Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muzamil Misbah
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Muzamil Misbah adalah seorang yang berprofesi sebagai Freelancer. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Utang, Paylater, dan Pinjol

Kompas.com - 30/09/2024, 22:27 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Sekarang ini semakin mudah bagi kita untuk mengakses berbagai produk keuangan seperti kartu kredit, paylater, atau pinjaman online (pinjol). Banyak orang merasa hidupnya lebih ringan dengan adanya fasilitas ini. 

Namun, di balik kemudahan tersebut, terdapat risiko besar yang bisa membuat kita terjebak dalam lingkaran utang yang sulit dilepaskan. 

Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lebih dari 34 juta orang Indonesia telah memiliki akses ke layanan paylater, sementara pengguna pinjol mencapai lebih dari 19 juta orang dengan total pinjaman mencapai Rp5,54 triliun hanya dalam satu bulan di Januari 2024. 

Angka ini menunjukkan betapa banyaknya orang yang bergantung pada produk keuangan berbasis utang.

Mengapa Kita Rentan Terjebak Utang?

Pinjaman kecil yang awalnya terlihat tidak membebani bisa dengan cepat berubah menjadi masalah besar jika tidak dikelola dengan baik. 

Banyak orang tergoda mengambil cicilan tanpa memikirkan kemampuan finansial jangka panjang, dan akibatnya, mereka sering kali terperangkap dalam beban utang yang terus bertambah.

Buat Anggaran Sebelum Mengambil Kredit

Langkah pertama yang mesti dilakukan sebelum memutuskan untuk mengambil cicilan adalah membuat anggaran yang jelas. 

Anggaran ini akan berfungsi sebagai peta keuangan yang menunjukkan seberapa besar pendapatan kita dibandingkan dengan pengeluaran bulanan. 

Menurut pakar keuangan, cicilan yang sehat tidak boleh melebihi 30% dari penghasilan bulanan.

Jika kita melewati batas tersebut, kita akan kesulitan mengelola kebutuhan sehari-hari seperti makan, listrik, tabungan, dan investasi.

Sebagai contoh, jika gaji Anda adalah Rp10 juta per bulan, idealnya cicilan Anda tidak boleh lebih dari Rp3 juta. 

Melebihi batas ini hanya akan membuat Anda semakin tertekan karena penghasilan yang tersisa mungkin tidak cukup untuk menutup kebutuhan lainnya. 

Tanpa anggaran yang jelas, seseorang mungkin merasa cicilannya ringan di awal, tetapi lambat laun, utang tambahan dari kartu kredit dan paylater dapat menumpuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Buka Warung Makan, Kapan Waktu yang Tepat Rekrut Pegawai?

Buka Warung Makan, Kapan Waktu yang Tepat Rekrut Pegawai?

Kata Netizen
Katanya Susah Nabung, tetapi Belanja Terus

Katanya Susah Nabung, tetapi Belanja Terus

Kata Netizen
BIsakah Menjamin Ketahanan Pangan lewat Real Food?

BIsakah Menjamin Ketahanan Pangan lewat Real Food?

Kata Netizen
Eksistensi Toko Buku Bekas di Tengah Era Disrupsi

Eksistensi Toko Buku Bekas di Tengah Era Disrupsi

Kata Netizen
Logika Kelas Ekonomi antara Kaya dan Miskin

Logika Kelas Ekonomi antara Kaya dan Miskin

Kata Netizen
Stigma hingga Edukasi tentang Vasektomi

Stigma hingga Edukasi tentang Vasektomi

Kata Netizen
Tradisi Ngedekne Rumah dan Oblok-Oblok Tempe Berkuah

Tradisi Ngedekne Rumah dan Oblok-Oblok Tempe Berkuah

Kata Netizen
Antara Buku, Pendidikan, dan Kecerdasan Buatan

Antara Buku, Pendidikan, dan Kecerdasan Buatan

Kata Netizen
Antisipasi Penipuan lewat Digital Banking

Antisipasi Penipuan lewat Digital Banking

Kata Netizen
Apakah Kamu Termasuk Pendikte di Lingkungan Kerja?

Apakah Kamu Termasuk Pendikte di Lingkungan Kerja?

Kata Netizen
Tes Sidik Jari dari Sudut Pandang Psikologis

Tes Sidik Jari dari Sudut Pandang Psikologis

Kata Netizen
Utang, Paylater, dan Pinjol

Utang, Paylater, dan Pinjol

Kata Netizen
'Wedding Anniversary', Sederhana tetapi Penuh Makna

"Wedding Anniversary", Sederhana tetapi Penuh Makna

Kata Netizen
Bonding Orangtua Masa Kini, Anak adalah Teman

Bonding Orangtua Masa Kini, Anak adalah Teman

Kata Netizen
Kapan Sebaiknya Hewan Divaksin?

Kapan Sebaiknya Hewan Divaksin?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau