Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rini Wulandari
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Rini Wulandari adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Efisiensi Anggaran Dimulai dari Rumah

Kompas.com - 20/02/2025, 13:50 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Buat Anggaran Bulanan 

Menyusun anggaran yang realistis dan disiplin dalam mengikutinya menjadi cara jitu menjalankan efisiensi keuangan dalam rumah tangga. Pastikan anggaran mencakup tabungan untuk kebutuhan darurat. 

Dalam praktik yang paling sederhana seperti menyiapkan menu sehari-hari saja, kita sering mendapatkan saran-Menu untuk seminggu, Menu untuk Sebulan--sebenarnya tujuannya selain untuk mendapatkan variasi menu bergizi, tapi pada intinya adalah kita bias mengatur anggaran belanjanya disesuaikan dengan kapasitas budget yang tersedia.

Tentu saja ini ide yang sangat menarik untuk dipraktikkan dalam situasi ekonomi sulit seperti sekarang ini.

Cari Sumber Penghasilan Tambahan 

Ini dapat dijadikan solusi, jika memungkinkan, dengan cara cari pekerjaan sampingan (side job) yang bisa menambah pendapatan keluarga.

Pilih pekerjaan yang fleksibel dan tidak mengganggu pekerjaan utama. Misalnya, memanfaatkan keahlian khusus seperti memasak, menulis, atau desain grafis untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Saat ini dunia online menawarkan banyak peluang bisnis baru yang bis dilakukan dari rumah dengan berbagai macam ide.

Hindari Utang Konsumtif

Godaan diskon, dan sebagainya saat ini adalah candu yang berbahaya, karena mendorong sifat boros kita berbelanja.

Apalagi jika kita memanfaatkan fasilitas utang yang kini sangat memudahkan saat berbelanja. Utang yang digunakan untuk membeli barang konsumsi sering kali menjadi beban di kemudian hari. Fokuslah pada pengelolaan utang yang produktif.

Investasi Secara Bijak

Meskipun ini belum menjadi budaya yang umum dalam masyarakat kita sekarang ini, namun jika ada dana lebih, pertimbangkan untuk berinvestasi pada instrumen yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan keluarga.

Bagaimanapun, kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah atau perusahaan sering kali menciptakan dampak riak ke dalam kehidupan masyarakat. 

Ketika pengeluaran pemerintah untuk program tertentu dikurangi, masyarakat mungkin merasa terdampak melalui berkurangnya bantuan sosial atau peluang kerja. Begitu pula dengan langkah efisiensi di perusahaan yang bisa memengaruhi penghasilan karyawan dan mengurangi stabilitas ekonomi keluarga mereka.

Namun, di sisi lain, efisiensi juga bisa menjadi momen untuk merefleksikan bagaimana kita mengelola keuangan, baik di tingkat nasional maupun pribadi. Dalam situasi seperti ini, menjaga ketahanan ekonomi keluarga menjadi prioritas utama.

Fokus pada hal-hal mendasar seperti membangun dana darurat dan mencari peluang pendapatan tambahan adalah langkah strategis yang bisa membantu kita keluar dari jerat masalah terutama untuk mengantisipasi dampak dari kebijakan efisiensi yang lebih luas.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kiat Keluarga Cerdas, Jaga Ketahanan Finansial dalam Fenomena Efisiensi Anggaran"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

Kata Netizen
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau