Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Krisanti_Kazan
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Krisanti_Kazan adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kompas.com - 27/04/2025, 16:34 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Saat saya mendengar itu, hati saya terasa hangat. Ternyata, obrolan santai kami tiap malam benar-benar berdampak. Ia bukan hanya bisa bicara, tapi juga bisa memahami dirinya sendiri.

Bahkan dalam hubungan kami sebagai ibu dan anak, saya merasa jauh lebih dekat dengannya. Kami punya ruang aman bersama, ruang tanpa tekanan, tanpa ekspektasi tinggi, tanpa drama.

Di situ saya bisa benar-benar mendengarkan dia sebagai individu, bukan sekadar anak yang harus saya arahkan. Dan dia pun bisa melihat saya bukan hanya sebagai ibu, tapi juga teman cerita yang hadir utuh.

Sekarang, saat usianya makin besar, kami tetap melanjutkan rutinitas ini walau tidak selalu tiap malam. Tapi yang penting, ruang itu sudah terbentuk. Ia tahu bahwa kapan pun ia butuh bicara, saya ada. Dan ia juga tahu bahwa bicara itu bukan tanda kelemahan, tapi bagian dari kekuatan.

Bahkan sering kali saat kami dalam perjalanan kemanapun, tiba-tiba Cato nyeletuk dan menceritakan kejadian lucu saat di sekolah atau bertanya tentang hal menarik yang pernah dibacanya.

***

Banyak orang tua berpikir bahwa membangun komunikasi yang sehat dengan anak harus dimulai dengan momen besar seperti liburan keluarga, sesi konseling, atau aktivitas khusus.

Padahal, sering kali justru obrolan sederhana sebelum tidur bisa menjadi jembatan paling kuat untuk membentuk kedekatan emosional dan melatih keberanian anak dalam menyuarakan isi pikirannya.

Saya tidak bilang cara ini akan langsung berhasil di malam pertama. Bahkan bisa jadi, anak hanya menjawab sekenanya atau tampak tidak antusias, seperti menanam benih, kita perlu sabar, konsisten, dan percaya bahwa setiap kata yang kita ucapkan dengan tulus akan tumbuh menjadi sesuatu yang berarti.

Buat saya, deep talk sebelum tidur bukan sekadar rutinitas. Ini adalah hadiah kecil yang saya berikan pada anak laki-laki saya---hadiah berupa ruang aman untuk mengenal dirinya sendiri, belajar bicara tanpa takut salah, dan tumbuh menjadi laki-laki yang tidak kehilangan kepekaan dan keberanian untuk berbicara.

Kalau kamu orang tua yang sedang bingung bagaimana membangun koneksi dengan anak, mungkin kamu bisa mulai malam ini.

Matikan lampu. Tarik selimut. Dan tanyakan dengan lembut, "Hari ini gimana rasanya?" Lalu, dengarkan. Siapa tahu, dari situlah cerita luar biasa mulai tumbuh.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Anak Laki-laki Juga Boleh Curhat, Deep Talk untuk Tumbuhkan Kecerdasan Emosi Anak"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau