Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Akbar Pitopang
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Akbar Pitopang adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Menjawab Keraguan Guru tentang Perencanaan Pengelolaan Kinerja PMM

Kompas.com - 22/01/2024, 16:15 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Dalam menjawab dinamika dunia pendidikan yang terus berkembang, tahun 2024 di Indonesia diwarnai oleh momen penting yang melibatkan para pendidik dan tenaga kependidikan.

Perubahan signifikan di bidang penilaian kinerja menjadi sorotan utama, terutama dengan adanya transformasi Aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang bukan lagi formalitas administratif semata, melainkan menjadi sebuah "rapor" khusus bagi para guru.

Perubahan ini tidak hanya menciptakan gelombang diskusi dan antusiasme di kalangan guru, tetapi juga membawa dampak positif yang meluas.

PMM yang sebelumnya hanya dianggap sebagai bagian administratif, kini menjadi instrumen evaluasi kinerja guru dengan memberikan bobot dan nilai khusus untuk setiap tugas dan pencapaian mereka.

Harapannya adalah agar para pendidik dapat lebih terfokus dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, mendukung perkembangan siswa, dan berinovasi dalam metode pengajaran.

Pengenalan PMM oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia menciptakan langkah signifikan dalam dunia pendidikan. Guru bukan hanya menjadi penerima perubahan administrasi semata, melainkan juga memiliki peran kunci dalam merajut masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik.

Transformasi Penilaian Kinerja Guru: PMM sebagai "Super App" Guru?

Terkait dengan perubahan signifikan dalam penilaian kinerja guru, di lingkungan pendidik lalu timbul pertanyaan, Apakah PMM memiliki potensi untuk menjadi "super app" bagi para pendidik?

Dengan transformasi ini, PMM tidak hanya sekadar tempat melaporkan pengelolaan kinerja, melainkan juga menjadi pusat pembelajaran mandiri bagi para guru.

Adanya PMM rupanya membawa sedikit kemudahan dalam menentukan Rencana Hasil Kerja (RHK). Kemudahan proses ini tentu akan menjadi angin segar bagi para pendidik.

Melalui PMM, terlihat potensi besar untuk mengintegrasikan berbagai aspek peningkatan kompetensi guru ke dalam satu platform yang menyeluruh. Dari menyempurnakan perangkat ajar hingga mengikuti pelatihan mandiri, PMM memberikan akses mudah terhadap berbagai hal yang berkaitan dengan pengembangan profesionalisme guru.

Dengan menggambarkan PMM sebagai "super app" guru, kita membayangkan sebuah solusi untuk mengatasi masalah kebingungan dan kelelahan guru akibat banyaknya aplikasi dan akun yang harus diurus.

PMM dapat memberikan kemudahan dalam mengelola informasi dan mengurangi "kemalasan" guru untuk terlibat dalam proses peningkatan kompetensi.

Keunggulan utama dari konsep "super app" ini terletak pada kemampuannya menyediakan pengalaman yang menyeluruh bagi para guru. Persoalan yang muncul dalam proses mengajar, seperti kelengkapan administrasi, dapat diatasi secara lebih efisien melalui satu platform yang terintegrasi dengan baik.

Kolaborasi Transformasi Digital melalui PMM: Tantangan dan Peluang Bagi Guru Senior

Pendidikan Indonesia dihadapkan pada suatu revolusi digital yang mengubah cara guru belajar, mengajar, dan berkolaborasi.

Pergeseran ini tidak hanya menguntungkan guru muda yang melek teknologi, tetapi juga menjadi tantangan dan peluang bagi guru senior, terutama yang mendekati masa purnabakti.

Adaptasi guru senior terhadap teknologi menjadi kunci sukses dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Meskipun awalnya mungkin terasa sebagai tantangan, intensitas penggunaan perangkat digital memberikan peluang besar untuk meningkatkan keterampilan dan kesiapan guru senior terhadap dunia digital.

Dengan semakin seringnya guru senior berinteraksi dengan perangkat digital, belajar dan mempersiapkan strategi mengajar melalui PMM, mengumpulkan dokumen, bahkan akan segera mengevaluasi kinerja mereka selama setahun, tentu proses adaptasinya akan berlangsung cepat.

Guru senior yang sebelumnya mungkin enggan membuka laptop kini merasa nyaman dengan perangkat digital. Situasi "gaptek" atau gagap teknologi mulai teratasi, memberikan harapan bahwa semua guru, tanpa terkecuali, dapat menjadi bagian dari era digital ini.

Meskipun masih terlihat sejumlah guru senior yang mungkin kewalahan dengan pesatnya penerapan teknologi di sekolah, harapan terletak pada kolaborasi antara guru muda dan senior. Guru muda yang lebih melek teknologi dapat berperan sebagai mentor, memberikan bantuan dalam menghadapi dunia digital.

Kolaborasi ini menjadi kunci sukses untuk memastikan bahwa transisi ke era digital tidak meninggalkan siapapun di belakang.

Dengan kerja sama dan kolaborasi, diharapkan perubahan ini dapat berjalan dengan lancar, mengarah pada peningkatan kompetensi dan kualitas pendidikan Indonesia secara menyeluruh.

Mengakhiri Pendidikan Bukan Hanya untuk Siswa, Tetapi Juga Guru

Dengan PMM sebagai "rapor" baru dan potensial "super app" guru, pendidikan di Indonesia terlihat tidak hanya berkembang bagi siswa, tetapi juga mencakup pertumbuhan profesionalisme dan kontribusi nyata dari setiap guru di negeri ini.

Saat ini, guru tidak hanya menjadi penerima perubahan, tetapi juga pengemban peran kunci dalam merajut masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik.

Transformasi ini bukan sekadar evolusi penilaian kinerja, tetapi juga simbol perubahan dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Miskonsepsi Guru tentang Perencanaan Pengelolaan Kinerja PMM"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Wisuda TK Lengkap dengan Toga dan Lainnya, Belebihan?
Wisuda TK Lengkap dengan Toga dan Lainnya, Belebihan?
Kata Netizen
Jika Kita Tinggal di Rumah Subsidi Seluas 14 Meter Persegi
Jika Kita Tinggal di Rumah Subsidi Seluas 14 Meter Persegi
Kata Netizen
Kini Naik Bus dari Bogor ke Jakarta Kurang dari 'Goceng'
Kini Naik Bus dari Bogor ke Jakarta Kurang dari "Goceng"
Kata Netizen
Diet Saja Tak Cukup untuk Atasi Perut Buncit
Diet Saja Tak Cukup untuk Atasi Perut Buncit
Kata Netizen
Bisakah Berharap Rusun Bebas dari Asap Rokok?
Bisakah Berharap Rusun Bebas dari Asap Rokok?
Kata Netizen
Mencari Kandidat Pengganti Nasi, Sorgum sebagai Solusi?
Mencari Kandidat Pengganti Nasi, Sorgum sebagai Solusi?
Kata Netizen
Perang Ego, Bisakah Kita Menghentikannya?
Perang Ego, Bisakah Kita Menghentikannya?
Kata Netizen
Berpenampilan Menarik, Bisa Kerja, dan Stereotipe
Berpenampilan Menarik, Bisa Kerja, dan Stereotipe
Kata Netizen
Jelang Bagikan Rapor, Wali Murid Boleh Beri Hadiah?
Jelang Bagikan Rapor, Wali Murid Boleh Beri Hadiah?
Kata Netizen
Delayed Gratification, Dana Pensiun, dan Masa Tua
Delayed Gratification, Dana Pensiun, dan Masa Tua
Kata Netizen
Memaknai Idul Kurban dan Diplomasi Kemanusiaan
Memaknai Idul Kurban dan Diplomasi Kemanusiaan
Kata Netizen
Sudah Sejauh Mana Pendidikan Kita Saat Ini?
Sudah Sejauh Mana Pendidikan Kita Saat Ini?
Kata Netizen
Masihkah Relevan Peran dan Tugas Komite Sekolah?
Masihkah Relevan Peran dan Tugas Komite Sekolah?
Kata Netizen
Masa Muda Sejahtera dan Tua Bahagia, Mau?
Masa Muda Sejahtera dan Tua Bahagia, Mau?
Kata Netizen
Jebakan Frugal Habit, Sudah Mencoba Hemat Tetap Saja Boncos
Jebakan Frugal Habit, Sudah Mencoba Hemat Tetap Saja Boncos
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau