Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Berbicara tentang Satuan Pengamanan alias Satpam, saya jadi teringat dengan tulisan salah seorang Kompasianer, Umi Kulsum, peserta lomba menulis "Pekerjaan di Hotel yang Cocok Untukku" yang diadakan Hotelier Writers beberapa waktu lalu.
Dari sekian peserta yang ikut, hanya dialah satu-satunya penulis yang mengulas tentang posisi satpam di hotel.
Dalam tulisannya, Umi Kulsum mengatakan bahwa ia ingin tantangan dan mencoba profesi yang menantang dan membutuhkan kemandirian serta keberanian. Maka dari itu ia tertarik menjadi seorang satpam.
Dulunya satpam dikenal sebagai sosok yang galak, hingga banyak keluhan publik atas buruknya pelayanan dan sikap yang ditunjukkan oleh satpam.
Namun, kini jauh berbeda. Satpam bank, misalnya, kini dikenal sebagai sosok yang paling ramah. Ia selalu menyambut siapapun pelanggan yang datang ke hadapannya dengan ramah dan menanyakan apa yang bisa ia bantu.
Keramahan ini tidak datang begitu saja. Satpam, begitu juga seluruh karyawan di berbagai perusahaan diberi pelatihan khusus, mulai dari service excellent, handling customer, menangani keluhan tamu, dan lain sebagainya.
Pelatihan itu ternyata obat manjur. Setelah mengikuti pelatihan itu, satpam mulai luwes, ramah, sopan menyapa tamu yang datang, dan lain sebagainya. Sentuhan hospitality mulai dipraktikkan. Trendsetter-nya adalah tak lain industri perhotelan.
Beberapa tahun setelah itu, berkembanglah outsourcing tim keamanan untuk dipekerjakan di mal, gedung perkantoran, ruko-ruko.
Para pengusaha senang sebab kualitas dari para karyawan outsourcing yang kredibel. Sistem manajemen yang tidak berbelit. Tanggung jawab keamanan dilimpahkan, meski perlu anggaran ekstra.
Anggotanya berpenampilan rapi, tinggi badan standar, terdidik dan memiliki karakter yang baik karena melalui proses rekrut yang ketat.
Sistem rekrutmen yang ketat menghasilkan tenaga satpam terdidik. Pada akhirnya, mereka banyak tersebar di mal, gedung-gedung pencakar langit, kawasan perkantoran, pabrik, hingga hotel.
Dahulu, satpam bukanlah profesi apalagi jabatan impian. Bayaran yang tak sepadan dengan tanggung jawab dan risiko besar yang mesti dihadapi membuat profesi ini sepi peminat dan dianggap pekerjaan kelas bawah.
Namun, dewasa ini citra profesi satpam sudah jauh berbeda. Di hotel, sistem besaran upah untuk satpam telah diatur sesuai level.
Paling tidak, karier satpam di masa depan, dapat menduduki tim asesmen yang independen. Seorang satpam itu perlu pelatihan khusus. Di hotel, tim keamanan dipimpin Chief Security di bawah Human Resources Department.
Pantang absen briefing setiap hari. Selalu mengabarkan situasi dan kondisi terkini.