Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Sulitnya mengatakan "tidak" pada ajakan orang lain ternyata tak selamanya baik. Dampaknya, kita bisa merepotkan ke depannya.
Padahal, dalam hati kamu tahu ini bakal merepotkan, melelahkan, atau bahkan merugikan dirimu sendiri. Sayangnya yang keluar di mulut: "Oke deh, aku coba?"
Kalau ini sering terjadi, bisa jadi kamu bukan termasuk orang yang asertif atau belum memiliki keterampilan asertivitas.
Jika kamu termasuk orang yang sulit menolak dan lebih memilih menyenangkan orang lain ketimbang menjaga batasan untuk dirimu sendiri.
Apa Itu Asertivitas?
Asertivitas adalah kemampuan untuk menyatakan dan mengekspresikan pendapat, perasaan dan batasan diri dengan jelas tanpa bersikap kasar atau merasa bersalah dan tetap menghormati perasaan orang lain.
Menurut pakar komunikasi, Tessa Huffman, Ph.D., orang yang asertif memiliki keterampilan untuk berani mengajukan permintaan, berani menyatakan keberatan, berani menolak tanpa merasa bersalah dan berani mengungkapkan pendapat dan perasaan, baik positif maupun negatif.
Kamu bisa menolak dengan sopan dan menjelaskan kenapa kamu menolak. Bersikap sopan dan menghormati lawan bicara ini sangat penting. Kalau kamu bilang "tidak" tapi ternyata sampai menyakiti orang lain dan perkataanmu kasar artinya itu bukan asertif. Tapi agresif dan itu bukan sesuatu hal yang baik.
Salah satu hambatan dan kendala terbesar untuk menjadi asertif adalah ketika kamu merasa nggak enakan. Dan menjadi orang yang nggak enakan, tidak bisa dipungkiri biasanya akan susah berkata "tidak". Semua permintaan maunya di iyain, bahkan sampai energi, emosi dan waktumu sendiri terkuras untuk kepentingan orang lain sedangkan kepentinganmu sendiri jadi terabaikan.
Orang yang asertif tahu kapan harus berkata "iya" dan kapan harus berkata "tidak" dan mereka melakukannya dengan percaya diri. Mereka sadar akan konsekuensi dari apa yang disampaikan dan berani menetapkan batasan yang tegas bagi dirinya sendiri
Kenapa Harus Belajar Menolak dan Bilang "Tidak"?
Sering mengiyakan semua hal bisa berdampak buruk, baik secara fisik maupun mental. Berikut beberapa alasan kenapa kamu harus mulai berani menolak dan bilang "tidak".
1. Memegang Kendali atas Hidupmu Sendiri
Saat bisa mengatakan "tidak", kamu menunjukkan bahwa kamulah yang menentukan hidupmu. Bukan orang lain, bukan situasi. Perasaan memegang kendali ini bisa memberikan perasaan berdaya dan perasaan mampu pada dirimu.
Misalnya kata-kata"Saya tidak bisa makan gorengan" dengan "Saya tidak makan gorengan". Bisa jadi kelihatannya sama tapi bisa memberikan efek yang berbeda.