selatan?

Kata Netizen
Oktober sebagai Bulannya Para Penyayang Hewan, Kenapa?

Oktober sebagai Bulannya Para Penyayang Hewan, Kenapa?

Kata Netizen
Praktik Joki Ilmiah, Bagaimana Menghilangkannya?

Praktik Joki Ilmiah, Bagaimana Menghilangkannya?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau