Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irmina Gultom
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Irmina Gultom adalah seorang yang berprofesi sebagai Apoteker. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Anak Alami Kejang Demam, Bolehkah Langsung Diberi Diazepam?

Kompas.com - 15/09/2022, 16:40 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Pemberian Diazepam untuk Anak, Bolehkah?"

Demam kejang yang dialami anak sering kali membuat para orangtua khawatir dan cemas.

Karena kekhawatiran tersebut, beberapa orangtua sering kali langsung memberikan anak obat penurun demam.

Tak jarang, pemberian obat penurun demam hanya berdasarkan perkiraan tanpa adanya resep dari dokter.

Selain Paracetamol dan Ibuprofen, Diazepam juga menjadi salah satu obat yang sering digunakan orangtua untuk mengatasi demam kejang pada anak.

Lantas, apa itu Diazepam dan apa saja efek samping pemberian Diazepam pada anak yang mengalami demam kejang?

Apa Itu Diazepam dan Efek Sampingnya

Diazepam adalah salah satu obat yang termasuk golongan Benzodiazepine, sama seperti Alprazolam, Bromazepam, Lorazepam dan lainnya.

Obat ini bekerja pada sistem saraf pusat dan digunakan sebagai pengobatan jangka pendek untuk mengatasi pasien dengan ansietas (gangguan kecemasan) berat dan insomnia.

Efek samping Diazepam antara lain mengantuk, depresi pernafasan, kepala terasa ringan, kelemahan otot dan lainnya. Terkadang juga terjadi hipotensi, vertigo, gangguan saluran cerna, gangguan penglihatan dan lainnya.

Cara kerja Diazepam yang memengaruhi SSP dan memberi efek menenangkan inilah yang menyebabkan Diazepam berpotensi tinggi untuk disalahgunakan (drug abuse) oleh orang yang tidak bertanggung jawab..

Pemakaian jangka panjang dengan aturan dan dosis yang salah tentunya akan menimbulkan adiksi (ketagihan) bagi penggunanya.

Jadi, memang mayoritas obat-obat yang bekerja pada sistem saraf pusat berpotensi disalahgunakan sebagai narkoba (narkotika dan obat-obat berbahaya) jika digunakan sebagaimana mestinya.

Tidak Dapat Sembarangan, Ini Aturan Pakai Diazepam

Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh 38 derajat Celcius atau lebih yang disebabkan proses di luar otak (ekstra kranial).

Kejang demam bisa terjadi karena adanya hantaran impuls (rangsangan) yang berlebihan dalam sel saraf.

Dalam pengobatan kejang demam, Diazepam bekerja dengan menekan sistem saraf pusat dengan meningkatkan aktivitas GABA (senyawa yang membawa sinyal di antara sel saraf) yang fungsinya menghambat penghantaran impuls di serabut saraf.

Lalu apakah pemberian Diazepam pada anak sama saja membahayakan anak?

Nyatanya, hingga saat ini Diazepam masih menjadi pilihan utama untuk mengatasi kejang demam akut pada anak.

Pemberian Diazepam oleh dokter pada anak yang mengalami kejang demam juga harus dimulai dengan dosis terkecil (tergantung berat badan).

Biasanya diberikan melalui suntikan intravena atau rektal (melalui dubur dengan sediaan suppositoria) supaya memperoleh efek yang cepat. Ada atau tidaknya riwayat kejang dan faktor genetik juga perlu diperhatikan.

Referensi: PIONAS | MEDSCAPE | Tata Laksana Kejang Demam pada Anak (Melda Deliana, 2002)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau