Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Pernah merasakan kesal ketika baru saja selesai mandi pagi namun tak lama kemudian sudah berkeringat lagi?
Jika pernah, kamu tidak sendirian. Saya pribadi sudah sampai di titik frustrasi ketika selama belasan tahun mengalami hal semacam itu.
Meniatkan diri untuk bangun pagi-pagi sekali, lalu pergi mandi, akan tetapi tak lama kemudian badan sudah berkeringat akibat berimpitan dengan para penumpang bus, kereta, dan angkutan lainnya dalam perjalanan menuju sekolah, kampus, atau tempat bekerja.
Lagu pop Jawa berjudul Omah Gubuk (rumah gubuk) milik band nomor satu se-Nusantara Koes Plus bahkan menangkap fenomena kefrustrasian itu puluhan tahun yang lalu dengan syair pembuka:
"Esuk esuk, adus resik njur lungo macul"
(Pagi-pagi, mandi bersih cuman untuk pergi memacul (di sawah))
Karena tak ingin terus menerus frustrasi setiap pagi, akhirnya saya pun menghentikan ritual mandi pagi setiap hari itu sejak sekitar 2 dekade lalu.
Lalu, apa dampaknya tidak mandi pagi setiap hari?
Pertama, jelas sekali, kita akan makin bahagia dan awet muda, sebab tak lagi frustrasi akibat merasa kegiatan mandi pagi hari adalah hal yang sia-sia karena tak lama kemudian sudah berkeringat.
Perlu diingat bahwa terlalu sering mandi pagi juga sangat tidak efisien karena sesungguhnya tubuh kita ketika bangun dari tidur, hampir pasti dalam kondisi yang bersih dan tidak terlalu kotor.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.