Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yulius Roma Patandean
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Yulius Roma Patandean adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Perasaan yang Didapat saat Pertama Kali Datang ke Korea Selatan

Kompas.com - 31/08/2024, 12:29 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

"Annyeonghaseyo"

"Kansahamnida"

Kami berjalan beberapa ratus meter untuk mengisi dokumen kedatangan orang asing dan menyetorkannya ke bagian imigrasi di bandara. Sekitar sejam kami mengantri bersama beberapa puluh penumpang lainnya.

Suasana bandara Incehon sangat nyaman dan bersih. Tak terlihat tumpukan lalu-lalang penumpang. Semua rapi bergerak mengikuti petunjuk yang ada. 

Di bagian klaim bagasi juga sangat sepi. Tak ada rebutan sopir mencari penumpang. Aplikasi di bandara sudah tersedia bagi penumpang untuk memudahkan transportasi.

Tersedia gerai SIM card lokal Korea di bandara Incheon. Hanya saja saya telah mengaktifkan paket roaming Telkomsel dan Smartfren. Jaringannya lancar sejauh ini di Seoul.

Tim dari APCEIU (Asia-Pacific Centre for Education International Understanding) yang dipimpin Ms Danielle telah menunggu kami di ruang tunggu kedatangan internasional di bandara Incheon. Kami tak perlu repot mencari karena Ms Danielle melengkapi diri dengan bendera mini berwarna biru bertuliskan APCEIU.

Di ruang tunggu telah ada pula 12 guru dari Thailand. Mereka terdiri atas 12 perempuan dan seorang laki-laki. Kami kemudian tergabung dalam satu rombongan menuju hotel.

Setelah berbincang santai beberapa menit, foto bersama dan mengecek barang bagasi, rombongan kami diangkut menggunakan bus panjang bertuliskan UNESCO di depannya.

Jarak yang ditempuh dari bandara Incheon menuju penginapan kami di Seoul, Hotel Ramada kurang lebih 50 km. Lebih satu jam perjalanan tanpa hambatan lewat tol yang mulus. 

Suasana dalam kabin bus sangat bersih dan nyaman. Tak ada sampah atau bau khas jok bus. Pengemudinya pun mengendarai bus dengan baik tanpa kebut-kebutan.

Sepanjang rute dari bandara ke hotel Ramada saya menikmati setiap sisi daratan Korea. Sangat indah dengan bangunan menjelang berupa apartemen dan rumah susun.

Jalan-jalan di Seoul sangat bersih. Pepohonan banyak tumbuh di sepanjang jalan hingga ke pusat kota.

Pejalan kaki sering ditemui di lampu merah. Di samping itu sesekali bertemu pengendara sepeda. Ya, memang tersedia banyak sepeda untuk pengganti angkutan umum di sepanjang jalan. Terparkir dengan rapi di setiap titik yang telah ditentukan pemerintah Korea.

Setelah menyelesaikan penyimpanan koper di Hotel Ramada, kami bergerak ke Kantor Pusat APCEIU-UNESCO di kota Seoul. Sekitar 15 menit jaraknya dari hotel Ramada. 

Di kantor APCEIU kami melakukan ramah-tamah sederhana. Menikmati kopi dan snack yang disiapkan panitia.

Menjelang pukul 12 siang waktu Seoul, kami menerima paket makan siang. Tersedia halal dan non halal food bagi kami.

Namun, lagi-lagi, lidah kami belum terbiasa dengan rasa makanan ala Korea. Kimchi bahkan dirasakan beberapa teman masih tinggal di kepala mereka. Rata-rata hanya mampu menghabiskan nasi, daging dan buah.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Pengalaman Perjalanan Perdana Ke Korea Selatan"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau