Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ilham Akbar Junaidi Putra
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Ilham Akbar Junaidi Putra adalah seorang yang berprofesi sebagai Apoteker. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Terus Berkembang agar Pekerjaanmu Tidak Diambil AI

Kompas.com - 30/12/2024, 18:58 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Dunia berkembang begitu pesat, tetapi kesempatan dan keahlian kita tidak bisa begitu-begitu saja.

Apa yang sebelumnya hanya bisa dilakukan manusia kini dengan cepat dapat digantikan oleh kecerdasan buatan (AI). Mesin yang kita ciptakan untuk membantu justru mulai menggeser posisi kita.

Sebuah laporan dari McKinsey memperkirakan bahwa 375 juta pekerjaan global akan terdampak oleh otomatisasi pada tahun 2030.

Jadi, pertanyaannya adalah: Apa yang akan terjadi jika kita berhenti belajar dan beradaptasi?

Tantangan Dunia Kerja di Era AI

Bayangkan seorang pekerja administrasi yang terbiasa menyusun laporan setiap hari. Selama bertahun-tahun, pekerjaannya stabil dan tak tergantikan. 

Namun, suatu hari perusahaan mengimplementasikan software otomatisasi yang mampu menyelesaikan tugasnya dalam hitungan menit --- tanpa kesalahan. 

Pekerja ini dihadapkan pada dua pilihan: beradaptasi dengan teknologi atau digantikan olehnya.

Kisah ini bukan lagi skenario fiksi. AI kini sudah menjadi bagian dari realitas. Tetapi, bukan berarti kita harus kalah.

Artikel ini akan membahas bagaimana manusia dapat tetap relevan di tengah revolusi AI dengan cara terus belajar dan berkembang.

Ketika Manusia Stagnan

Apa yang Terjadi Saat Kita Berhenti Belajar?

Ketika kita berhenti belajar, kita membuka pintu bagi ketertinggalan. Dunia tidak menunggu siapa pun.

Mesin terus berkembang, mempelajari data dengan kecepatan yang tidak dapat ditandingi manusia. Jika kita tidak meningkatkan keterampilan, kita akan kehilangan relevansi.

Statistik yang mengkhawatirkan

  • Sebuah studi dari World Economic Forum menunjukkan bahwa 50% pekerja global perlu reskilling pada tahun 2025 untuk tetap kompetitif.

  • Di Indonesia, adopsi AI dalam sektor manufaktur dan layanan diperkirakan akan menggeser ribuan pekerjaan tradisional dalam dekade mendatang.

Terpinggirkan Karena Teknologi

L, seorang pekerja entry-level di perusahaan keuangan, merasa nyaman dengan rutinitasnya.

Tetapi, saat perusahaan mengadopsi AI untuk analisis data, L merasa tidak lagi relevan karena kurangnya keterampilan teknologi.

Kehilangan pekerjaan membuatnya menyadari bahwa stagnasi adalah musuh terbesar.

Fenomena Pekerja Tanpa Motivasi

Fenomena ini sering kali diperparah oleh sikap stagnan para pekerja. Banyak individu yang merasa bahwa pekerjaan mereka cukup aman sehingga mereka tidak lagi termotivasi untuk belajar atau berkembang.

Mereka datang bekerja hanya untuk memenuhi rutinitas, tanpa keinginan untuk berinovasi atau meningkatkan keterampilan.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kenapa Ada Siswa Susah Makan Makanan Program MBG?

Kenapa Ada Siswa Susah Makan Makanan Program MBG?

Kata Netizen
Berburu Koin Jagat sampai Tidak Tahu Tempat

Berburu Koin Jagat sampai Tidak Tahu Tempat

Kata Netizen
Tinjau Ulang Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan

Tinjau Ulang Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan

Kata Netizen
Hobi Anak untuk Membuka Ruang Life Skill Mereka

Hobi Anak untuk Membuka Ruang Life Skill Mereka

Kata Netizen
Melihat Perkembangan Transportasi Publik di Toraja

Melihat Perkembangan Transportasi Publik di Toraja

Kata Netizen
Karena Faktor Ekonomi Banyak Orang Berburu Koin Jagat?

Karena Faktor Ekonomi Banyak Orang Berburu Koin Jagat?

Kata Netizen
Tahun 2025 Tahun YONO, Bukan YOLO

Tahun 2025 Tahun YONO, Bukan YOLO

Kata Netizen
Apa yang Membuatmu Ingin Sekali Jadi Penulis?

Apa yang Membuatmu Ingin Sekali Jadi Penulis?

Kata Netizen
Inovasi dan Komunikasi Ketika Siswa Review Makan Bergizi Gratis

Inovasi dan Komunikasi Ketika Siswa Review Makan Bergizi Gratis

Kata Netizen
Dampak Industri Asuransi Properti Pasca-kebakaran di LA

Dampak Industri Asuransi Properti Pasca-kebakaran di LA

Kata Netizen
Program Makan Bergizi Gratis dan Tantangan Pedagang Kantin

Program Makan Bergizi Gratis dan Tantangan Pedagang Kantin

Kata Netizen
Cara Tetap Bisa Mengompos Walau Musim Hujan

Cara Tetap Bisa Mengompos Walau Musim Hujan

Kata Netizen
Ketahanan Pangan dari Rumah, Panen Singkong Manehot

Ketahanan Pangan dari Rumah, Panen Singkong Manehot

Kata Netizen
Jadikan AI sebagai Alternatif Solusi Bukan Sahabat Sejati

Jadikan AI sebagai Alternatif Solusi Bukan Sahabat Sejati

Kata Netizen
Mendaftar Sekolah Kemudian 'Waiting List', Kok Bisa?

Mendaftar Sekolah Kemudian "Waiting List", Kok Bisa?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau