Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Layaknya emas yang berharga, kompos juga sangat berharga bagi kesuburan tanah.
Kompos terdiri dari material hijau yang kaya akan nitrogen dan material coklat yang kaya akan karbon. Unsur karbon dan nitrogen sangat dibutuhkan tanaman agar tumbuh subur.
Kompos juga meningkatkan daya ikat air di tanah, sehingga tanah tetap gembur dan akar tanaman tumbuh sehat.
Untuk mencapai tahap berharga, emas terlebih dulu melewati proses panjang pengolahan. Begitu pun dengan kompos yang membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk jadi dan siap dipakai.
Kesabaran menjadi tantangan tersendiri bagi para pengompos, termasuk saya. Di tengah kesibukan sebagai pekerja, saya harus rutin mengaduk kompos.
Proses pengadukan sangat penting untuk memastikan mikroorganisme di kompos mendapat oksigen agar tetap hidup dan melakukan dekomposisi.
Meski begitu, hasil yang saya dapat pun cukup sepadan. Ya, saya mendapat kompos yang sangat bermanfaat bagi kesuburan tanah. Terlebih bagi saya dan keluarga yang suka menanam, kompos bagaikan anugerah.
Jadi menurutmu, apakah istilah "emas hitam" sudah cocok untuk disematkan pada "kompos"?
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Mengapa Kompos Sering Disebut "Emas Hitam"?"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.