Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hafiful Hadi Sunliensyar
Penulis di Kompasiana

Kompasianer

Bahasa yang Sama Masih Digunakan Tiga Etnis Ini 700 Tahun Lalu

Kompas.com - 27/09/2022, 16:28 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "700 Tahun Lalu, Tiga Etnis Ini Masih Menuturkan Bahasa yang Sama"

 

Bahasa merupakan alat komunikasi bagi manusia. Melalui bahasa, ide, gagasan, dan informasi dari seseorang dapat ditangkap dan diterima oleh orang lain.

Namun, bahasa yang digunakan oleh sekelompok manusia akan berbeda satu sama lain. Hal ini karena bahasa merupakan bagian dari unsur kebudayaan. Bahasa adalah ciptaan dari sekelompok manusia untuk memudahkan proses komunikasi sesamanya.

Dalam ilmu linguistik, bahasa disebut sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Oleh sebab itu, bahasa sekaligus penciri khas dari kelompok atau etnis penuturnya.

Di Indonesia, ada ratusan suku yang menuturkan bahasa yang berbeda pula. Meskipun mereka tinggal di suatu wilayah yang dibatasi bukit atau sungai, belum tentu mereka menuturkan bahasa yang sama.

Sebagai contoh sederhana, bahasa Sunda dan bahasa Jawa sangat berbeda meskipun kedua etnis tersebut tinggal di pulau yang sama.

Meskipun demikian, antar bahasa yang berbeda juga sering ditemukan persamaan kata yang diucapkan.

Persamaan kata dan pengucapannya ini di dalam ilmu linguistik bisa dijadikan sebagai data untuk merunut kekerabatan antarbahasa dan juga menentukan kapan bahasa-bahasa tersebut terpisah di masa lalu.

Untuk mencari tingkat kekerabatan bahasa-bahasa, para ahli linguistik akan mencari dan menghitung kosakata yang sama antarpenutur bahasa yang berbeda.

Hasil tersebut kemudian dianalisis lagi menggunakan teknik leksikostatistik dan glotokronologi.

Teknik leksikostatistik digunakan untuk menentukan tingkat kekerabatan antarbahasa. Misalnya, jika diketahui persentase persamaan kosakata dua etnis itu antara 36-81 persen, maka dapat dipastikan dua bahasa tersebut masih berada di tingkat "keluarga bahasa" yang sama.

Semakin sedikit persamaannya maka semakin jauh pula kekerabatannya. Sementara itu, teknik glotokronologi digunakan untuk menentukan usia-usia bahasa yang berkerabat tersebut.

Melalui teknik ini dapat diketahui waktu suatu keluarga bahasa terpisah menjadi berbagai bahasa yang berbeda.

Kajian kekerabatan dalam ilmu linguistik ini sering digunakan oleh para ahli arkeologi untuk mencari asal usul dari suatu bangsa.

Peter Bellwood misalnya, berpendapat bahwa etnis-etnis di kepulauan Taiwan hingga Nusantara ini berasal dari satu nenek moyang yang sama yang menuturkan bahasa Austronesia pada 8000-5000 tahun yang lalu.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Kata Netizen
Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau