Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Saham memiliki potensi imbal hasil yang tinggi dibanding instrumen investasi lainnya, apalagi untuk jangka panjang.
Saham perusahaan besar yang tumbuh terus bisa memberikan keuntungan berlipat ganda dalam beberapa tahun.
Sebagai pemilik saham, kita bisa mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual saham (capital gain). Misalnya beli saham di harga Rp3.000, lalu dijual saat harganya naik jadi Rp4.000, maka kita mendapat untung Rp1.000 per lembar.
Selain itu juga akan mendapatkan Dividen atau pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham.
Meskipun tidak semua perusahaan membagikan dividen, tapi perusahaan yang sehat dan stabil biasanya rutin membagikannya.
Jika mau eksplor lebih jauh, sekarang juga banyak investor yang mulai tertarik di pasar saham Amerika(US). Saya sendiri lebih suka investasi di Saham US dibandingkan saham lokal terutama untuk jangka panjang.
Kenapa saham US menarik? Banyak perusahaan raksasa di bidang teknologi, finance, energi, media sampai ETF. Misalnya Apple, Tesla, Google, Microsoft, QQQ, S&P 500 dan berbagai perusahaan global yang produknya kita pakai setiap hari.
Market Cap-nya jauh lebih besar di bandingkan saham lokal begitu juga dengan indeks sahamnya.
Kalau kita baru mulai dan ingin belajar dari pasar dalam negeri, saham Indonesia bisa jadi pilihan awal yang bagus.
Tetapi kalau mau tujuan jangka panjang, lebih ingin eksposur ke perusahaan global dan ekonomi dunia, maka saham AS layak dipertimbangkan sebagai diversifikasi.
6. Cryptocurrency
Cryptocurrency adalah aset digital berbasis teknologi blockchain yang bisa digunakan sebagai penyimpan nilai dan instrumen investasi. Jenis yang paling terkenal tentu saja Bitcoin (BTC), disusul oleh Ethereum (ETH), Binance (BNB), Solana (SOL), dan banyak lagi yang dikenal dengan altcoin.
Kripto berbeda dari uang biasa karena tidak dikeluarkan oleh bank sentral atau pemerintah. Transaksinya dilakukan secara desentralisasi dan dicatat dalam sistem blockchain yang transparan dan sulit dimanipulasi.
Kripto jadi populer karena potensi keuntungannya besar dan cepat karena volatilitas-nya sangat tinggi. Harga bisa naik atau turun ratusan persen hanya dalam hitungan jam. Tidak semua orang cocok dengan kripto.
Kalau kita belum siap mental melihat harga naik-turun tajam atau belum paham cara kerjanya, lebih baik belajar dulu dan masuk dengan nominal kecil.
*****
Berinvestasi adalah cara paling efektif untuk melindungi nilai uang dari gerusan inflasi, merancang masa depan, sekaligus membuka jalan menuju kemandirian finansial dengan tidak bergantung pada satu sumber penghasilan saja.
Kita bisa membuat uang bekerja untuk kita, bukan kita yang terus bekerja untuk uang.
Jangan cuma ikut tren sampai terjebak FOMO karena ikut-ikutan, tapi pahami tujuan kita berinvestasi. Tiap instrumen punya kelebihan dan kekurangannya.
Jadi yang penting, sesuaikan dengan tujuan investasi, profil risiko dan pastinya, kemampuan keuangan kita.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Ini Alasan Kenapa Kita Harus Mulai Investasi dan Beberapa Instrumen Pilihannya"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.