Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Budi Susilo
Penulis di Kompasiana

Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Yang Mesti Dilakukan Saat Dijadikan Kontak Darurat Pinjol Tanpa Izin

Kompas.com - 25/09/2023, 14:57 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Cerita ini berawal ketika pukul 9 pagi di suatu hari ada pesan WhatsApp yang masuk dari nomor tidak dikenal. Pesan itu sontak membuat kening berkerut karena isinya cukup mengejutkan seperti yang terlampir pada tangkapan layar berikut.

Isi pesan dari perusahaan pinjol yang menyalahgunakan nomor telepon pribadi sebagai kontak darurat nasabahnya.Kompasianer Budi Susilo Isi pesan dari perusahaan pinjol yang menyalahgunakan nomor telepon pribadi sebagai kontak darurat nasabahnya.

Tak berhenti sampai di situ, Sang Pengirim juga mengatakan hal yang akhirnya membuat saya sebagai penerima pesan naik darah.

"Agar nantinya Anda juga tidak ikut terganggu akibat tagihan dari beliau."

Ada beberapa alasan yang membuat saya marah karena pesan itu.

Pertama, saya tidak mengenal nama nasabah yang dimaksud dalam pesan tersebut. Nama tersebut tidak akan ditemukan dalam daftar kontak telepon. Bahkan untuk mencari hubungan paling remeh sekalipun dengan orang yang dimaksud, itu mustahil karena memang tidak ada.

Kedua, secara pribadi saya tidak pernah berhubungan dengan perusahaan pinjaman online alias pinjol dengan nama tersebut, apalagi sampai menyetujui serta memberikan izin nomor telepon pribadi sebagai nomor kontak darurat dari nasabah mereka.

Dari isi pesan itu, saya berasumsi bahwa mereka merupakan debt collector perusahaan jasa keuangan berbasis teknologi atau dalam hal ini pinjol.

Akhirnya, saya segera mengirim balasan pesan yang menerangkan bahwa saya tidak mengenal nasabah dimaksud untuk menegaskan adanya kekeliruan. Ditambah lagi tidak ada nama orang tersebut di dalam daftar kontak ponsel saya.

Ternyata masalah tidak selesai sampai di situ. Di hari yang sama, beberapa kali saya menerima telepon dari nomor-nomor tidak dikenal. Ada yang nomor belakangnya berurutan (misalnya: 503, 504, 505) dan yang acak.

Dari situ saya lantas menduga bahwa rangkaian panggilan tersebut berasal dari gerombolan penagih utang. Saya percaya, orang beritikad baik dengan nomor tidak dikenal biasanya terlebih dahulu kirim pesan melalui WA atau SMS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bahaya Mengintai di Balik Generasi Salin Tempel

Bahaya Mengintai di Balik Generasi Salin Tempel

Kata Netizen
Upaya Memulihkan Komoditi Cengkeh yang Nyaris Punah

Upaya Memulihkan Komoditi Cengkeh yang Nyaris Punah

Kata Netizen
Konten Edukasi Kesehatan Video atau Tulisan, Mana Lebih Menarik?

Konten Edukasi Kesehatan Video atau Tulisan, Mana Lebih Menarik?

Kata Netizen
Menilik Profesi Satpam Hotel, Role Model Perusahaan Jasa Masa Kini

Menilik Profesi Satpam Hotel, Role Model Perusahaan Jasa Masa Kini

Kata Netizen
Melihat Bagaimana Radio Memenuhi Kenangan Banyak Remaja 90-an

Melihat Bagaimana Radio Memenuhi Kenangan Banyak Remaja 90-an

Kata Netizen
Punya Tabungan tapi Kok Masih Terlihat Miskin?

Punya Tabungan tapi Kok Masih Terlihat Miskin?

Kata Netizen
Surutnya Danau Poso Berdampak pada Keberlanjutan Energi Terbarukan

Surutnya Danau Poso Berdampak pada Keberlanjutan Energi Terbarukan

Kata Netizen
Mengenal Tenun Telepoi, Simbol Kekuatan Perempuan Suku Rendo NTT

Mengenal Tenun Telepoi, Simbol Kekuatan Perempuan Suku Rendo NTT

Kata Netizen
Mewujudkan Ekonomi Kelautan Indonesia yang Berkelanjutan

Mewujudkan Ekonomi Kelautan Indonesia yang Berkelanjutan

Kata Netizen
Soal Pemisahan Kementerian Kebudayaan, Bercerminlah pada Yogyakarta

Soal Pemisahan Kementerian Kebudayaan, Bercerminlah pada Yogyakarta

Kata Netizen
Penggunaan Ganja Bisa Memperparah Gejala Psikosis

Penggunaan Ganja Bisa Memperparah Gejala Psikosis

Kata Netizen
Dua Sumbangsih Warung Kecil beserta Kenangan-Kenangannya

Dua Sumbangsih Warung Kecil beserta Kenangan-Kenangannya

Kata Netizen
Menjunjung Tinggi Kejujuran dalam Menghimpun Data Stunting

Menjunjung Tinggi Kejujuran dalam Menghimpun Data Stunting

Kata Netizen
Kompasianival Hadir Lagi, Tahun Ini Usung Tema 'Sustaination'

Kompasianival Hadir Lagi, Tahun Ini Usung Tema "Sustaination"

Kata Netizen
Jakarta Melawan Dirinya Sendiri

Jakarta Melawan Dirinya Sendiri

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com