Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Marahalim Siagian
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Marahalim Siagian adalah seorang yang berprofesi sebagai Konsultan. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Melihat Proses Pembuatan Garam Gunung di Kalimantan Utara

Kompas.com - 05/10/2022, 11:10 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Garam yang berada di atas kemudian diciduk dengan buluk garo---bilah bambu yang dibentuk sedemikian rupa agar dapat menggaruk serbuk garam dari tungku perebusan.

Adapun tahap dan proses pembuatan garam gunung dari awal hingga garam siap dikonsumsi, antara lain:

  1. Air dan garam sumur ditimba sebanyak 8 ember
  2. Air garam diisi wajan berbahan stainless steel atau drum
  3. Air garam direbus selama 2X24 jam
  4. Air rebusan garam dikurangi, airnya ditampung dalam ember, kemudian kotoran yang mengendap di wajan dibuang
  5. Air yang ditampung di ember direbus kembali
  6. Perebusan kedua selama 1X24 jam menghasilkan serbuk garam
  7. Garam dikeringkan di sinar matahari
  8. Garam dikemas dan siap dikonsumsi

Keistimewaan Garam Gunung

Dari aspek rasa, garam gunung Krayan disebut lebih enak dengan butirannya yang halus.

Garam berwarna merah sangat baik jika dipakai untuk penyedap rasa masakan daging, sementara garam berwarna putih sangat enak jika dipakai untuk penyedap rasa masakan sayuran.

Dari aspek kandungan mineralnya, garam gunung dari Krayan mengandung sejumlah mineral dan kandungannya yang besar.

Berikut sebagian kandungan mineral penting yang dikandung garam gunung yang diproduksi di Krayan berdasarkan penelitian Herman dan Rolan Rusli dari Laboratorium Kimia Analisis Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman tahun 2012.

Kandungan garam gunung KrayanMarahalim Siagian via Herman dan Rolan Rusli, 2012 Kandungan garam gunung Krayan

Selain digunakan untuk penyedap rasa masakan, menurut penduduk lokal, kerak garam yang diambil dari dasar drum atau bejana perebusan dapat dipakai sebagai masker guna menghilangkan jerawat di wajah.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau