Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yustisia Kristiana
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Yustisia Kristiana adalah seorang yang berprofesi sebagai Dosen. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Desa Wisata Jatimulyo: Kombinasi Alam dan Peran Masyarakat Lokal

Kompas.com - 31/12/2023, 18:19 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Bagi pecinta destinasi wisata, saat masa liburan akhir tahun tiba, Yogyakarta akan selalu menjadi pilihan berlibur favorit.

Jika kebetulan Anda sedang merencanakan liburan ke Yogyakarta, ada satu destinasi yang tak boleh terlewatkan, yaitu Desa Wisata Jatimulyo.

Keajaiban Desa Wisata Jatimulyo di Kulon Progo

Desa Wisata Jatimulyo terletak di Kabupaten Kulon Progo. Jika dilihat letak geografisnya, desa wisata ini lebih dekat dengan Kabupaten Purworejo yang hanya berjarak 18 km. Desa wisata Jatimulyo menawarkan keberagaman daya tarik alam yang memukau.

Kabupaten Kulon Progo telah menjadi destinasi favorit bagi para wisatawan yang menginginkan liburan unik dan otentik. Apalagi dengan kehadiran Bandara Yogyakarta International Airport di Kabupaten Kulon Progo, kawasan ini semakin dikenal sebagai magnet pariwisata.

Desa Jatimulyo yang berada di Kecamatan Girimulyo, mengundang pengunjung dengan pesona alam dan kekayaan budaya yang tak tertandingi. Saat kita melangkahkan kaki di desa ini, kita akan merasakan suasana sejuk yang tak terlupakan. Hal ini berkat letaknya yang berada di ketinggian 500-800 meter di atas permukaan laut di kawasan Pegunungan Menoreh.

Bagi mereka yang menyukai tantangan, aktivitas Susur Gua Kiskendo menjadi pilihan menarik. Gua Kiskendo yang memiliki kedalaman 1,5 km menampilkan keindahan stalaktit dan stalagmit yang memukau.

Relief cerita Ramayana yang ada di pintu masuk Gua Kiskendo.Kompasianer Yustisia Kristiana Relief cerita Ramayana yang ada di pintu masuk Gua Kiskendo.
Pintu masuk gua yang dihiasi dengan relief cerita Ramayana semakin memperkaya pengalaman mistis pengunjung. Selama perjalanan menyusuri gua, kita akan ditemani oleh pemandu wisata yang akan menyajikan cerita menarik seputar gua dan legenda Kerajaan Kiskendo.

Pilihan aktivitas lain yang bisa dilakukan di desa wisata ini adalah trekking ke Air Terjun Kembang Soka. Air terjun ini diberi nama Soka karena dulunya dikelilingi oleh pohon Soka.

Air Terjun Kembang Soka, salah satu objek yang bisa dinikmati di Desa Wisata Jatimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta.Kompasianer Yustisia Kristiana Air Terjun Kembang Soka, salah satu objek yang bisa dinikmati di Desa Wisata Jatimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta.

Untuk menikmati keindahan air terjun ini, kita harus berjalan kaki menuju lembah setelah memasuki pintu masuk. Dari sana kita lanjut berjalan kaki melewati jembatan kayu yang melintasi langsung di depan air terjun dan menambah kesan eksotis.

Jika ingin melihat keindahan Air Terjun Soka ini sebaiknya persiapkan kondisi fisik yang prima. Sebab untuk kembali ke pintu masuk dari air terjun kita perlu menaiki anak tangga yang cukup tinggi.

Ekowisata Sungai Mudal adalah magnet lain yang tak boleh dilewatkan. Mudal adalah sumber mata air yang mengalir sepanjang tahun dan menjadi sumber air bersih bagi masyarakat setempat.

Nama "mudal" sendiri berasal dari Bahasa Jawa yang berarti "keluar." Di sini, wisatawan dapat bermain air, berkemah, mencoba flying fox, sepeda gantung (zip bike), atau sekadar bersantai menikmati alam sekitar.

Pengalaman unik lainnya yang bisa didapat dari Desa Wisata Jatimulyo adalah kegiatan bird watching dan pembelajaran pengolahan kopi.

Melalui kerja sama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Wanapaksi, pengelola Desa Wisata Jatimulyo fokus pada pelestarian lingkungan terutama konservasi burung.

Pengunjung dapat berkunjung ke Omah Naungan Kopi Sulingan sebagai titik pertemuan sebelum memulai aktivitas. Dengan sedikit keberuntungan, Anda dapat melihat berbagai jenis burung seperti burung sulingan dan cucak jenggot selama pengamatan.

Setelah itu, Anda dapat mengikuti workshop pengolahan kopi yang membahas tahapan dari panen hingga biji kopi siap diseduh.

Desa Wisata Jatimulyo: Jejak Berkelanjutan di Bumi Yogyakarta

Desa Wisata Jatimulyo bukan hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga memberikan kesempatan untuk merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat desa dan menikmati suasana pedesaan yang tenang dan damai.

Desa Wisata Jatimulyo bukan sekadar destinasi liburan biasa. Mereka aktif memajukan sektor pariwisata melalui praktik-praktik pariwisata berkelanjutan.

Keberhasilan mereka dalam menerima Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2021 menjadi bukti nyata komitmen Desa Wisata Jatimulyo dalam mewujudkan pariwisata yang lestari dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Pengembangan pariwisata yang berfokus pada keberlanjutan tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan tetapi juga meningkatkan daya saing sektor pariwisata di Indonesia.

Pariwisata berkelanjutan tidak hanya menciptakan pengalaman wisata yang berkesan tetapi juga berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

Perjalanan Pembentukan Desa Wisata Jatimulyo

Proses pembentukan Desa Wisata Jatimulyo dimulai pada tahun 2008 sebagai inisiasi dari Kementerian Pariwisata yang melihat potensi besar dalam Desa Jatimulyo.

Setelah melalui musyawarah dengan tokoh-tokoh masyarakat dan warga, Desa Wisata Jatimulyo secara resmi dibentuk pada Juli 2008. Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, semangat pembangunan sektor pariwisata di desa ini tidak pernah surut.

Partisipasi aktif masyarakat merupakan salah satu kunci keberhasilan pengembangan Desa Wisata Jatimulyo. Melalui musyawarah dengan tokoh masyarakat, warga mulai mengidentifikasi potensi-potensi yang dapat dijadikan daya tarik wisata.

Proses pengembangan melibatkan peran penting tokoh lokal seperti Suisno, seorang penggerak yang secara aktif terlibat dari perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan pariwisata di Desa Wisata Jatimulyo.

Suisno tidak hanya berperan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan tetapi juga turut mendukung berbagai aspek pengembangan pariwisata di desa.

Desa Wisata Jatimulyo: Menjaga Alam, Memberdayakan Masyarakat

Desa Wisata Jatimulyo bukan hanya destinasi wisata menarik di Yogyakarta, tetapi juga contoh nyata desa wisata dengan pendekatan pariwisata berkelanjutan.

Keberhasilan mereka dalam memperoleh Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan adalah bukti komitmen yang kuat dalam mewujudkan pariwisata yang lestari dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.

Desa Wisata Jatimulyo menjadi cerminan bagaimana partisipasi masyarakat dapat membentuk destinasi wisata yang berkelanjutan dan menarik.

Keberhasilan desa ini bukan hanya dari segi pariwisata tetapi juga dari dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat setempat.

Pembangunan pariwisata berkelanjutan di Desa Wisata Jatimulyo telah memberdayakan masyarakat dan menciptakan hubungan simbiosis mutualisme antara wisatawan dan komunitas lokal.

Desa Wisata Jatimulyo bukan hanya destinasi liburan yang menarik, tetapi juga merupakan inspirasi bagi pengembangan pariwisata berkelanjutan di seluruh Indonesia.

Semoga pengalaman dan kesuksesan Desa Wisata Jatimulyo terus menjadi panutan bagi upaya menjaga keindahan alam dan kesejahteraan masyarakat melalui pariwisata di masa mendatang.

Selamat berlibur dan nikmati pesona Desa Wisata Jatimulyo ketika Anda berada di Yogyakarta!

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Desa Wisata Jatimulyo, Refleksi Partisipasi Masyarakat Mendukung Keberlanjutan"

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Kata Netizen
Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Kata Netizen
Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Kata Netizen
Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Kata Netizen
Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Kata Netizen
Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Kata Netizen
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Kata Netizen
Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Kata Netizen
Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Kata Netizen
Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kata Netizen
Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Kata Netizen
Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Kata Netizen
Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Kata Netizen
Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Kata Netizen
Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com