Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Nuning Sapta Rahayu
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Nuning Sapta Rahayu adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Bagaimana Membangun Pernikahan dari Titik Nol Tanpa Beban Utang?

Kompas.com - 06/02/2025, 15:52 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Tren pernikahan mewah sering kali mengaburkan esensi yang sakral dari pernikahan itu sendiri untuk membagun rumah tangga ke depannya.

Banyak pasangan yang memilih menggelar pesta megah meski harus berutang. Padahal, kebahagiaan pernikahan tidak ditentukan oleh gemerlap pesta, melainkan oleh komitmen untuk menjalani suka duka bersama, mulai dari nol.

Dalam masyarakat kita, pernikahan sering dianggap sebagai ajang pembuktian, baik secara sosial maupun finansial. Pesta mewah dengan dekorasi megah, gaun pengantin mahal, hingga lokasi eksklusif sering kali menjadi impian banyak pasangan. 

Namun, apa jadinya jika semua kemewahan itu hanya bertumpu pada utang?

Seorang psikolog keluarga, Dr. Andi Rahmawati, mengungkapkan bahwa pesta pernikahan yang berlebihan sering kali memberikan tekanan emosional dan finansial bagi pasangan baru. 

"Beban utang setelah pernikahan dapat memengaruhi kualitas hubungan. Pasangan akan lebih fokus memikirkan cara melunasi utang daripada menikmati awal kehidupan berumah tangga," jelasnya.

Sebaliknya, pernikahan sederhana yang disesuaikan dengan kemampuan memberikan ruang bagi pasangan untuk memulai kehidupan tanpa beban.

Uang yang seharusnya dihabiskan untuk pesta bisa dialokasikan untuk kebutuhan jangka panjang, seperti membeli rumah atau memulai investasi bersama.

Sebenarnya apa sih yang banyak orang cari dari sebuah pernikahan mewah? Kesyahduan? Pengakuan? atau sekedar trend? Berikut plus minus pernikahan mewah yang didapatkan dari beberapa sumber referensi:

Plus: memberikan pengalaman sekali seumur hidup yang tak terlupakan serta memuaskan harapan keluarga besar atau masyarakat sekitar.

Minus: beban finansial pasca pesta yang bisa memengaruhi kestabilan rumah tangga, fokus pernikahan beralih dari makna sakral menjadi ajang pamer serta potensi konflik dalam keluarga karena prioritas yang tidak selaras.

Pernikahan sederhana, di sisi lain, memberikan banyak manfaat yang berdampak positif untuk masa depan pasangan. Bayangkan sebuah pesta kecil yang intim, dihadiri keluarga dan orang-orang terdekat, tanpa tekanan finansial berlebih.

Setelah acara selesai, pasangan bisa langsung fokus pada membangun kehidupan bersama.

Alhamdulillah, ketiga adik saya sendiri, saya acungi jempol karena di zaman yang serba wow saat ini tetap memilih untuk tidak neko-neko dalam melangsungkan pernikahan. Mereka lebih memilih perayaan sederhana yang tetap hangat dan penuh makna.

Uang yang ada digunakan untuk membeli rumah, memulai bisnis dan dijadikan tabungan masa depan. Dengan begitu, mereka merasakan kebahagiaan rumah tangga yang lebih lama tanpa bayang-bayang utang ini dan itu.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Drama-drama yang Terjadi Hari Pertama Masuk Sekolah
Drama-drama yang Terjadi Hari Pertama Masuk Sekolah
Kata Netizen
Tentang Anggaran pada Awal Tahun Ajaran Sekolah
Tentang Anggaran pada Awal Tahun Ajaran Sekolah
Kata Netizen
Terbiasa Hidup Berdampingan dengan Sampah, Bisa?
Terbiasa Hidup Berdampingan dengan Sampah, Bisa?
Kata Netizen
Melihat dengan Jelas Paradoks 'Needing Nothing Attracts Everything'
Melihat dengan Jelas Paradoks "Needing Nothing Attracts Everything"
Kata Netizen
Musim Bediding, Tradisi, dan Orang Toraja
Musim Bediding, Tradisi, dan Orang Toraja
Kata Netizen
'Kangkung Cabut', Kangkung yang Bisa Dipanen Berkali-kali
"Kangkung Cabut", Kangkung yang Bisa Dipanen Berkali-kali
Kata Netizen
Liburan Sekolah Sambil Belajar, Memangnya Bisa?
Liburan Sekolah Sambil Belajar, Memangnya Bisa?
Kata Netizen
Menyiapkan Diri untuk Jadi Pasangan (yang) Sempurna
Menyiapkan Diri untuk Jadi Pasangan (yang) Sempurna
Kata Netizen
Apa yang Bikin Punya Rumah Pakai KPR Sulit?
Apa yang Bikin Punya Rumah Pakai KPR Sulit?
Kata Netizen
Apakah Kemampuan Menulis Tangan Berguna di Masa Depan?
Apakah Kemampuan Menulis Tangan Berguna di Masa Depan?
Kata Netizen
Ini Cara Deteksi Barang KW di Marketplace
Ini Cara Deteksi Barang KW di Marketplace
Kata Netizen
Cerita Orangtua yang Anaknya Latihan Main 'Push Bike'
Cerita Orangtua yang Anaknya Latihan Main "Push Bike"
Kata Netizen
Turut Campur Mencari Jodoh yang Sudah Diatur
Turut Campur Mencari Jodoh yang Sudah Diatur
Kata Netizen
Tantangan HRD di Tengah Ramainya Efisiensi
Tantangan HRD di Tengah Ramainya Efisiensi
Kata Netizen
Menelisik Manfaat dan Harapan Gambut Tropis Indonesia
Menelisik Manfaat dan Harapan Gambut Tropis Indonesia
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau