Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ardi Bagus Prasetyo
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Ardi Bagus Prasetyo adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Melihat Hubungan Mata Pelajaran dalam Membentuk Pola Pikir Anak

Kompas.com - 29/02/2024, 19:51 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Pendekatan pembelajaran yang merangsang daya pikir peserta didik di kelas bukan hanya tentang menyampaikan informasi, melainkan juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan analitis pada siswa. Fokus utamanya adalah memberikan pengalaman belajar yang lebih dalam dan bermakna, yang tidak hanya memancing penerimaan informasi, tetapi juga merangsang siswa untuk memproses, menganalisis, dan mengaplikasikan pengetahuan dalam konteks kehidupan nyata.

Dalam pendekatan ini, guru tidak lagi hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai fasilitator pembelajaran. Guru memandu diskusi, menstimulasi pertanyaan, dan memberikan tantangan intelektual yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Dengan cara ini, lingkungan belajar menjadi dinamis, memberikan dorongan kepada peserta didik untuk bertanya, berpikir mandiri, dan mencari solusi terhadap tantangan yang dihadapi.

Pentingnya pendekatan ini tidak hanya terletak pada pembelajaran materi pelajaran saja, melainkan juga dalam pengembangan keterampilan metakognisi. Keterampilan metakognisi mencakup kesadaran diri siswa terhadap cara mereka belajar. Dengan demikian, siswa tidak hanya menguasai materi pelajaran, tetapi juga menjadi pembelajar yang lebih efektif dan adaptif menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Pembentukan pola pikir anak melibatkan proses kompleks yang memiliki dampak signifikan pada pengembangan kepribadian dan keterampilan kognitif mereka. Seorang guru juga memiliki peran sentral dalam membentuk pola pikir anak dengan menyajikan materi pembelajaran secara stimulatif dan interaktif. Penggunaan metode pengajaran yang bervariasi, seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, dan pemecahan masalah, menjadi kunci untuk merangsang pola pikir kritis dan analitis siswa.

Sebagai pengajar, guru tidak hanya bertanggung jawab menyampaikan informasi, tetapi juga menciptakan fondasi yang kuat dalam pembentukan pola pikir anak. Penggunaan metode pengajaran yang menantang, memberikan umpan balik konstruktif, dan mendorong rasa ingin tahu, semuanya menjadi faktor penting. Teknologi dan sumber daya digital yang relevan juga dapat diintegrasikan untuk membantu siswa memahami dan menghadapi perubahan zaman dengan pola pikir yang inklusif, kreatif, dan analitis.

Menentukan Hal-Hal Esensial dalam Pembelajaran di Kelas

Penting bagi guru untuk memahami hal-hal esensial yang perlu diajarkan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas. Meskipun berbeda tergantung pada mata pelajaran dan tingkat pendidikan, beberapa poin umum dapat menjadi fokus dalam setiap mata pelajaran.

  • Konsep Dasar

Guru harus memastikan pemahaman murid terhadap konsep dasar yang menjadi dasar mata pelajaran tersebut. Pemahaman prinsip-prinsip dasar, teori, atau konsep kunci menjadi landasan yang kokoh.

  • Keterampilan Praktis

Selain pemahaman konsep, murid juga perlu diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan praktis terkait mata pelajaran. Ini bisa mencakup keterampilan menulis, membaca, berhitung, eksperimen ilmiah, atau keterampilan praktis lainnya sesuai dengan subjeknya.

  • Pengembangan Keterampilan Kritis

Guru harus mendorong murid untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis terkait dengan mata pelajaran tersebut. Ini termasuk kemampuan untuk menganalisis informasi, membuat kesimpulan, dan menghubungkan konsep-konsep yang berbeda.

  • Relevansi dengan Kehidupan Sehari-hari

Murid perlu menyadari relevansi mata pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Guru dapat menunjukkan bagaimana konsep-konsep yang dipelajari dapat diterapkan dalam kehidupan nyata atau dalam situasi praktis.

  • Keterlibatan Aktif

Mendorong keterlibatan aktif murid dalam pembelajaran. Ini dapat dicapai melalui diskusi, proyek, atau kegiatan praktis yang mendorong partisipasi aktif dan pemahaman yang lebih mendalam.

  • Etika dan Nilai

Pemahaman etika dan nilai yang terkait dengan mata pelajaran tersebut. Ini dapat mencakup penerapan prinsip-prinsip etika dalam ilmu pengetahuan, seni, sejarah, dan mata pelajaran lainnya.

  • Kemampuan Pemecahan Masalah

Memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. Mata pelajaran harus memberikan tantangan yang memungkinkan murid untuk berpikir kreatif dan menemukan solusi untuk masalah yang kompleks.

  • Penggunaan Teknologi

Jika relevan, guru harus memperkenalkan penggunaan teknologi yang mendukung mata pelajaran tersebut. Ini bisa termasuk penggunaan perangkat lunak, sumber daya daring, atau aplikasi yang memperkaya pengalaman pembelajaran.

Dengan mengikuti pendekatan holistik ini, guru tidak hanya menjadi penyampai informasi tetapi juga pembentuk karakter dan pemimpin untuk membawa siswa ke arah pembelajaran yang lebih mendalam dan bermakna. Tidak ada batas dalam proses pembelajaran, karena setiap materi pelajaran menjadi pintu masuk ke eksplorasi tanpa batas kemampuan dan integrasi dalam proses pembelajaran.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Bagaimana Fungsi Sebuah Mata Pelajaran dalam Membentuk Pola Pikir Anak?"

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Jumlah Mesin ATM Terus Berkurang, Ada Apa?

Jumlah Mesin ATM Terus Berkurang, Ada Apa?

Kata Netizen
4 Alasan Orang Indonesia Suka Makanan Pedas

4 Alasan Orang Indonesia Suka Makanan Pedas

Kata Netizen
Peran Vital Guru Honorer dan 'Cleansing' yang Terjadi

Peran Vital Guru Honorer dan "Cleansing" yang Terjadi

Kata Netizen
Menyikap 'Rayuan Bos', Apa yang Mesti Dilakukan Bawahan?

Menyikap "Rayuan Bos", Apa yang Mesti Dilakukan Bawahan?

Kata Netizen
Lembaga Survei, Elektabilitas, dan Strategi Partai

Lembaga Survei, Elektabilitas, dan Strategi Partai

Kata Netizen
Dari Seorang Introvert Kita Belajar...

Dari Seorang Introvert Kita Belajar...

Kata Netizen
Menyemangati Anak Ketika Gagal Masuk Sekolah Favorit

Menyemangati Anak Ketika Gagal Masuk Sekolah Favorit

Kata Netizen
Budget Tipis dari Klien, Terima atau Tolak?

Budget Tipis dari Klien, Terima atau Tolak?

Kata Netizen
5 Cara Meningkatkan Kinerja Guru Sesuai dengan Kurikulum Merdeka

5 Cara Meningkatkan Kinerja Guru Sesuai dengan Kurikulum Merdeka

Kata Netizen
Fenomena 'Makan Tabungan', Kenapa Bisa Makin Marak?

Fenomena "Makan Tabungan", Kenapa Bisa Makin Marak?

Kata Netizen
Pemimpin Populis pada Pilkada 2024

Pemimpin Populis pada Pilkada 2024

Kata Netizen
Istri Alami Baby Blues, Bukan Berarti Manja atau Lebay

Istri Alami Baby Blues, Bukan Berarti Manja atau Lebay

Kata Netizen
PPBD dan Niat Membuat Pendidikan Berkualitas serta Berkeadilan

PPBD dan Niat Membuat Pendidikan Berkualitas serta Berkeadilan

Kata Netizen
Apa yang Dipertimbangkan Sebelum Resign dari PNS?

Apa yang Dipertimbangkan Sebelum Resign dari PNS?

Kata Netizen
Ketika Judi Online Mulai Menyasar Pelajar

Ketika Judi Online Mulai Menyasar Pelajar

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com