Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yulius Roma Patandean
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Yulius Roma Patandean adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Ketika Kebutuhan Lapangan Kerja Tak Sebanding dengan Job Fair

Kompas.com - 16/12/2024, 13:33 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Ribuan lulusan sarjana kategori fresh graduate meninggalkan kampus untuk siap masuk dunia kerja setiap tahun. Mereka membawa kompetensi dan skill yang siap diterapkan dalam dunia yang senantiasa bergerak cepat merespon perubahan.

Tingginya ketersediaan angkatan kerja kini menjadi tantangan bagi setiap daerah di Indonesia. Fresh graduate tidak selamanya langsung masuk dunia kerja.

Banyak di antara mereka yang kembali ke daerah mereka. Pada akhirnya menambah jumlah pengangguran jika tidak kreatif memulai usaha dan mencari kerja sampingan secara mandiri.

Pada kampanye pilkada baru-baru ini, calon kepala daerah menyinggung pula tentang job fair. Salah satunya, paslon cagub-cawagub DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno.

Paslon yang untuk sementara unggul di DKI versi hitung cepat membuat program job fair setiap minggu. Meskipun program ini boleh dikatakan program lawas karena sebelumnya juga pernah digadang-gadang, tetapi tetap mengundang animo para pemilih.

Jauh ke belakang sebelum pemilu dan pilkada, job fair sendiri sudah mulai dipopulerkan oleh SMK.

Banyak SMK yang menyelenggarakan job fair yang dirangkaikan dengan pameran teknologi. Mereka bekerja sama dengan sejumlah perusahaan-perusahaan ternama yang selama ini menjadi partner sekolah dan tempat praktik siswa.

Tentunya, kehadiran job fair bisa menjadi alternatif bagi mereka yang butuh pekerjaan di tengah usia emas dan produktif. Apalagi mengingat sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan di masa sekarang ini.

Selain fresh graduate yang memang punya prestasi dan skill luar biasa serta langsung dikontrak perusahaan ternama, mereka yang ada dalam lingkup sarjana dengan kompetensi standar masih harus berjuang keras mencari pekerjaan  yang sesuai dengan ijazah mereka.

Pemerintah terpilih ke depan tentunya tetap menghadapi tantangan dalam menyelenggarakan job fair. 

Tantangan pertama adalah seberapa besar ketersediaan lapangan kerja. Apakah perusahaan yang ada di daerah benar-benar membutuhkan karyawan. Lalu, berapa kuota jumlah pekerja yang akan diserap.

Tantangan kedua adalah apakah para lulusan memang skillnya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Terkait dengan hal ini, perguruan tinggi dan sejenisnya perlu menyediakan program studi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Dengan demikian lulusan perguruan tinggi akan selaras dengan kebutuhan di lapangan.

Berikutnya, pembukaan lapangan kerja baru yang produktif sesuai dengan latar belakang sebuah daerah juga wajib dilakukan pemerintahan baru. 

Tanpa ketersediaan lapangan kerja, job fair akan sia-sia saja. Ini tentunya menjadi satu tantangan berat para pemerintah di daerah.

Jika job fair hanya sebatas program di awal saja tanpa aksi nyata mendorong terbukanya lapangan kerja baru, maka job fair hanya menghabiskan energi pula  karena akan berujung sepi peminat.

Kebijakan-kebijakan terkait job fair ini seyogyanya mendapatkan perhatian yang benar-benar serius. 

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Efektifitas Job Fair dan Kebutuhan Lapangan Kerja"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Musim Liburan, tetapi Tetap Bisa Nikmati Kulineran

Musim Liburan, tetapi Tetap Bisa Nikmati Kulineran

Kata Netizen
Mengenang Kembali Tsunami Aceh 20 Tahun Lalu

Mengenang Kembali Tsunami Aceh 20 Tahun Lalu

Kata Netizen
Terus Berkembang agar Pekerjaanmu Tidak Diambil AI

Terus Berkembang agar Pekerjaanmu Tidak Diambil AI

Kata Netizen
Saatnya Sekolah Menghargai Siswanya yang Bersepeda dan Jalan Kaki

Saatnya Sekolah Menghargai Siswanya yang Bersepeda dan Jalan Kaki

Kata Netizen
Program Makan Bergizi Gratis Mesti Libatkan Peran Dokter Hewan

Program Makan Bergizi Gratis Mesti Libatkan Peran Dokter Hewan

Kata Netizen
Cerita dari Pelabuhan Anging Mammiri tentang Pedagang Asongan

Cerita dari Pelabuhan Anging Mammiri tentang Pedagang Asongan

Kata Netizen
Apakah Bisa Setahun Menulis Sebuku?

Apakah Bisa Setahun Menulis Sebuku?

Kata Netizen
Liburan Akhir Tahun, Ini 11 Rekomendasi Wisata Alam di Kota Kupang

Liburan Akhir Tahun, Ini 11 Rekomendasi Wisata Alam di Kota Kupang

Kata Netizen
Apa Harapan Terbesar Pekerja yang Rumahnya Jauh dari Kantor?

Apa Harapan Terbesar Pekerja yang Rumahnya Jauh dari Kantor?

Kata Netizen
Hal yang Menghambat Generasi Alpha Belajar

Hal yang Menghambat Generasi Alpha Belajar

Kata Netizen
Ini Caranya agar Tercapai Jadi Peneliti di Bidang IT

Ini Caranya agar Tercapai Jadi Peneliti di Bidang IT

Kata Netizen
Apa yang Dikhawatirkan dari Anak Bermental 'Strawberry Generation'?

Apa yang Dikhawatirkan dari Anak Bermental "Strawberry Generation"?

Kata Netizen
Dampak yang Biasa Dirasakan Bila Kamu Seirng Lembur

Dampak yang Biasa Dirasakan Bila Kamu Seirng Lembur

Kata Netizen
Kegiatan Berlibur Apa yang Bisa Dilakukan Saat Musim Hujan?

Kegiatan Berlibur Apa yang Bisa Dilakukan Saat Musim Hujan?

Kata Netizen
Berburu Kuliner di Pasar Kaget pada Akhir Pekan

Berburu Kuliner di Pasar Kaget pada Akhir Pekan

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau