Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sri Rohmatiah Djalil
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Sri Rohmatiah Djalil adalah seorang yang berprofesi sebagai Wiraswasta. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Pengalaman Menanam Singkong di Pekarangan Rumah

Kompas.com - 31/10/2023, 18:11 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Singkong merupakan tanaman umbi umbian yang banyak dijumpai serta dapat diolah menjadi ragam makanan, seperti, getuk, keripik, tepung tapioka dan jenis makanan lainnya.

Sebagai tanaman pangan pengganti nasi, mengonsumsi singkong juga dapat memberikan ragam manfaat, seperti menurunkan kadar gula darah, kadar kolesterol, menurunkan risiko penyakit jantung dan obesitas bagi penderita diabetes.

Banyaknya manfaat serta pengolahannya yang mudah, singkong menjadi tanaman yang banyak dibudidayakan, baik di lahan pertanian maupun di pekarangan rumah.

Suatu hari saya pernah melihat tanaman singkong di halaman samping Puskesmas. Lahannya tidak luas, tetapi bapak tukang kebun pintar merawatnya sehingga menghasilkan daun yang hijau dan lebat.

Karena hal itu, saya pun jadi tertarik ingin menanam singkong sendiri daripada harus menunggu kiriman dari ipar.

Dengan membawa batang singkong dan ditanam ulang di pekarangan, kita sudah mengembangkan benih. 

Pengalaman Menanam Singkong

Pekarangan yang ditanami pohon singkongKompasiana/Sri Rohmatiah Djalil Pekarangan yang ditanami pohon singkong

Langkah awal yang diperhatikan adalah iklim. Musim hujan menjadi pilihan yang sangat cocok untuk bertanam.

Sebelum menanam, penting untuk membersihkan tanah dari rumput. Lebih bagus lagi jika  lahan budidaya singkong dibuat bedengan.

Kemudian untuk bibit, ambil dari tanaman induk yang tua, sehat, serta berumur 10-12 bulan.

Sebelum bibit ditanam, baiknya direndam selama 3-4 jam. Air yang digunakan untuk perendaman sudah dicampur dengan pupuk hayati.

Batang singkong untuk bibit dibuat runcing bagian bawahnya agar mudah menanamnya. Setelah penanaman, jangan lupa merawatnya dari gulma dan menyiramnya.

Saya menanam singkong selain ingin mendapat manfaat dari umbinya, juga daunnya. Agar bercabang, saya memetik daunnya dengan cara memangkas. Nantinya dari batang yang dipangkas akan tumbuh cabang.

Cukup lama bisa panen singkong, sekitar 6-8 bulan atau 9-12 bulan untuk varietas tertentu. Saya memanen tidak sekaligus, singkong dicabut secara bertahap ketika hendak mengonsumsi saja, karena terlalu lama di luar singkong akan menghitam.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Memanfaatkan Pekarangan dengan Menanam Singkong Guna Pemenuhan Pangan Keluarga"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Bisakah Kita PDKT dengan Bermodalkan Nekat?
Bisakah Kita PDKT dengan Bermodalkan Nekat?
Kata Netizen
Ketika Semua Gaji Diserahkan ke Istri, Suami Gak Pegang Uang?
Ketika Semua Gaji Diserahkan ke Istri, Suami Gak Pegang Uang?
Kata Netizen
Sisi Lain Rojali dan Rohana yang Perlu Orang Ketahui
Sisi Lain Rojali dan Rohana yang Perlu Orang Ketahui
Kata Netizen
Pasti Berhasil, Jalani Diet dengan Penuh Kesadaran
Pasti Berhasil, Jalani Diet dengan Penuh Kesadaran
Kata Netizen
Apakah Sudah Cocok Mobil Listrik dengan Mobilitas Orang Indonesia?
Apakah Sudah Cocok Mobil Listrik dengan Mobilitas Orang Indonesia?
Kata Netizen
Kisah tentang Donggala dan Pedagang Keliling Lainnya
Kisah tentang Donggala dan Pedagang Keliling Lainnya
Kata Netizen
Mari Buat Lingkungan Kerja Impian bagi Karyawan
Mari Buat Lingkungan Kerja Impian bagi Karyawan
Kata Netizen
Cerita Mobil 90an dan Ribuan Kenangan
Cerita Mobil 90an dan Ribuan Kenangan
Kata Netizen
Melihat Langsung Dua Desa Nelayan di Marseille
Melihat Langsung Dua Desa Nelayan di Marseille
Kata Netizen
Hari Anak Nasional 2025, Brain Rot, dan Brain Boost
Hari Anak Nasional 2025, Brain Rot, dan Brain Boost
Kata Netizen
Terlalu Banyak Konsumsi Gula dan Dampaknya Pada Waktu Tidur
Terlalu Banyak Konsumsi Gula dan Dampaknya Pada Waktu Tidur
Kata Netizen
Prinsip Finansial agar Dompetmu Tidak Boncos
Prinsip Finansial agar Dompetmu Tidak Boncos
Kata Netizen
Antara Uang Suami-Istri, Terselip Hidup Keluarga Sandwich
Antara Uang Suami-Istri, Terselip Hidup Keluarga Sandwich
Kata Netizen
Lewat Satu Genggaman, Toko Buku Bisa Terselamatkan
Lewat Satu Genggaman, Toko Buku Bisa Terselamatkan
Kata Netizen
Jadi Begini Rasanya 20 Bulan Pakai Mobil Listrik...
Jadi Begini Rasanya 20 Bulan Pakai Mobil Listrik...
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau