Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sungkowo
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Sungkowo adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Sudah Sejauh Mana Pendidikan Kita Saat Ini?

Kompas.com - 29/05/2025, 20:45 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Pada tahun ajaran baru (2025/26), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan kembali memberlakukan penjurusan: IPA, IPS, dan Bahasa.

Ini artinya, boleh dibilang bahwa baru satu tahun (ajaran) penghapusan jurusan di SMA berlangsung. Siswa tentu belum dapat merasakan secara utuh.

Sebab, siswa yang masuk pada tahun ajaran 2023/2024, yaitu Kelas X, pada tahun ajaran 2024/2025, yaitu Kelas XI baru merasakan kebebasan karena penjurusan tak diberlakukan.

Lalu, pada tahun ajaran 2025/2026, siswa termaksud, yang sangat mungkin sudah pindah kelas, yaitu ke Kelas XII, apakah tetap dapat merasakan kebebasannya? Atau, harus menyesuaikan ke era ini, yaitu era diberlakukannya penjurusan?

Baik siswa termaksud tetap dapat merasakan kebebasannya maupun harus menyesuaikan ke era diberlakukannya penjurusan, sudah pasti sama-sama mengalami rasa yang berbeda. Yaitu, rasa kurang nyaman.

Sebab, kalau tetap dapat merasakan kebebasannya, berarti siswa termaksud tak memenuhi diberlakukannya penjurusan.

Tetapi, kalau harus menyesuaikan ke era diberlakukannya penjurusan, pada tahun pelajaran sebelumnya, siswa termaksud sudah dibersamai guru dalam keadaannya yang diberi kebebasan.

Betapa pun mereka akhirnya menjadi obyek dalam konteks ini. Padahal, sejatinya, mereka sebagai subyek. Pihak yang terus berproses secara nyaman, aman, gembira, dan bahagia dalam keberlangsungan pendidikan.

Perubahan selalu membawa dampak. Apalagi perubahan yang terjadi dalam kurun waktu yang relatif singkat, seperti diberlakukannya penjurusan ini yang sebelumnya dalam waktu yang singkat pula penjurusan dihapus.

Ibaratnya, baru saja memulai mengenal bagian luarnya, yang belum sampai ke kedalamannya, tiba-tiba berubah. Siapa pun yang melihat atau mengetahui akan memiliki kesan bahwa yang menjadi pusat perhatian bukan siswanya, tetapi kebijakan atau programnya.

Padahal, yang mengalami efek siswanya. Yaitu, efek psikologis. Si bungsu yang kini duduk di Kelas XI, misalnya, merasa kurang.

Sebab, belum tuntas setahun mengenal kebebasan, tanpa penjurusan maksudnya, tetiba dikabarkan ada penjurusan. Bagaimana mungkin psikologi anak tak terganggu? Pasti merasa terganggu.

Program yang diberlakukan, baik penjurusan dihapus maupun penjurusan diberlakukan, tak kena efek apa pun.

Tak terganggu. “Keduanya” tak pernah mengalami rasa kurang nyaman. Berlangsung begitu saja. Sebab, memang, baik penjurusan dihapus maupun penjurusan diberlakukan bukan manusia, bukan siswa. “Keduanya” adalah program.

Jadi, selama ini, yang menjadi pusat perhatian adalah programnya. Program dapat diubah kapan saja. Sesuai dengan kehendak yang mengubah. Baru berjalan setahun, misalnya, lalu mau diubah, bisa saja diubah.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Selain 'Ramah', Apa yang Dibutuhkan Siswa Baru saat MPLS?
Selain "Ramah", Apa yang Dibutuhkan Siswa Baru saat MPLS?
Kata Netizen
Kalau Sudah 'Uang Kita', Apakah Suami akan Malas Bekerja?
Kalau Sudah "Uang Kita", Apakah Suami akan Malas Bekerja?
Kata Netizen
Tahun Ajaran Baru Serba Baru, Memangnya Perlu?
Tahun Ajaran Baru Serba Baru, Memangnya Perlu?
Kata Netizen
Drama-drama yang Terjadi Hari Pertama Masuk Sekolah
Drama-drama yang Terjadi Hari Pertama Masuk Sekolah
Kata Netizen
Tentang Anggaran pada Awal Tahun Ajaran Sekolah
Tentang Anggaran pada Awal Tahun Ajaran Sekolah
Kata Netizen
Terbiasa Hidup Berdampingan dengan Sampah, Bisa?
Terbiasa Hidup Berdampingan dengan Sampah, Bisa?
Kata Netizen
Melihat dengan Jelas Paradoks 'Needing Nothing Attracts Everything'
Melihat dengan Jelas Paradoks "Needing Nothing Attracts Everything"
Kata Netizen
Musim Bediding, Tradisi, dan Orang Toraja
Musim Bediding, Tradisi, dan Orang Toraja
Kata Netizen
'Kangkung Cabut', Kangkung yang Bisa Dipanen Berkali-kali
"Kangkung Cabut", Kangkung yang Bisa Dipanen Berkali-kali
Kata Netizen
Liburan Sekolah Sambil Belajar, Memangnya Bisa?
Liburan Sekolah Sambil Belajar, Memangnya Bisa?
Kata Netizen
Menyiapkan Diri untuk Jadi Pasangan (yang) Sempurna
Menyiapkan Diri untuk Jadi Pasangan (yang) Sempurna
Kata Netizen
Apa yang Bikin Punya Rumah Pakai KPR Sulit?
Apa yang Bikin Punya Rumah Pakai KPR Sulit?
Kata Netizen
Apakah Kemampuan Menulis Tangan Berguna di Masa Depan?
Apakah Kemampuan Menulis Tangan Berguna di Masa Depan?
Kata Netizen
Ini Cara Deteksi Barang KW di Marketplace
Ini Cara Deteksi Barang KW di Marketplace
Kata Netizen
Cerita Orangtua yang Anaknya Latihan Main 'Push Bike'
Cerita Orangtua yang Anaknya Latihan Main "Push Bike"
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau