Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Keterampilan motorik halus pada anak memainkan peran kunci dalam perkembangan kemampuan mereka untuk menulis dan berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari. Motorik halus melibatkan penggunaan otot kecil, terutama pada tangan dan jari, serta koordinasi yang baik antara mata dan tangan. Aktivitas yang biasa dilakukan dengan mellibatkan keterampilan motorik halus adalah menulis, menggunting, melipat kerjas, dan lain-lain.
Sementara keterampilan motorik kasar menggunakan otot besar pada tubuh yang ditandai dengan aktivitas anak, seperti melompat, merangkak, bermain lempar-tangkap bola, naik-turun tangga, dan lain-lain.
Umumnya ketika anak berusia 2--4 tahun, anak-anak dilatih untuk mengembangkan kemampuan motorik halusnya melalui keterampilan jari. Fase ini biasa dikenal dengan pra menulis. Fase ini menjadi kunci anak untuk mengasah kemampuan tangannya untuk menulis agar gerakannya lebih luwes dan tidak kaku.
Semakin tinggi intensitas latihan motorik halus pada anak, semakin besar pula peluang mereka untuk memahami dan memudahkan proses belajar menulis. Pada awalnya, anak mungkin hanya membuat coretan sembarangan, tetapi seiring dengan bertambahnya usia, mereka akan terus mengeksplorasi dan meningkatkan motorik halus melalui berbagai kegiatan.
Sebelum anak memasuki Taman Kanak-Kanak (TK) atau fase pendidikan formal lainnya, penting untuk mempersiapkan keterampilan motorik halusnya. Ini melibatkan penguatan otot kasar melalui aktivitas seperti berjalan, berlari, dan bermain, serta pengembangan pergelangan tangan melalui kegiatan seperti menyendok, menyemprot, dan merobek kertas.
Berikut beberapa langkah yang bisa diambil orangtua untuk mempersiapkan anak sebelum belajar menulis.
Playdough, atau adonan mainan yang dapat dibentuk, adalah sarana yang efektif untuk mengembangkan motorik halus anak. Playdough tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membutuhkan penggunaan otot halus untuk memanipulasi adonan menjadi berbagai bentuk.
Berikut alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat playdough.
Langkah-langkah pembuatannya harus mencampur air dan pewarna makanan dalam mangkuk lalu tambahkan tepung dan minyak, kemudian aduk dan remas hingga adonan menjadi kalis serta halus. Setelah proses itu dilakukan, playdough siap digunakan untuk bermain.
Ketika anak diajak bermain playdough, secara tidak langsung orangtua juga mengajarkan soal konsep warna dan aneka bentuk buah melalui kegiatan mengepal, meremas, memijit, menekan, dan lain-lain. Bermain playdough dapat membantu otot halus anak untuk memanipulasi adonan menjadi berbagai bentuk yang diinginkan. Sehingga kegiatan ini pun dapat menggerakkan, melatih, dan memperkuat otot halus si kecil.
Meski begitu, dalam memberikan playdough sebagai teman bermain anak, orangtua perlu memperhatikan hal-hal berikut sebelum memutuskan untuk membelikannya untuk anak.
Stimulasi motorik halus memiliki dampak besar pada hasil tulisan tangan anak. Tulisan tangan yang baik memerlukan gerakan kompleks yang melibatkan sensorik, motorik, dan kognitif.
Melalui stimulasi yang tepat, anak dapat mengembangkan tulisan tangan yang rapi, meningkatkan keterampilan motorik halus, dan memperkuat koordinasi tangan dan mata. Dengan hasil tulisan tangan yang baik, anak dapat lebih fokus dan mudah berkonsentrasi, memudahkan proses belajar di sekolah.
Orangtua dapat berperan aktif dalam membantu anak mengasah keterampilan motorik halus di rumah tanpa memerlukan biaya tambahan yang besar. Latihan sederhana seperti bermain dengan playdough, merobek kertas, dan menyemprot air dapat secara efektif membantu perkembangan motorik halus anak. Pentingnya konsistensi dan komitmen dalam memberikan stimulasi di rumah dapat memastikan bahwa anak memiliki dasar yang kuat sebelum memasuki pendidikan formal.
Mengembangkan keterampilan motorik halus pada anak sebelum belajar menulis adalah langkah penting untuk memastikan keberhasilan mereka di masa depan. Dengan pendekatan yang tepat dan konsistensi dalam memberikan stimulasi motorik halus, anak akan lebih siap menghadapi tantangan pembelajaran di sekolah.
Orangtua dan guru dapat bekerja sama untuk memastikan bahwa anak memiliki dasar yang kuat sebelum memasuki lingkungan formal belajar, sehingga memberikan mereka keunggulan yang lebih besar dalam mengembangkan potensi mereka.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Melatih Motorik Halus Anak Pra Menulis melalui Kegiatan Bermain Playdough"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.