Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Uli Hartati
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Uli Hartati adalah seorang yang berprofesi sebagai Administrasi. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Ekonomis dan Efisien, Ini Cara Memilih Mesin Cuci

Kompas.com, 31 Agustus 2024, 22:45 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Jika ada pilihan, mending mana: mesin cuci top loading atau front loading?

Jujurly baru ngurus cuci gosok baju pas udah nikah sih, kalau ngekos dulu ada bibi yang bantuin, pas masih jenjang pendidikan dasar tentu saja Mamak yang mengurusnya.

Begitu menikah mau nggak mau berusaha seideal mungkin menjadi sosok perempuan standar warga Indonesia Raya.

Bisa masak, bisa cuci setrika dan urus anak, pokoknya jagoanlah perempuan tuh di Indonesia mah!

Ketika udah memiliki rumah maka urusan memilih perabotan tentu saja semuanya ideku, nah ketika memilih mesin cuci aku udah skip mesin cuci dua tabung, kenapa? I have no time, sebagai Ibu Pekerja tentu saja mesin cuci dua tabung itu ribet.

So pilihan mesin cuci hanya antara mesin cuci front loading atau top loading?

Dari sisi harga ternyata memang lebih mahal mesin cuci front loading, mengapa? Tentu saja berkaitan dengan teknologi yang dimiliki, lalu pilih mesin cuci apa kamu Li? Aku akhirnya memilih mesin cuci top loading, kenapa Li?

 Apalagi alhamdulillah sudah otw 13 tahun aku menggunakan mesin cuci top loading dan merasa sangat terbantu untuk urusan laundry.

Ini Dia Pertimbangan untuk Pilih Mesin Cuci

Jenis Mesin Cuci: Top Loading vs Front Loading, aku memilih top loading karena dari harga lebih ekonomis, dan untuk urus ambil dan memasukkan cucian jauh lebih gampang karena hanya berdiri, lebih satset deh!

Kapasitan Mesin Cuci: aku memutuskan hari mencuci pakaian hanya 3 kali dalam seminggu, untuk itu aku butuh kapasitas mesin cuci yang lumayan besar dan pilihanku adalah mesin cuci kapasitas 8kg.

Mungkin kalau kalian mau mencuci setiap hari bisa pilih kapasitas mesin cuci yang lebih kecil

Fitur Mesin Cuci: aku memilih fitur tambahan seperti timer jadi aku bisa mengatur mesin cuci untuk mencuci pakaian sesuai jam yang aku set, begitu bangun tidur tinggal jemur pakaian deh.

Kualitas dan Merk: kalau ini lebih kepada brand sih ya, aku memilih LG karena kata kang service spare partnya lebih mudah dari brand lain.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, kalian dapat menemukan mesin cuci yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang dimiliki.

Selama 13 tahun menggunakan mesin cuci top loading alhamdulillah merasa nggak salah pilih, sudah ada perbaikan namun masih worthied untuk diperbaiki dan fitur-fiturnya memang lebih sederhana dibanding front loading.

Namun, itu pula yang membuatnya jauh lebih awet daripada front loading dengan teknologi lebih canggih tentu saja lebih ringkih menurutku.

Sebagai bahan pertimbangan kalian tentu saja mesin cuci top loading dan front loading masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kalian, ini dia perbandingannya:

Keuntungan Mesin Cuci Top Loading

1. Lebih Mudah Digunakan: tipe ini tentu saja memudahkan kita karena tidak perlu membungkuk untuk memasukkan atau mengeluarkan pakaian, sehingga lebih nyaman bagi orang dengan masalah punggung.

2. Penambahan Pakaian di Tengah Siklus: Sebagian besar mesin cuci top loading memungkinkan Anda untuk menambahkan pakaian di tengah siklus pencucian, yang bisa berguna jika ada pakaian yang tertinggal, untuk front loading mustahil dilakukan saat sedang berjalan.

3. Lebih Cepat: Siklus pencucian pada mesin cuci top loading biasanya lebih cepat dibandingkan mesin cuci front loading.

4. Harga Lebih Terjangkau: Mesin cuci top loading cenderung lebih murah daripada mesin cuci front loading dengan kapasitas dan fitur yang setara.

Keuntungan Mesin Cuci Front Loading

1. Lebih Efisien dalam Penggunaan Air dan Energi: Mesin cuci front loading menggunakan lebih sedikit air dan energi dibandingkan dengan top loading, yang dapat menghemat biaya dalam jangka panjang.

2. Lebih Lembut pada Pakaian: Tanpa agitator (alat pengaduk) seperti pada banyak mesin cuci top loading, front loading lebih lembut pada pakaian dan mengurangi risiko pakaian kusut atau rusak.

3. Kapasitas Lebih Besar: Mesin cuci front loading biasanya memiliki kapasitas yang lebih besar, memungkinkan Anda mencuci lebih banyak pakaian dalam satu siklus.

4. Pengeringan Lebih Baik: Karena putaran pada mesin cuci front loading biasanya lebih cepat, pakaian keluar lebih kering, yang mengurangi waktu pengeringan di pengering atau di udara.

Kesimpulan dari keuntungan yang aku sebut diatas adalah: 

  • Untuk mesin cuci yang lebih tahan lama dengan perawatan minimal, mesin cuci top loading mungkin lebih sesuai.
  • Untuk gaya hidup yang mikirn bumi maka mesin cuci front loading yang lebih efisien dalam penggunaan air dan energi meski harganya lebih mahal dan memerlukan perawatan lebih, mesin cuci front loading adalah pilihan yang tepat.

Untuk pelayanan purna jual gimana Li? 

Ini sih selalu ada ya namun sepengalamanku semua garansi dan service itu berlaku ada masanya dan saat butuh biasanya masanya sudah habis, akhirnya aku jarang menggunakannya dan justru lebih menggunakan jasa service sekitar rumah, nggak pake ribet langsung sat set beres.

Kalau layanan service center? Harus telepon dulu, nunggu antrean nggak bisa sat set deh!

Nah buat kamu yang sedang bingung pilih mesin cuci, semoga setelah baca artikel ini udah nggak ragu mau pilih mesin cuci ya!

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Tips Memilih Mesin Cuci yang Ekonomis dan Efisien"

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Rajabasa dan Pelajaran Tentang Alam yang Tak Pernah Bisa Diremehkan
Rajabasa dan Pelajaran Tentang Alam yang Tak Pernah Bisa Diremehkan
Kata Netizen
Harga Buku, Subsidi Buku, dan Tantangan Minat Baca
Harga Buku, Subsidi Buku, dan Tantangan Minat Baca
Kata Netizen
Rapor Anak dan Peran Ayah yang Kerap Terlewat
Rapor Anak dan Peran Ayah yang Kerap Terlewat
Kata Netizen
Merawat Pantun, Merawat Cara Kita Berbahasa
Merawat Pantun, Merawat Cara Kita Berbahasa
Kata Netizen
Bukan Sekadar Cerita, Ini Pentingnya Riset dalam Dunia Film
Bukan Sekadar Cerita, Ini Pentingnya Riset dalam Dunia Film
Kata Netizen
Sumatif di SLB, Ketika Penilaian Menyesuaikan Anak, Bukan Sebaliknya
Sumatif di SLB, Ketika Penilaian Menyesuaikan Anak, Bukan Sebaliknya
Kata Netizen
Dari Penonton ke Pemain, Indonesia di Pusaran Industri Media Global
Dari Penonton ke Pemain, Indonesia di Pusaran Industri Media Global
Kata Netizen
Hampir Satu Abad Puthu Lanang Menjaga Rasa dan Tradisi
Hampir Satu Abad Puthu Lanang Menjaga Rasa dan Tradisi
Kata Netizen
Waspada Leptospirosis, Ancaman Penyakit Pascabanjir
Waspada Leptospirosis, Ancaman Penyakit Pascabanjir
Kata Netizen
Antara Loyalitas ASN dan Masa Depan Karier Birokrasi
Antara Loyalitas ASN dan Masa Depan Karier Birokrasi
Kata Netizen
Setahun Coba Atomic Habits, Merawat Diri lewat Langkah Sederhana
Setahun Coba Atomic Habits, Merawat Diri lewat Langkah Sederhana
Kata Netizen
Mengolah Nilai Siswa, Tantangan Guru di Balik E-Rapor
Mengolah Nilai Siswa, Tantangan Guru di Balik E-Rapor
Kata Netizen
Pernikahan dan Alasan-alasan Kecil untuk Bertahan
Pernikahan dan Alasan-alasan Kecil untuk Bertahan
Kata Netizen
Air Surut, Luka Tinggal: Mendengar Suara Sunyi Sumatera
Air Surut, Luka Tinggal: Mendengar Suara Sunyi Sumatera
Kata Netizen
Pacaran Setelah Menikah, Obrolan Berdua Jadi Kunci
Pacaran Setelah Menikah, Obrolan Berdua Jadi Kunci
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau