Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Salah satu film yang membuat takjub di awal tahun 2023 ini adalah film berjudul Autobiography.
Film garapan Makbul Mubarak ini telah melalang buana ke berbagai festival film mancanegara bergengsi. Bahkan film yang tayang lebih dulu di JAFF 2022 ini berhasil memenangkan Golden Hanoman Award.
Namun sayangnya jumlah bioskop yang menayangkannya cukup terbatas. Pada hari pertama film ini ditayangkan, hanya ada 48 bioskop yang memutar Autobiography karena temanya yang dirasa terlalu segmented.
Autobiography mengangkat kehidupan Rakib yang berubah setelah rumah kosong yang dijaganya kedatangan pemiliknya.
Sang pemilik, Purnawinata yang diperankan oleh Arswendy Bening Swara Nasution adalah Purnawirawan Jenderal TNI yang ingin mencalonkan diri sebagai bupati.
Rakib, yang diperankan oleh Kevin Ardilova menemani sang Jenderal setiap hari dan membantu menyiapkan segala kebutuhannya, seperti menyiapkan makanan, membantu memasang spanduk, hingga menjadi sopir.
Konflik dalam Autobiography dimulai ketika Rakib yang sedari awal mengagumi sosok majikannya yang merupakan mantan Jenderal tersebut, suatu hari menemukan rahasia kelam sang Jenderal.
Apa yang dialami oleh Rakib bisa jadi juga dialami oleh siapa saja. Kekaguman terhadap seseorang suatu hari berubah menjadi ketakutan.
Kisah Rakib dalam film Autobiography ini mengingatkan saya akan satu cerita dalam film Training Day (2001).
Di film itu diceritakan seorang polisi yang mengagumi seniornya, akan tetapi suatu hari ia justru menemukan rahasia kelam seniornya.
Sebagai seorang mantan Jenderal, Purnawinata bukan hanya memiliki sejumlah rahasia, namun ia juga seseorang yang memiliki banyak “topeng”.
Ia bisa tampil seperti sosok pemimpin yang seolah-olah peduli ke warga desa sekelilingnya, ia bisa memberikan wejangan yang baik kepada Rakib, namun ia juga bisa jadi seseorang intimidatif dan manipulatif.
Arswendy Nasution berhasil memerankan sosok calon bupati dengan banyak “topeng”. Ia bisa tampil bijak di satu adegan dan di adegan berikutnya justru tampak mengancam.
Boleh dibilang tahun 2022 lalu merupakan tahun gemilang bagi Arswendy. Ia berhasil tampil memikat di sejumlah judul film, seperti Ngeri-ngeri Sedap, Nana, hingga Autobiography.
Berkat performanya sebagai sosok Purnawinata yang apik itu ia pun berhasil meraih sejumlah penghargaan, yakni nominasi Pemeran Pendukung Pria Terbaik di FFI, meraih Aktor Pendukung Pilihan di Festival Film Tempo, dan Best Actor di Marrakech International Film Festival.
Aktor muda Kevin Ardilova yang memerankan sosok Rakib pun tak disangka mampu mengimbangi permainan Arswendy Bening Swara Nasution.
Karakter yang diperankannya berubah secara dinamis dari awal hingga akhir film. Ia bisa tampil sebagai pemuda lugu penurut hingga sosok yang manipulatif.
Sebagai aktor muda, Kevin termasuk aktor yang cukup eksploratif, berani mencoba berbagai peran dan tak takut untuk berpenampilan buruk rupa.
Ia menjadi remaja pemalu di film Yuni, pemuda ompong di film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, dan sosok lugu di film Autobiography ini.
Berkat perannya sebagai Rakib, ia berhasil meraih penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik di FFI dan juga Aktor Utama Pilihan di Festival Film Tempo.
Selain dua nama tadi, aktor hebat lain yang juga ikut berperan di film ini adalah Lukman Sardi, Rukman Rosadi, Yusuf Mahardika, dan Siti Fauziah.
Listrik di tempat hiburan malam itu padam. Andri (Haru Sandra) meminta Rakib menemaninya menyalakan generator yang agak jauh dari bangunan tersebut.
Di luar langit tidak begitu gelap, panorama alam dengan latar pegunungan itu membuat suasana terasa syahdu sekaligus misterius. Itulah salah satu visual dalam Autobiography yang membuat saya takjub.
Wojciech Staro, sinematografer film ini di bawah komando sang sutradara, Makbul Mubarak, berhasil memberikan visual-visual outdoor yang menawan pada malam hari. Panorama di sawah, jembatan, dan kebun jagung terlihat puitis dan romantis.
Sementara pencahayaan di rumah sang Purnawirawan Jenderal TNI, Purnawinata yang temaram baik siang maupun malam, semakin membuat rumah sang mantan jenderal itu tampak suram.
Unsur suram dan misterius ini begitu kental dalam film Autobiography. Sementara musik latar dan sound-nya yang apik semakin menambah unsur ketegangan dalam film.
Film Autobiography yang diproduksi KawanKawan Media dan Kaninga Pictures ini pada akhirnya berhasil mendapat pendanaan dari Locarno Film Festival karena dinilai kental dengan kritik sosial dan isu lingkungan.
Dalam film ditampilkan kampanye Purnawinata yang ingin desa mendapatkan fasilitas listrik secara merata. Namun kemudian juga ditampilkan tempat-tempat yang berubah fisik menjadi tandus akibat penambangan yang juga mengancam lahan pertanian warga setempat.
Penambangan legal dan ilegal yang merusak alam ini rupanya terjadi secara nyata di Bojonegoro, yang juga menjadi lokasi syuting dan latar film.
Boleh jadi hal ini adalah sebuah upaya pembuat film agar pemerintah daerah setempat lebih peduli akan kondisi lingkungan daerah yang dipimpinnya.
Fenomena sosial lain yang ditampilkan dalam film ini adalah adanya persaingan spanduk kampanye calon-calon bupati. Selain itu, film ini juga memperlihatkan aksi protes warga dalam rangka melindungi lahannya yang malah dibalas hukuman berat.
Film Autobiography ini adalah film yang membuat para penontonnya berpikir, merenung, sekaligus berefleksi.
Benarkah orang kecil tak punya kuasa untuk melindungi apa-apa yang menjadi hak miliknya? Benarkah alam dan sumber dayanya hanya milik orang yang punya kekuasaan? Entahlah.
Mungkin benar nasihat ayah Rakib ke putranya, untuk menurut dan menikmati saja, yang penting slamet.
Kudengar dari bintang jatuh
Anak baik harus patuh
Biar selamat sampai jauh
(Sal Priadi, Ambilkan Bintang - OST. Autobiography).
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul ""Autobiography", Film Suram Menegangkan yang Kaya Kritik Sosial"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.