Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tutut Setyorinie
Penulis di Kompasiana

Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Bioaktivator, Ampuh Mempercepat Proses Pengomposan

Kompas.com - 30/01/2025, 22:48 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Salah satu kendala yang sering ditemui pada saat mengompos adalah proses penguraian yang berjalan lambat. 

Memang benar, mengompos membutuhkan waktu. Namun tahukah kamu bahwa ada cara-cara untuk mempercepat proses pengomposan? Salah satunya dengan menambahkan bio aktivator.

Lantas, apa itu Bioaktivator?

Bioaktivator adalah bahan bioaktif (mikroorganisme aktif) yang dapat memecah bahan organik secara umum.

Berkat kemampuannya, bioaktivator sering dipakai dalam proses mengompos untuk mempercepat pemecahan alias dekomposisi sampah organik.

Selain itu, bioaktivator juga dipercaya dapat menghambat pertumbuhan hama, memperbaiki kualitas tanah, membantu proses penyerapan unsur hara dari akar ke daun, sehingga secara tidak langsung turut meningkatkan kualitas kompos yang kamu hasilkan.

Jenis Bioaktivator

Kini, telah banyak bioaktivator yang tersedia di pasaran seperti EM-4, OrgaDec, Stardec, Boisca/Propuri, dan Promi. 

Selain itu, kamu juga bisa lho membuat bioaktivator sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di rumah seperti:

1. Air cucian beras

Air bekas cucian beras yang sering kali kita buang ternyata memiliki segudang nutrisi yang bermanfaat untuk kompos dan tanaman.

Air beras dipercaya mengandung asam amino, vitamin A, C, B dan E, serta serat, mineral dan zat antioksidan. Selain itu, air beras juga mengandung karbohidrat karena berasal dari pati beras, sekaligus protein dan lemak.

Melalui penelitian Fauzi, dkk (2021) di Buletin Poltekkes Kemenkes Semarang diketahui bahwa penambahan air cucian beras dan fermentasi kulit pisang dapat mempercepat proses pengomposan, dari yang sebelumnya 26 hari menjadi 23 hari.

Cara menggunakan air cucian beras sebagai bioaktivator juga cukup mudah. 

Pertamakamu bisa langsung menuangkan air beras ke kompos yang sedang di proses. Tidak perlu terlalu banyak, cukup semprotkan hingga kompos terasa lembap.

Kedua, kamu bisa memfermentasikan air beras dengan gula merah dan tape. Rasionya adalah 1 liter air beras, dicampur 2 butir gula merah dan 2 butir tape yang sudah dihaluskan. Taruh "ramuan" ini di botol bertutup rapat dan diamkan selama 1 minggu sebelum digunakan.

Selama proses fermentasi, bakteri baik dalam air cucian beras akan berkembang. Bakteri ini yang nantinya bertugas untuk memecah sampah organik di kompos.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau