Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tutut Setyorinie
Penulis di Kompasiana

Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kompas.com - 06/11/2024, 11:36 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Sudah 5 bulan mengompos, kini sudah beberapa kali merasakan panen kompos. Apalagi kompos yang berasal dari sampah organik dari rumah sendiri yang berisikan empat orang terbilang lumayan mendapat bahan.

Hal ini sejalan dengan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN, 2023) yang menyebutkan bahwa sampah makanan (39,69%) adalah komposisi sampah terbesar berdasarkan jenisnya, dan sumbernya didominasi oleh rumah tangga (50,88%).

Berdasarkan hal tersebut, mengompos jadi salah satu solusi untuk meminimalisir sampah, baik dari jenis maupun sumbernya. 

Kompos bisa kamu panen dalam waktu yang beragam, biasanya mulai dari dua bulan.

Semakin kecil material yang kamu gunakan, maka semakin cepat komposmu jadi. Berikut beberapa cara untuk memanen kompos.

1. Panen Langsung dari Ember Komposter ke Pot-pot Tanaman

Cara pertama untuk panen kompos adalah dengan mengambilnya langsung dari ember komposter. 

Biasanya kompos yang sudah matang alias sudah bisa dipanen berada di tumpukan bawah.

Nah, kamu bisa mengeruk bagian bawah untuk mendapatkan kompos jadi tersebut. Untuk pengaplikasiannya, saya memilih untuk langsung dituangkan ke ke pot-pot tanaman.

Ini adalah cara tersimple yang bisa kamu praktikan di rumah, karena (1)  kamu tidak memerlukan alat tambahan, cukup sekop saja, dan (2) langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh tanaman.

Tekstur kompos yang diambil langsung dari ember komposter cenderung menggumpal, ada bagian kasar dan juga halus.

Namun kamu nggak perlu khawatir, ketika bercampur tanah maka kompos akan melanjutkan proses penguraiannya.

Yang perlu kamu perhatikan dari cara ini adalah suhu kompos. Ya, jika dirasa suhu kompos masih panas maka artinya proses dekomposisi masih berlangsung. Untuk itu kamu perlu menganginkan atau mendiamkan kompos terlebih dulu, hingga suhunya menurun.

Kompos yang panas bisa membuat tanamanmu mati. Jadi hati-hati ya, Kompasinaer.

2. Mengayak Kompos dengan Saringan Bambu

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau