Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halima Maysaroh
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Halima Maysaroh adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Sahabat, "Support System" Terbaik dalam Kehidupan

Kompas.com - 19/08/2023, 15:40 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Berbicara mengenai pertemanan, pasti tidak asing dengan istilah “circle”. Kata “circle” dalam istilah bahasa gaul diartikan sebagai lingkup pertemanan.

Biasanya, kebanyakan sahabat datang dari lingkup pertemanan yang memiliki hobi dan visi yang sama.

Persahabatan sendiri sebenarnya lebih jauh dari sekadar lingkup pertemanan. Di dalam lingkup pertemanan yang sama, belum tentu seseorang memiliki karakteristik saling mengerti dan dapat menerima kekurangan satu sama lain.

Sahabat Tak Lekang oleh Jarak

Berfoto bersama sahabat di Malioboro Kompasiana/Halima Maysaroh Berfoto bersama sahabat di Malioboro

Saya memiliki pengalaman bersahabat yang tak lekang oleh jarak. Sahabat pertama saya berawal sebagai tetangga di Kota Ambon.

Saat itu saya sudah kuliah dan dia masih menggunakan seragam merah putih. Kemudian saat saya bekerja, dia menjadi salah satu siswa di sekolah tempat saya bekerja. Begitu pun saat saya membangun bisnis kosmetik, dia menjadi pelanggan saya.  

Setelah menikah, dia berdomisili di Kota Sukoharjo, jawa Tengah. Dan hingga detik ini kami masih berkomunikasi hampir setiap hari.

Sudah 16 tahun saya mengenal dia. Ketika saya berkunjung ke Kota Sukoharjo pada Juni lalu, temu kangen pun terlaksana.

Lalu, sahabat kedua, saya berkenalan dengannya pada 2019 lalu di Nusa Dua, Bali, dalam pelatihan guru. Bersyukur sekali saya bertemu dengannya, sehingga saya dapat merasakan memiliki kakak perempuan yang penyayang. 

Sahabat Menerima Kekurangan

Orang lain yang mampu menerima kekurangan kita itu tidak banyak, bahkan keluarga sendiri belum tentu mampu melakukannya. Tetapi sahabat yang sesungguhnya, akan merasa kekurangan sahabatnya itu adalah aib yang harus dijaga. Bukan sesuatu yang harus dihina atau dijauhi. 

Sahabat tidak perlu senasib yang sama. Berbeda nasib pun dapat mengikat tali persahabatan dengan erat. Selama pola pikirnya sefrekuensi dan dapat diterima oleh nalar.

Menerima kekurangan sahabat adalah bentuk mengasihi yang luar biasa. Orang lain yang tak sedarah, namun dapat saling mengasihi tanpa pamrih, saling mengisi, saling menguatkan, itulah sahabat, Kawan!

Sahabat adalah support system dalam menjalani kehidupan. Seberapa banyak teman dalam circle kehidupan yang berganti-ganti, sahabat akan tetap stand by saat suka maupun duka.

Sahabat bukan orang yang ketika jauh jaraknya akan menceritakan segala aib kepada teman baru di circle lainnya. Ingat, sahabat bukanlah sekadar kawan gosip. Sahabat adalah seseorang yang dapat membawamu berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. 

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Persahabatan Tidak Harus Satu Circle, yang Penting Satu Server"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kalau Sudah 'Uang Kita', Apakah Suami akan Malas Bekerja?
Kalau Sudah "Uang Kita", Apakah Suami akan Malas Bekerja?
Kata Netizen
Tahun Ajaran Baru Serba Baru, Memangnya Perlu?
Tahun Ajaran Baru Serba Baru, Memangnya Perlu?
Kata Netizen
Drama-drama yang Terjadi Hari Pertama Masuk Sekolah
Drama-drama yang Terjadi Hari Pertama Masuk Sekolah
Kata Netizen
Tentang Anggaran pada Awal Tahun Ajaran Sekolah
Tentang Anggaran pada Awal Tahun Ajaran Sekolah
Kata Netizen
Terbiasa Hidup Berdampingan dengan Sampah, Bisa?
Terbiasa Hidup Berdampingan dengan Sampah, Bisa?
Kata Netizen
Melihat dengan Jelas Paradoks 'Needing Nothing Attracts Everything'
Melihat dengan Jelas Paradoks "Needing Nothing Attracts Everything"
Kata Netizen
Musim Bediding, Tradisi, dan Orang Toraja
Musim Bediding, Tradisi, dan Orang Toraja
Kata Netizen
'Kangkung Cabut', Kangkung yang Bisa Dipanen Berkali-kali
"Kangkung Cabut", Kangkung yang Bisa Dipanen Berkali-kali
Kata Netizen
Liburan Sekolah Sambil Belajar, Memangnya Bisa?
Liburan Sekolah Sambil Belajar, Memangnya Bisa?
Kata Netizen
Menyiapkan Diri untuk Jadi Pasangan (yang) Sempurna
Menyiapkan Diri untuk Jadi Pasangan (yang) Sempurna
Kata Netizen
Apa yang Bikin Punya Rumah Pakai KPR Sulit?
Apa yang Bikin Punya Rumah Pakai KPR Sulit?
Kata Netizen
Apakah Kemampuan Menulis Tangan Berguna di Masa Depan?
Apakah Kemampuan Menulis Tangan Berguna di Masa Depan?
Kata Netizen
Ini Cara Deteksi Barang KW di Marketplace
Ini Cara Deteksi Barang KW di Marketplace
Kata Netizen
Cerita Orangtua yang Anaknya Latihan Main 'Push Bike'
Cerita Orangtua yang Anaknya Latihan Main "Push Bike"
Kata Netizen
Turut Campur Mencari Jodoh yang Sudah Diatur
Turut Campur Mencari Jodoh yang Sudah Diatur
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau