Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
ironi terbesar muncul e-commerce yang diharapkan membawa kemajuan dan kesejahteraan, justru menciptakan ketimpangan baru.
Pengecer kecil dan menengah terpinggirkan, sementara raksasa teknologi terus menggurita, menguasai pasar dengan kekuatan modal yang luar biasa.
Dalam menghadapi tantangan ini, diperlukan solusi yang komprehensif. Teknologi memang tidak bisa dihentikan.
Namun, kita bisa mencari cara untuk mengintegrasikannya dengan ekonomi lokal. Pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan ekosistem yang lebih berkeadilan.
Misalnya, platform e-commerce bisa diwajibkan untuk memberikan ruang yang lebih besar bagi pengecer lokal, dengan dukungan promosi dan pelatihan.
Penting bagi konsumen untuk lebih sadar akan dampak dari pilihan belanja mereka. Mendukung pengecer lokal bukan hanya soal harga, tapi juga soal keberlanjutan ekonomi daerah.
Teknologi seharusnya menjadi alat yang memperkaya kehidupan kita, bukan sebaliknya. Kita harus bijak dalam memanfaatkannya, memastikan bahwa semua pihak mendapatkan manfaat yang adil.
Rantai pasok yang seimbang adalah kunci untuk menciptakan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Di Balik Gemerlapnya Marketplace Ada Toko Kecil yang Bernafas pun Amat Sulit"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.