Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tutut Setyorinie
Penulis di Kompasiana

Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Bioaktivator, Ampuh Mempercepat Proses Pengomposan

Kompas.com - 30/01/2025, 22:48 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

2. Air lindi 

Air lindi adalah air rembesan yang dihasilkan dari proses dekomposisi sampah organik dalam mengompos. 

Air lindi berwarna kuning kecoklatan dan biasa digunakan sebagai pupuk tanaman, dijual dalam kemasan Pupuk Organik Cair (POC), maupun dijadikan sebagai bioaktivator untuk kompos.

Dari penelitian Chusna (2021) pada Jurnal Teknik Lingkungan Universitas Andalas diketahui bahwa penggunaan air lindi sebagai bioaktivator dapat mempercepat proses pematangan kompos.

Untuk menggunakan air lindi sebagai bioaktivator, kamu dapat menyiram atau menyemprotkannya secara langsung ke kompos yang masih dalam proses.

3. EM4

Effective Microorganism 4 (EM4) adalah bioaktivator kimia yang berwarna coklat kehitaman dan beraroma segar. 

Cairan ini pertama kali ditemukan oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus, Okinawa, Jepang dan kini banyak digunakan di Indonesia. Saya sendiri menggunakan EM4 ketika pertama-tama mengompos dulu.

Kamu bisa membeli EM4 di toko-toko pertanian maupun market place dengan harga yang berkisar dari 20 ribu hingga 25 ribu rupiah.

Jika dibandingkan dengan air cucian beras dan air lindi, bisa dibilang EM4 adalah bioaktivator yang paling ideal.

Hal ini dibuktikan dari penelitian Alfis Yusri (2023) di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh yang mengungkapkan bahwa hasil kompos dengan EM4 telah memenuhi standar SNI 19-730-2004, yaitu berwarna kecoklatan dan berbau tanah. Sedangkan kompos yang menggunakan air lindi memiliki sedikit bau busuk.

Selain itu, EM4 juga efektif mempercepat proses pengomposan, seperti yang diteliti Septiani, dkk (2023) pada Prosiding Seminar Nasional Biologi, 2(2), 426–435. 

Pengaplikasian EM4 sebagai bioaktivator kompos bisa dengan dua cara.

Pertama, encerkan 10 ml EM4 dengan 1 liter air bersih. Kamu bisa menyemprotkan larutan ini secara langsung ke kompos.

Kedua, buat fermentasi EM4 dengan komposisi 20 ml EM4, 10 gram air gula, dan 1 liter air bersih. Diamkan selama 1 hingga 2 hari, dan aplikasikan pada kompos.

Seberapa sering pemberian bioaktivator?

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No.70 tahun 2011, pemberian bioaktivator sebaiknya dilakukan setiap 3 hari sekali.

Namun ini bukanlah patokan wajib. Kamu tetap bisa menyesuaikan pemberian bioaktivator dengan keadaan kompos yang kamu miliki.

Jadi, sudah siap untuk mengompos? :)

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "3 Jenis Bioaktivator Ampuh untuk Mempercepat Proses Pengomposan"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau