Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muzamil Misbah
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Muzamil Misbah adalah seorang yang berprofesi sebagai Freelancer. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Cara Gen Z Menentukan Karier, Passion atau Gaji?

Kompas.com - 30/11/2024, 21:47 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Tetapi pengalaman ini mengajarkan saya bahwa gaya hidup seperti itu tidak selalu berkelanjutan.

Hidup dengan mengejar passion memang lebih exciting, tetapi tidak semua orang memiliki privilege, hoki, atau kemampuan untuk bertahan dalam tekanan tersebut. 

Banyak orang yang akhirnya merasa gagal karena tidak mampu mencapai standar yang mereka tetapkan sendiri.

Stabilitas, Pilihan yang Tidak Salah

Kembali ke pendekatan stabilitas bukanlah hal yang buruk. Setelah hampir 30 tahun hidup, saya mulai memahami nilai dari keputusan yang lebih stabil, seperti mengambil KPR, berinvestasi di reksa dana atau deposito, dan mengejar pekerjaan dengan gaji tetap.

Memilih stabilitas memberikan keamanan, baik secara finansial maupun mental. 

Tidak ada yang salah dengan mengambil keputusan yang lebih konservatif, terutama jika itu membantu Anda merasa lebih nyaman dan aman dalam menjalani hidup.

Era Gig Economy, Peluang atau Tantangan?

Kita saat ini hidup di era gig economy, di mana pekerjaan part-time dan kontrak semakin umum. Meskipun fleksibilitasnya menarik, gig economy membawa tantangan besar:

  1. Tidak ada jaminan kerja yang stabil. Anda bisa dipecat kapan saja.
  2. Tekanan untuk selalu berkembang sangat tinggi.
  3. Pendapatan sering kali tidak menentu.

Sebagai generasi yang tumbuh di era ini, Gen Z perlu berhati-hati dalam memilih jalan karier. Gig economy mungkin terlihat menarik, tetapi tidak semua orang mampu bertahan dalam tekanan dan ketidakstabilan yang menyertainya.

Tiga Langkah Keuangan untuk Gen Z

Terlepas dari jalur yang Anda pilih---stabilitas seperti generasi lama atau gaya hidup high risk ala Gen Z --ada tiga langkah penting untuk mengelola keuangan:

  1. Making Money
    Cari cara untuk menghasilkan uang, baik melalui pekerjaan tetap, side hustle, atau bisnis. Sesuaikan dengan kemampuan dan peluang yang ada.
  2. Saving Money
    Kelola pengeluaran Anda. Menabung adalah kunci untuk menciptakan keamanan finansial.
  3. Growing Money
    Investasikan tabungan Anda agar uang dapat tumbuh. Mulailah dengan instrumen yang low risk, seperti deposito, sebelum mencoba yang high risk, seperti saham atau kripto.

Pesan untuk Gen Z, Tidak Perlu Terburu-buru

Tidak ada pilihan yang benar atau salah dalam hidup, selama Anda memahami risiko dan manfaatnya. 

Jika Anda ingin mengejar passion, lakukan dengan strategi yang matang. Jika stabilitas adalah pilihan Anda, jangan merasa itu kurang ambisius.

Yang terpenting adalah menjalani hidup dengan cara yang membuat Anda merasa nyaman dan bahagia. Tidak perlu membandingkan diri Anda dengan orang lain. 

Dunia ini memang tidak adil, tetapi dengan sikap pragmatis dan perencanaan yang baik, Anda masih bisa menemukan kebahagiaan di tengah keterbatasan.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Passion atau Gaji Tinggi? Begini Cara Gen Z Menentukan Karier"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau