Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Dengan hidup lebih hemat, seseorang bisa mencapai tujuan finansial lebih cepat, seperti membeli rumah, merencanakan pensiun, atau bahkan melakukan perjalanan yang sudah lama diimpikan.
Relasi antara Penerimaan Pajak dan Frugal Living
Nah, ketika konsep frugal living ini diterapkan secara masif, otomatis akan mengurangi konsumsi barang dan jasa, baik langsung maupun tidak langsung.
Penurunan konsumsi ini tentu saja berdampak pada pendapatan negara dari sektor pajak, terutama pajak pertambahan nilai (PPN) yang dikenakan atas hampir semua barang dan jasa.
Akibatnya penerimaan negara dari pajak terutama PPN sangat potensial untuk turun secara signifikan.
Jadi tujuan kenaikan tarif pajak untuk menambah pundi-pundi pendapatan negara pada akhirnya tak akan tercapai.
Selain ajakan Frugal living, media sosial pun diramaikan ajakan berbelanja di tempat-tempat informal seperti warung-warung gerobak, atau makan di pedagang kali lima yang terkena PPN-nya lebih minimal.
Maksudnya minimal disini, paling tidak saat kita berbelanja tak kembali kena PPN. Meskipun sejatinya, disadari atau tidak dari rangkaian transaksi yang dilakukan oleh sektor informal tersebut pasti sudah terkena PPN.
Dibalik Seruan Frugal Living
Ajakan boikot kenaikan PPN melalui frugal living yang digaungkan oleh masyarakat merupakan sebuah sinyal kuat mengenai ketidakpuasan publik terhadap kebijakan fiskal yang baru tersebut.
Ini lebih dari sekadar tren atau mode sesaat; ini adalah sebuah gerakan yang didorong oleh keprihatinan akan dampak langsung kenaikan harga terhadap kesejahteraan masyarakat.
Dengan memilih untuk hidup lebih hemat, masyarakat tidak hanya sedang berhemat, tetapi juga sedang memberikan pernyataan politik yang jelas.
Mereka sedang mengatakan bahwa kenaikan harga yang signifikan akibat kenaikan PPN ini memberatkan dan tidak sejalan dengan kondisi ekonomi sebagian besar masyarakat.
Penutup
Gerakan frugal living sebagai respons atas kenaikan PPN menjadi cerminan keresahan masyarakat.