Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
M. Gilang Riyadi
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama M. Gilang Riyadi adalah seorang yang berprofesi sebagai Penulis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Live Shopping, Racun Pembunuh Bisnis Retail Offline

Kompas.com - 23/09/2023, 17:03 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Sementara itu untuk toko fisik setidaknya membutuhkan biaya operasional yang tak sedikit seperti gaji karyawan, sewa tempat, listrik, servis, internet, pajak, dan banyak lagi yang tak terduga.

Selain itu toko-toko online ini juga memiliki privilege dari pengelola aplikasi dengan memberikan potongan harga tambahan, seperti gratis ongkos kirim hingga cashback bagi Si Pembeli.

Live Shopping yang Menjadi Tren

Kehadiran live shopping yang memberi harga murah serta banyak potongan harga lainnya, tentu dengan mudah bisa mengambil hati banyak orang.

Belum lagi dengan kemudahan-kemudahan lain yang juga bisa didapatkan dengan belanja online. Maka sebagai pembeli pun tentu tak akan perlu berpikir panjang untuk tak menyia-nyiakan kesempatan berbelanja murah saat live shopping berlangsung.

Produk yang ditawarkan pun beraneka ragam yang bisa didapat dari toko berbeda. Mulai dari fashion kekinian, mainan anak, sembako, skincare, dan masih banyak lagi.

Selain itu daya tarik lain bagi para pembeli adalah hadirnya banyak artis yang juga ikut meramaikan live shopping ini sebagai brand ambasador, affiliator, bahkan hingga membuat bisnisnya sendiri.

Terancamnya Bisnis Retail Offline

Keberadaan live shopping meski memudahkan konsumen untuk mencari barang belanjaan dengan harga lebih murah, namun tentu punya sisi lain yang ditentang oleh penjual/pedagang lainnya.

Mereka yang menentang bukanlah sesama penjual/pedagang online, melainkan mereka yang memiliki bisnis serupa namun masih menjalankan bisnisnya secara offline dan memiliki toko fisik, baik di pasar maupun tempat lainnya.

Mengapa saya bisa mengatakan begitu?

Sebab, hal ini sesuai dengan apa yang saya alami sendiri. Sebagai kepala toko di salah satu perusahaan retail pakaian yang brand-nya cukup dikenal orang, saya memiliki pengalaman konkret soal dampak yang dirasakan akibat munculnya live shopping TikTok ini.

Dampak yang paling terasa adalah dalam beberapa bulan terakhir, toko yang saya kelola termasuk juga toko cabang lainnya dalam satu brand yang sama mengalami penurunan omzet yang cukup drastis jika dibandingkan catatan tahun lalu.

Pada awalnya saya merasa hal ini mungkin disebabkan oleh faktor konsumen yang sedang tidak membutuhkan produk dari toko yang saya kelola, namun ternyata setelah dilakukan analisis sederhana, kenyataannya tidak sesederhana itu.

Hal yang sama juga ternyata dialami oleh toko retail lain yang merupakan kompetitor. Ia mengungkapkan bahwa penurunan omzet juga ia alami dalam beberapa waktu terakhir.

Bahkan untuk mengatasi penurunan omzet ini ia melakukan pengurangan biaya operasional dengan cara menonaktifkan beberapa tempat di tokonya, hingga melakukan penyesuaian jumlah karyawan.

Hal serupa juga diungkapkan oleh banyak pelaku usaha offline di media sosial seperti Twitter yang merasakan kesulitan dan penurunan omzet karena konsumennya perlahan menurun.

Tentu toko yang saya kelola tak bisa terus bertahan hanya mengandalkan pembeli yang datang ke toko saja. Maka akhirnya diputskan juga toko dari brand yang sama wajib melakukan live shopping dengan memberi harga yang lebih rendah dari harga di pasaran, bahkan hingga menurunkan 50% yang benar-benar menurunkan margin.

Dari upaya ini, hasil yang dirasakan cukup memberi kenaikan dan bisa meningkatkan pendapatan toko meski harus mengorbankan harga barang yang dijual.

Berangkat dari hal itu, saya lalu menyadari bahwa live shopping adalah faktor besar mengapa masyarakat mulai enggan belanja ke toko secara langsung dan lebih gemar belanja online karena hanya memerlukan ponsel mereka dan bisa dilakukan kapan saja.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau