Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muzamil Misbah
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Muzamil Misbah adalah seorang yang berprofesi sebagai Freelancer. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Cara Gen Z Menentukan Karier, Passion atau Gaji?

Kompas.com - 30/11/2024, 21:47 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Mayoritas orang di dunia menghadapi tantangan besar untuk memiliki uang yang cukup, bahkan sekadar memenuhi kebutuhan dasar. 

Apalagi untuk menjadi kaya? Bagi sebagian besar orang, hidup cukup saja sudah sulit.

Terlepas dari seberapa rendah Anda memprioritaskan uang---bahkan jika uang hanya menjadi prioritas ke-10 dalam hidup Anda --realitasnya adalah segala hal tetap membutuhkan uang.

Uang, Prioritas yang Tak Terhindarkan

Beberapa orang mungkin berkata, "Prioritas pertama saya adalah kesehatan fisik," atau, "Saya ingin menjaga kesehatan mental." 

Namun, keduanya tetap membutuhkan uang. Makanan sehat, konsultasi dengan psikolog, atau kegiatan untuk menjaga keseimbangan hidup tidak datang secara gratis.

Bahkan dalam membangun hubungan (relationship), uang sering kali menjadi aspek penting. Saat ini, di media sosial seperti Twitter, semakin banyak orang mendiskusikan "minimum spesifikasi gaji" ketika mencari pasangan. 

Banyak perempuan independen yang tetap mencari pasangan yang mapan, sementara pria dihadapkan pada tekanan untuk memenuhi ekspektasi finansial tersebut.

Di era modern ini, kita tidak bisa menghindari realitas bahwa uang, secara langsung atau tidak langsung, memengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Inilah fakta zaman sekarang yang menjadi tantangan besar bagi Gen Z.

Gen Z dan Tantangan Dunia Modern

Banyak dari Gen Z merasa dunia ini tidak adil, ketimpangan sosial, dan tekanan untuk sukses menciptakan rasa frustrasi yang mendalam. 

Namun, hanya mengeluh tidak akan mengubah apapun. Jika kita hanya komplain tentang sistem tanpa bertindak, kapan kita bisa menemukan kebahagiaan?

Di tengah ketidakadilan sistem yang ada, bersikap pragmatis menjadi pilihan yang lebih realistis. 

Kita tidak perlu kaya raya untuk hidup nyaman, cukup memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan dasar dan sedikit menikmati kehidupan. Tapi bagaimana cara mencapai keseimbangan ini?

Passion vs Gaji Tinggi, Dilema Karier Gen Z

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau