Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Listhia H. Rahman
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Listhia H. Rahman adalah seorang yang berprofesi sebagai Ahli Gizi. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Kasus Konstipasi Meningkat Selama Puasa, Ini Solusinya!

Kompas.com - 25/03/2025, 19:32 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Jangan salahkan puasamu ketika sakit menyerangmu.

Semakin hari, rasanya tubuh semakin pintar beradaptasi bukan? Atau merasa ada yang jadi salah?

Baru-baru ini saya mencoba melemparkan pertanyaan kepada teman-teman saya terkait masalah pencernaan yang barangkali sedang mereka rasakan.

Tentu, ini bukan karena puasanya. Akan tetapi, pola hidup yang dijalani selama puasa jangan-jangan ada yang perlu dibenahi. Menjadi tanda.

Salah satu keluhan yang sering dirasakan adalah masalah pencernaan. Masalah itu diantaranya adalah konstipasi/sembelit/susah buang air besar. Sebenarnya masalah konstipasi bukan jadi yang baru, hanya saja kejadiannya bisa makin meningkat. 

Hal tersebut dibuktikan dengan survei kecil-kecilan yang sudah saya lakukan. Rupanya, meski alhamdulillah sudah banyak yang aman terkendali terkait pencernaan, masalah yang kemudian terbanyak dipilih adalah soal konstipasi. 

Kenapa Konstipasi Bisa Meningkat?

Kasus konstipasi bisa meningkat karena beberapa faktor diantaranya adalah karena faktor pola makan yang tidak tepat terutama pada asupan serat dan juga cairan. Ya, keduanya secara langsung bisa meningkatkan risiko konstipasi jika tidak segera ditangani.

Di luar bulan puasa, asupan serat dan cairan masih sering ditemukan kurang. Rekomendasi serat yang direkomendasikan berbeda-beda dan tergantung usia. Umumnya, rekomendasi serat untuk orang dewasa rata-rata ada di rentang 25-30 gram atau lebih per harinya.

Menurut data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 tergambarkan bagaimana konsumsi serat yang dilihat dari konsumsi sayur dan buah. Data SKI mengkategorikan "cukup" apabila penduduk mengonsumsi sayur dan/atau buah (kombinasi sayur dan buah) minimal 5 porsi per hari selama 7 hari dalam seminggu. 

Data menunjukkan bahwa kurang konsumsi sayur buah di Indonesia sebesar 96,7%. Artinya hampir seluruh penduduk tidak mengonsumsi sayur dan buah sesuai dengan rekomendasi yang dianjurkan.

Alasan yang dilaporkan mengapa kurang mengkonsumsi buah adalah karena tidak ada (stok, harga) sebesar 61,8% sedangkan alasan konsumsi sayur kurang adalah akibat tidak suka (81,4%)

Nah, tantangannya semakin meningkat ketika berpuasa karena adanya keterbatasan jendela makan yang harus benar-benar dimaksimalkan. Seharusnya makan yang mengandung serat seperti sayur dan buah tersedia dalam menu sahur dan berbuka.

Akan tetapi bagaimana kenyataannya? kebanyakan orang asyik mengonsumsi makanan hanya karena keinginan yaitu makanan yang cenderung tinggi kalori, tinggi gula, tinggi lemak, rendah protein, dan tentu rendah serat.

Begini Cara Mengatasinya!

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Mencecap Masa Lalu lewat Es Krim di Kedai Jadul
Mencecap Masa Lalu lewat Es Krim di Kedai Jadul
Kata Netizen
Kini CFD Cibinong Tanpa Penjual Jajanan, Ada yang Berbeda?
Kini CFD Cibinong Tanpa Penjual Jajanan, Ada yang Berbeda?
Kata Netizen
Jalan-jalan ke Pasar Buku Legendaris Kwitang, Jakarta
Jalan-jalan ke Pasar Buku Legendaris Kwitang, Jakarta
Kata Netizen
Dunia Global Mesti Waspada Ancaman Penyakit Flu Burung
Dunia Global Mesti Waspada Ancaman Penyakit Flu Burung
Kata Netizen
Melihat Sekolah di Korea Selatan Mengurangi Sampah Makanan
Melihat Sekolah di Korea Selatan Mengurangi Sampah Makanan
Kata Netizen
Mencari Batas antara Teguran dan Kekerasan di Sekolah
Mencari Batas antara Teguran dan Kekerasan di Sekolah
Kata Netizen
Cara Petani Desa Talagasari Memaksimalkan Lahan
Cara Petani Desa Talagasari Memaksimalkan Lahan
Kata Netizen
Sikap Guru pada Murid yang Sering Disalahartikan
Sikap Guru pada Murid yang Sering Disalahartikan
Kata Netizen
Adakah Cara biar Adil Memberi Nafkah ke Orangtua?
Adakah Cara biar Adil Memberi Nafkah ke Orangtua?
Kata Netizen
Peran Komunitas Jaga Pariwisata di Pulau Merak Besar
Peran Komunitas Jaga Pariwisata di Pulau Merak Besar
Kata Netizen
ASN Dipindah Tugaskan, Bagaimana Kondisi Sosial dan Psikologisnya?
ASN Dipindah Tugaskan, Bagaimana Kondisi Sosial dan Psikologisnya?
Kata Netizen
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Kata Netizen
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Kata Netizen
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Kata Netizen
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau