Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Jika naik angkutan kota di Kota Bogor saja harganya bisa Rp.5.000, tetapi kini layanan Transjabodetabek Bogor-Blok M (P11), hanya Rp.3.500 saja. Pertanyaannya, kok bisa?
Bukan tanpa alasan bertualang ke Ibukota. Kompas.com mewartakan bahwa pada Kamis 5 Juni 2025 Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta, meresmikan rute baru Transjakarta. P11 jurusan Kota Bogor-Blok M dan sebaliknya.
Katanya, bus menghubungkan Terminal Baranangsiang Kota Bogor dengan Terminal Blok M Jakarta Selatan. Berdasarkan keterangan itu, saya berangkat ke terminal.
Tunggu punya tunggu di lokasi, eh sebuah bus berlogo Transjakarta terlihat di kejauhan, meluncur di luar terminal Baranangsiang.
Bertanya kepada salah satu petugas Dishub, saya mendapat keterangan bahwa bus dimaksud berangkat dari halte Cidangiang. Halte yang berlokasi di seberang terminal, sebelah luar pul DAMRI.
Keluar lagi lantas menaiki jembatan penyeberangan orang. Tiba di halte, saya langsung naik. Berhenti sejenak menunggu seorang calon penumpang yang sedang mengetap kartu uang elektronik. Ia tampak sebagai penyintas stroke.
Satu petugas mengatakan, "Tolong beri tempat duduk untuk disabilitas!"
Agaknya, pada libur kemarin tak sedikit warga Kota Bogor dan sekitarnya ingin menjajal TransJakarta P11.
Penumpang tadi dan saya bersebelahan tempat duduk di tengah penuhnya penumpang. Dari percakapan, ia terserang stroke dan mengalami kerusakan pada tubuh bagian kanan. Ditambah, gangguan pada saraf bicara sehingga seringkali penmbicaraannya tidak mudah saya tangkap.
Menurut pengakuannya, ia mengalami kelumpuhan sudah tujuh tahun. Kurang lebih sama dengan yang saya alami. Ada tawaran menarik yang disampaikannya. Namun, saya pikir nanti saja ceritanya.
Kembali ke topik awal. Bus Transjakarta keluar dari terminal Cidangiang untuk menyusuri tol Jagorawi menuju Cawang, Jakarta. Dalam perjalanan ia berhenti di halte Mal Bellanova Sentul, jalan alternatif Sentul/ Citeureup, Cibubur.
Memasuki tol dalam kota Jakarta, bus mampir di halte Pancoran, Mampang, Rawa Barat, Pasar Santa, Kejaksaan Agung, terakhir di Terminal Blok M jalur 5. Itu nama halte-halte yang saya ingat. Kalau ada yang terlupa, ya maaf.
Turun dari bus, turun tangga ke bawah terminal, kebingungan melanda. Maklum, sudah 200 tahun --maksudnya, sudah lama banget-- saya tidak menginjak kawasan Blok M Jakarta Selatan.
Naik permukaan, perlahan ingatan mulai merayap untuk membangunkan kesadaran. Kemudian muncul sebuah rencana. Naik MRT menuju ke daerah Bundaran HI, lalu menyambung naik TransJakarta ke Kota Tua. Dari sana ke Stasiun Kota pulang ke Kota Bogor naik Commuter Line.
Sampai di halte MRT pikiran bimbang. Gamang melihatnya. Bagi saya, itu "barang baru". Maka saya menghapus rencana.