Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ikhsan Madjido
Penulis di Kompasiana

Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kompas.com - 24/04/2025, 13:43 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Tips sederhana? Coba buat simulasi anggaran bulanan sebelum menikah. Hitung berapa biaya hidup jika harus ditanggung berdua, lalu bandingkan dengan total penghasilan.

Jika hasilnya minus, mungkin saatnya diskusi serius: mau kurangi jajan kopi atau nego kenaikan gaji ke bos? 

Pertanyaan Kedua: "Bagaimana Jika Salah Satu di-PHK atau Sakit Berkepanjangan?" 

PHK massal di sektor teknologi awal tahun ini menjadi pengingat pahit: di era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity), tidak ada yang benar-benar aman.

Bayangkan pasangan yang menggantungkan hidup pada dua gaji, lalu tiba-tiba salah satu di-PHK. Tanpa dana darurat, mereka bisa terpaksa jual motor atau---lebih parah---menggerus tabungan pendidikan anak. 

Ambil contoh kisah Aril dan Maya. Andi bekerja di startup yang tiba-tiba collaps, sementara Maya harus menanggung semua biaya rumah tangga dengan gaji Rp8 juta sebagai guru honorer?

"Kami seperti memeras batu sampai darah keluar," ujarnya. Mereka tak punya asuransi kesehatan, sehingga ketika Maya dirawat karena tipes, Aril harus meminjam uang ke pinjol.

Cerita ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk menegaskan: dana darurat 6x pengeluaran bulanan dan asuransi kesehatan bukan lagi optional, melainkan mandatory---seperti helm saat naik motor. 

Pertanyaan Ketiga: "Sudahkah Visi Finansial Kita Selaras?" 

Pernah dengar pasangan yang bertengkar karena satu ingin beli rumah, sementara yang lain ingin jalan-jalan ke Eropa? Atau suami yang ingin investasi saham, sementara istri lebih memilih melunasi utang KTA?

Ini bukan sekadar perbedaan selera, tapi benturan visi finansial yang bisa menggerogoti hubungan. 

Psikolog keluarga, Dr. Aisyah Rahman, menyebutkan bahwa 7 dari 10 pasiennya mengalami stres pernikahan akibat ketidakselarasan tujuan keuangan.

"Masalahnya bukan pada jumlah uang, tapi pada cara memaknai uang itu," jelasnya.

Misalnya, pasangan yang dibesarkan di keluarga pas-pasan mungkin ingin fokus pada tabungan darurat, sementara yang terbiasa hidup berkecukupan lebih nyaman berinvestasi.

Solusinya? Buat financial planning worksheet---semacam cheat sheet berisi target jangka pendek (lunasin utang), menengah (beli mobil), dan panjang (dana pensiun).

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Wisuda TK Lengkap dengan Toga dan Lainnya, Belebihan?
Wisuda TK Lengkap dengan Toga dan Lainnya, Belebihan?
Kata Netizen
Jika Kita Tinggal di Rumah Subsidi Seluas 14 Meter Persegi
Jika Kita Tinggal di Rumah Subsidi Seluas 14 Meter Persegi
Kata Netizen
Kini Naik Bus dari Bogor ke Jakarta Kurang dari 'Goceng'
Kini Naik Bus dari Bogor ke Jakarta Kurang dari "Goceng"
Kata Netizen
Diet Saja Tak Cukup untuk Atasi Perut Buncit
Diet Saja Tak Cukup untuk Atasi Perut Buncit
Kata Netizen
Bisakah Berharap Rusun Bebas dari Asap Rokok?
Bisakah Berharap Rusun Bebas dari Asap Rokok?
Kata Netizen
Mencari Kandidat Pengganti Nasi, Sorgum sebagai Solusi?
Mencari Kandidat Pengganti Nasi, Sorgum sebagai Solusi?
Kata Netizen
Perang Ego, Bisakah Kita Menghentikannya?
Perang Ego, Bisakah Kita Menghentikannya?
Kata Netizen
Berpenampilan Menarik, Bisa Kerja, dan Stereotipe
Berpenampilan Menarik, Bisa Kerja, dan Stereotipe
Kata Netizen
Jelang Bagikan Rapor, Wali Murid Boleh Beri Hadiah?
Jelang Bagikan Rapor, Wali Murid Boleh Beri Hadiah?
Kata Netizen
Delayed Gratification, Dana Pensiun, dan Masa Tua
Delayed Gratification, Dana Pensiun, dan Masa Tua
Kata Netizen
Memaknai Idul Kurban dan Diplomasi Kemanusiaan
Memaknai Idul Kurban dan Diplomasi Kemanusiaan
Kata Netizen
Sudah Sejauh Mana Pendidikan Kita Saat Ini?
Sudah Sejauh Mana Pendidikan Kita Saat Ini?
Kata Netizen
Masihkah Relevan Peran dan Tugas Komite Sekolah?
Masihkah Relevan Peran dan Tugas Komite Sekolah?
Kata Netizen
Masa Muda Sejahtera dan Tua Bahagia, Mau?
Masa Muda Sejahtera dan Tua Bahagia, Mau?
Kata Netizen
Jebakan Frugal Habit, Sudah Mencoba Hemat Tetap Saja Boncos
Jebakan Frugal Habit, Sudah Mencoba Hemat Tetap Saja Boncos
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau