Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Tapi kembali lagi ya, semuanya adalah pilihan dan kesepakatan bersama kedua mempelai dan keluarga. Pastinya sudah ada berbagai pertimbangan dari semua rencana dan resepsi pernikahan yang dilangsungkan.
Berikut beberapa tips merencanakan pernikahan sesuai kemampuan:
1. Prioritaskan pada makna pernikahan. Fokus pada komitmen dan visi bersama, bukan pada pesta yang berlebihan.
2. Buat anggaran yang realistis. Sesuaikan dengan kondisi finansial agar tidak menambah beban di kemudian hari.
3. Libatkan keluarga dan sahabat, ajak mereka untuk membantu dengan cara sederhana, seperti memasak makanan untuk tamu atau dekorasi.
4. Fokus pada masa depan. Ingat, pernikahan adalah awal dari perjalanan panjang. Investasi masa depan jauh lebih penting daripada pesta sesaat.
Pernikahan yang syahdu tidak memerlukan pesta yang mewah. Komitmen, kesamaan visi, dan kemampuan menjalani hidup bersama adalah fondasi utama kebahagiaan rumah tangga.
Mari kita tinggalkan budaya gengsi yang hanya membebani diri dan pasangan. Dengan pernikahan yang sederhana namun bermakna, pasangan bisa memulai hidup tanpa utang dan lebih fokus membangun masa depan yang lebih cerah.
Ingatlah, kebahagiaan sejati tidak diukur dari pesta yang gemerlap, melainkan dari bagaimana kita saling mencintai, mendukung, dan menjalani kehidupan bersama dengan penuh rasa syukur.
Jadi, pilihlah yang syah dan syahdu, bukan yang megah tapi penuh beban!
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Syah dan Syahdu, Membangun Pernikahan dari Titik Nol Tanpa Beban Utang"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.