Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rania Wahyono
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Rania Wahyono adalah seorang yang berprofesi sebagai Wiraswasta. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kompas.com - 28/04/2025, 13:27 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Belum termasuk biaya notaris, pajak, dan pengeluaran tambahan lainnya. 

Dari segi likuiditas, properti bukanlah aset yang mudah dicairkan. Menjual rumah atau tanah tidak bisa instan seperti menjual emas. Butuh waktu dan strategi, serta kondisi pasar yang mendukung agar bisa mendapatkan harga terbaik.

Selain itu, ada risiko dari sisi penyewa, seperti keterlambatan bayar, kerusakan unit, atau masa kosong saat properti tidak terisi.

Tak kalah penting, pemilik properti juga harus memikirkan biaya perawatan dan kewajiban pajak tahunan.

Bangunan yang dibiarkan kosong dan tidak dirawat bisa menurun nilainya. Sementara itu, perubahan regulasi pemerintah atau kondisi lingkungan sekitar juga bisa memengaruhi nilai investasi properti secara signifikan.

2. Reksa Dana

Reksa dana adalah salah satu instrumen investasi yang cocok untuk pemula karena praktis dan dikelola oleh manajer investasi.

Jika menggunakan reksa dana, dana kita akan dikumpulkan bersama dana investor lain, lalu diinvestasikan ke berbagai instrumen tergantung jenis reksa dananya.

Jenis-jenis Reksadana antara lain, Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) dimana dana diinvestasikan di deposito dan obligasi jangka pendek.

Lalu Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT), dana mayoritas diinvestasikan ke obligasi. Kedua Reksa Dana diatas memiliki risiko rendah, cocok buat pemula. 

Lalu ada Reksa Dana Campuran yaitu kombinasi saham, obligasi, dan pasar uang. Dan terakhir Reksa Dana Saham yang fokus ke saham, potensi cuan bisa lebih besar, tapi juga lebih fluktuatif.

Kelebihan reksa dana adalah kita tidak perlu pusing memantau pasar setiap hari. Manajer investasi yang akan mengatur strategi agar dana berkembang, kita tinggal membayar fee yang harus dibayarkan kepada manajer investasi.

3. Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan, lembaga keuangan, atau pemerintah kepada investor.

Saat kita membeli obligasi, artinya kita sedang meminjamkan uang kepada pihak penerbit, dan sebagai gantinya kita akan menerima bunga (kupon) rutin secara berkala dan pengembalian uang pokok saat sudah jatuh tempo. 

Ada dua jenis Obligasi yaitu Obligasi Korporasi yang diterbitkan oleh perusahaan swasta atau BUMN biasanya menawarkan kupon lebih besar.

Obligasi Pemerintah yang diterbitkan oleh negara untuk membiayai anggaran dan pembangunan. 

Contohnya, ORI (Obligasi Ritel Indonesia), SBR (Savings Bond Ritel), FR (Fixed Rate) dan Sukuk Ritel (obligasi berbasis syariah). Kelebihannya sangat aman karena dijamin negara namun return-nya biasanya lebih rendah dibanding obligasi korporasi.

4. Bank Digital

Bank digital kadang memberikan bunga simpanan yang lebih tinggi dibanding bank konvensional, dan semua prosesnya bisa dilakukan lewat aplikasi tanpa harus datang ke kantor cabang.

Hal ini karena bank digital tidak punya biaya operasional besar seperti kantor fisik. Namun tetap berizin resmi dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Selain itu, dana yang disimpan di bank digital tetap dijamin LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) maksimal Rp 2 miliar per nasabah per bank, selama memenuhi syarat. Jika melebihi suku bunga standart LPS, simpanan tidak dijamin oleh LPS.

5. Saham Lokal dan Saham US

Investasi saham adalah kegiatan membeli saham atau kepemilikan atas suatu perusahaan yang go public atau sudah tercatat di bursa efek. Contoh saham lokal seperti BRI, PANI, BCA, Telkom dsb

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau