Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Berliana Siregar
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Berliana Siregar adalah seorang yang berprofesi sebagai Penulis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

5 Hal Gaya Hidup Frugal Living di Kota Medan

Kompas.com - 19/09/2023, 04:47 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Belum lama ini frasa frugal living kerap kita temui di media sosial. Ada beragam konten yang dibuat warganet guna menjalani gaya hidup tersebut.

Jika diartikan secara sederhana, frugal living merupakan hidup hemat yang menggambarkan kondisi seseorang menjalani kehidupan dengan menghemat uang untuk keperluan pribadinya.

Tantangan terbesar menjalani gaya hidup frugal living yakni ketika kita hidup di kota-kota besar, seperti Medan. Swalayan waralaba hampir ada di setiap titik, bahkan sudah masuk ke ruang-ruang perkampungan.

Nah, berikut ini tips guna menghemat biaya sehari-hari di Kota Medan:

1. Pilih Swalayan Lokal

Ini bisa dimulai dengan membeli keperluan sehari-hari di swalayan lokal. Perbedaan harga pun bisa kita rasakan, bahkan hingga 2.000 sampai 3.000 rupiah.

Bayangkan jika kita membeli barang dengan jumlah yang cukup banyak, ketika dihitung maka kita dapat menghemat uang dengan cukup besar. Apalagi jika kita biasa berbelanja 3 kali dalam sebulan, tentu itu kita dapat tabung selisih belanja, bukan?

2. Ngopi di Rumah Saja

Cobalah dengan membeli biji roasted coffee. Giling sendiri hingga jadi bubuk, dan seduh ketika ingin ngopi di rumah. Jika beli biji kopi sendiiri setidaknya hanya 150.000 rupiah untuk sebulan.

Bandingkan jika kita ingin ngopi di cafe, kita hanya bisa minum kopi berapa kali?

Apalagi kalau ngopi di rumah bisa sekaligus mengamati anak-anak yang sedang belajar maupun bertemu dengan tetangga di depan rumah.

3. Gunakan Transportasi Umum

Menggunakan transportasi umum di Medan masih bisa jadi pilihan. Pasalnya angkutan umum ini banyak yang beroperasi seperti RMC, MRX, Sudako Kuning, Mebidang, dan terakhir Trans warna hijau.

Inilah keuntungan lainnya jika tinggal di kota besar, yakni masih tersedianya angkot dengan harganya lumayan terjangkau sekitar 7.000 rupiah per rute.

4. Pilih Makanan Berkualitas, tapi Tidak Murahan

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

Kata Netizen
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau