Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tino Rahardian
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Tino Rahardian adalah seorang yang berprofesi sebagai Jurnalis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Bagaimana 100 Hari Prabowo-Gibran Sejauh Ini?

Kompas.com - 30/01/2025, 22:08 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Kebijakan ini merupakan Langkah awal yang sangat luar biasa demi menjaga Kesehatan APBN dan dialihkan ke sektor-sektor yang lebih menyentuh kepada masyarakat bawah.

Tantangan ke Depan: Mewujudkan Stabilitas Politik dan Sosial

Kinerja kabinet Merah Putih dalam 100 hari pertama tentu jauh dari sempurna. Di sana sini maasih nampak ada kekurangan. Bagi Menteri-menteri yang tidak sanggup menyesuaikan dengan pola kerja Prabowo, tentu akan mengalami persoalan tersendiri.

Meskipun tingkat kepuasan masyarakat menunjukkan hasil yang positif, pemerintah tetap harus menghadapi sejumlah tantangan besar, mulai dari stabilitas politik, peningkatan kualitas pelayanan publik, hingga penanggulangan isu-isu sosial yang semakin kompleks.

Salah satu tantangan terbesar adalah pengelolaan polarisasi sosial yang semakin meningkat di kalangan masyarakat.

Sebagai seorang pemimpin yang tegas, Prabowo harus mampu meredam perbedaan-perbedaan politik dan sosial yang berpotensi mengganggu kohesi sosial.

Komunikasi yang lebih inklusif, serta kebijakan yang berfokus pada rekonsiliasi sosial, menjadi kunci penting untuk memastikan bahwa tidak ada kelompok yang tertinggal dalam arus pembangunan.

Meskipun capaian ini patut diapresiasi, tantangan tetap ada. Jika kita melihat hasil survei Litbang Kompas, nampak adanya penilaian kepuasan publik tidak merata di semua kelompok sosial ekonomi.

Responden dari kalangan ekonomi bawah menunjukkan kepuasan yang lebih tinggi (84,7 persen) dibandingkan dengan kalangan ekonomi atas (67,9 persen) dan berpendidikan tinggi (70 persen).

Hal ini menandakan bahwa meskipun kebijakan pemerintah bersifat populis, masih ada ruang untuk perbaikan dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Penutup: Menuju 1000 Hari yang Penuh Makna

Seratus hari pertama adalah hanya sebuah awal dari perjalanan panjang yang harus ditempuh. Bagai fajar yang baru terbit, harapan dan tantangan terbentang luas di depan mata.

Masyarakat Indonesia, yang penuh dengan harapan, tentu ingin melihat bukti nyata dari perubahan yang telah dijanjikan. Namun, perjalanan ini membutuhkan lebih dari sekadar retorika dan angka-angka statistika.

Ia memerlukan aksi, konsistensi, dan keberanian untuk membuat keputusan yang kadang tidak populer tetapi sangat diperlukan.

Kepemimpinan Prabowo Subianto di bawah Kabinet Merah Putih memiliki potensi besar untuk merubah wajah Indonesia, namun tidak ada yang bisa mencapai kesuksesan tanpa perjuangan yang terus-menerus.

Seratus hari hanyalah langkah pertama; seribu hari berikutnya adalah waktu untuk membuktikan bahwa perubahan itu benar-benar mungkin. Semoga.*

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "100 Hari Prabowo-Gibran, Bukan Sekadar Retorika dan Angka Statistika"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau