Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dian S. Hendroyono
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Dian S. Hendroyono adalah seorang yang berprofesi sebagai Freelancer. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Ketika Qatar Menantang Perekonomian Dunia lewat Piala Dunia 2022

Kompas.com - 01/12/2022, 14:53 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Tak hanya itu, Qatar juga menyewa banyak tenaga keamanan dari Inggris, karena polisi Qatar tidak mengetahui cara menangani andai ada suporter yang mabuk ketika pertandingan berjalan. Meski memang Qatar melarang peredaran minuman beralkohol selama gelaran Piala Dunia 2022 berlangsung.

Dari semua sarana dan prasarana yang dibangun Qatar untuk Piala Dunia 2022, Qatar juga harus mempertimbangkan biaya perawatan sesudah gelaran tersebut berakhir yang tentu akan membutuhkan dana yang besar.

Seperti misalnya perawatan untuk stadion baru Lusail Iconic yang akan menggelar 10 pertandingan Piala Dunia termasuk di antaranya pertandingan final.

Setelah gelaran Piala Dunia 2022 selesai, sebagian besar kursi di stadion tersebut akan dilepas. Hal itu karena stadion itu akan diubah menjadi pusat kegiatan yang berisi sekolah-sekolah, toko-toko, klinik kesehatan, dan fasilitas olahraga.

Ditambah lagi hotel-hotel yang telah dibangun. Artinya Qatar memang harus menyiapkan diri sebagai negara tujuan destinasi wisata. Qatar menargetkan hal itu terjadi pada tahun 2030.

Maka Qatar harus memikirkan bagaimana caranya agar semua fasilitas dan sarana-prasarana tersebut tidak terbengkalai.

Lalu, bagaimana perkiraan pendapatan langsung yang diperoleh Qatar selama Piala Dunia berlangsung?

Bloomberg memprediksi Qatar akan memperoleh pendapatan langsung selama pageralan Piala Dunia 2022 sebesar $17 miliar.

Oleh karenanya, Qatar sebenarnya mengharapkan promosi tingkat global dari Piala Dunia ini agar banyak orang dari seluruh dunia berkunjung ke Qatar, baik untuk berlibur maupun untuk berbisnis.

Dari semua dana besar itu maka bisa dibilang secara tidak langsung Qatar menantang perekonomian dunia.

Sanggupkah sebuah negara menyaingi Qatar dari segi pembiayaan Piala Dunia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Kata Netizen
Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Kata Netizen
Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Kata Netizen
Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Kata Netizen
Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Kata Netizen
Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Kata Netizen
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Kata Netizen
Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Kata Netizen
Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Kata Netizen
Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kata Netizen
Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Kata Netizen
Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Kata Netizen
Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Kata Netizen
Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Kata Netizen
Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com