Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Marahalim Siagian
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Marahalim Siagian adalah seorang yang berprofesi sebagai Konsultan. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Melihat Proses Pembuatan Garam Gunung di Kalimantan Utara

Kompas.com - 05/10/2022, 11:10 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Asam di Gunung, Garam Tak Hanya di Laut"

Garam merupakan salah satu bahan masakan yang bisa dipastikan selalu ada di dapur.

Tanpa garam, setiap masakan rasanya tentu akan sangat hambar.

Lantas, dari mana asal usul garam?

Seperti diketahui, bahwa sebagian besar garam berasal dari laut, sementara asam biasanya ada di gunung.

Namun, pernyataan itu tidak selalu benar. Ternyata, garam juga ada di gunung.

Menyelisik Jalur Penyebaran Garam Gunung

Di Kalimantan Utara, ada dua situs sumber garam yang dapat ditambang dari gunung, yakni di Long Midang dan Pa Kebuan, Kecamatan Krayan Timur. Sumber air garam yang terbesar dari kedua situs ini adalah yang berada di Desa Pa Kebuan.

Saat saya melakukan kerja lapangan, informan menyebutkan bahwa penemuan situs garam ini terjadi ratusan tahun yang lalu.

Penemunya adalah dua saudara kakak beradik, bernama Murang dan Sibal warga Suku Dayak Lundayeh.

Dua bersaudara ini kemudian mendirikan sebuah kampung (Pa Kebuan) dan penduduk yang berdomisili di Desa Pa Kebuan yang saat ini merupakan keturunan mereka berdua.

Nama desa ini diambil dari nama sungai yang mengalir di wilayah desa, sebagaimana lazimnya penamaan desa-desa di pedalaman Kalimantan.

Sumur garam atau begmen tetap menjadi aset milik marga Murung dan Sibal, namun manfaatnya dapat dirasakan seluruh warga kampung.

Garam diproduksi dalam satu rumah produksi yang diberi nama "Rumah Garam Mursib Pa Kebuan".

Mursib adalah singkatan dari nama penemunya yakni Murang dan Simbal.

Di rumah produksi garam Mursib Desa Pa Kebuan, terdapat 32 tungku perebusan milik warga. Satu tungku dapat menghasilkan rata-rata 20 Kg garam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Eksistensi Toko Buku Bekas di Tengah Era Disrupsi

Eksistensi Toko Buku Bekas di Tengah Era Disrupsi

Kata Netizen
Logika Kelas Ekonomi antara Kaya dan Miskin

Logika Kelas Ekonomi antara Kaya dan Miskin

Kata Netizen
Stigma hingga Edukasi tentang Vasektomi

Stigma hingga Edukasi tentang Vasektomi

Kata Netizen
Tradisi Ngedekne Rumah dan Oblok-Oblok Tempe Berkuah

Tradisi Ngedekne Rumah dan Oblok-Oblok Tempe Berkuah

Kata Netizen
Antara Buku, Pendidikan, dan Kecerdasan Buatan

Antara Buku, Pendidikan, dan Kecerdasan Buatan

Kata Netizen
Antisipasi Penipuan lewat Digital Banking

Antisipasi Penipuan lewat Digital Banking

Kata Netizen
Apakah Kamu Termasuk Pendikte di Lingkungan Kerja?

Apakah Kamu Termasuk Pendikte di Lingkungan Kerja?

Kata Netizen
Tes Sidik Jari dari Sudut Pandang Psikologis

Tes Sidik Jari dari Sudut Pandang Psikologis

Kata Netizen
Utang, Paylater, dan Pinjol

Utang, Paylater, dan Pinjol

Kata Netizen
'Wedding Anniversary', Sederhana tetapi Penuh Makna

"Wedding Anniversary", Sederhana tetapi Penuh Makna

Kata Netizen
Bonding Orangtua Masa Kini, Anak adalah Teman

Bonding Orangtua Masa Kini, Anak adalah Teman

Kata Netizen
Kapan Sebaiknya Hewan Divaksin?

Kapan Sebaiknya Hewan Divaksin?

Kata Netizen
Hubungan antara YouTuber Asing Ngonten di Indonesia dan Pariwisata

Hubungan antara YouTuber Asing Ngonten di Indonesia dan Pariwisata

Kata Netizen
Mengapa Sebelum Tambah Anak Mesti Diskusi dengan Si Kakak?

Mengapa Sebelum Tambah Anak Mesti Diskusi dengan Si Kakak?

Kata Netizen
Tempat-tempat Belanja Kebutuhan Harian di Kota Jeju

Tempat-tempat Belanja Kebutuhan Harian di Kota Jeju

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau