Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kris Wantoro Sumbayak
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Kris Wantoro Sumbayak adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Naiknya Harga Kopi-kopi Robusta, Apa Saja Dampaknya bagi Kita?

Kompas.com - 30/09/2024, 15:57 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Menurut data Kementan, produktivitas kopi di Indonesia rendah karena tanaman kopinya di atas usia produktif (di atas 20 tahun). Pertanian kopi arabika Sumatera menghadapi masalah serius, karena produksinya sangat rendah, hanya 600 kg/hektar/tahun dari potensi 2,5 ton.

Selain banyak tanaman tua tak kunjung diganti, petani menggunakan kopi varietas rendah. Mereka kesulitan mendapat bibit kopi yang berproduksi tinggi, tahan hama dan penyakit, serta dapat menyesuaikan perubahan iklim. Nah, di sinilah peran sarjana pertanian diperlukan.

Bagaimana Menghadapi Tantangan Perkopian?

Hal mendesak yang perlu segera dilakukan adalah meremajakan tanaman tua dengan varietas unggul dan memperbaiki kualitas budidaya.

Pemerintah, swasta, dan komunitas dapat membangun tempat penangkaran. Jika berhasil, segera diperluas. Dengan begitu, peremajaan kopi unggul menjadi gerakan bersama dan masif.

Strategi agar Pecinta Kopi Tak Gigit Jari

1) Membeli Produk Lokal

Kopi produksi daerah lain, apalagi impor, jelas mahal. Minum kopi lokal adalah strategi tepat menghadapi harga kopi yang meroket. Seperti aku, beli kopi robusta lokal. Rasanya cukup. Sesekali beli kopi susu yang enak bolehlah.

2) Minum Kopi Tanpa Gula

Kopi + gula = nikmat. Ditambah susu sempurna! Akhir-akhir ini harga gula sudah mahal. Kopi + gula = dobel mahal.

Coba kurangi porsi gula dari kopi (1/2:1). Perlahan, minum kopi tanpa gula. Selain lebih sehat, lebih hemat karena tak harus memakai gula. Aku sudah berhasil menerapkannya.

3) Jurus Nggereng (Angger Ireng)

Dalam suatu pertemuan RT, bapak-bapak nyeletuk saat minum kopi. "Ngombe sik, sing nggereng (angger ireng/ asalkan hitam)."

Bagi penikmat kopi, asalkan warna hitam dan rasa manis, cukuplah. Tidak dengan pecinta kopi, harus pahit biar nendang. Tapi jurus nggereng patut dicoba. Minimal kopi saset lah. Daripada tidak ngopi sama sekali. -- KRAISWAN 

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Harga Kopi Kian Tinggi, Pecinta Kopi Bakal Gigit Jari?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Di Balik Layar Cerita Mengompos dengan Komposter Drum

Di Balik Layar Cerita Mengompos dengan Komposter Drum

Kata Netizen
Jika MBG Dimasak oleh Ibu Sendiri...

Jika MBG Dimasak oleh Ibu Sendiri...

Kata Netizen
Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Kata Netizen
Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Kata Netizen
6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

Kata Netizen
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau